BibTex Citation Data :
@article{Transmisi71362, author = {Tun Sri Muha dan Yusreni Warmi dan Zulkarnaini Zulkarnaini dan Arfita Dewi dan Erhaneli Erhaneli}, title = {OPTIMALISASI SISTEM PENTANAHAN UNTUK MENGURANGI BACK FLASHOVER AKIBAT SAMBARAN PETIR PADA TOWER SUTT PENGHANTAR SENTUL - CIBINONG}, journal = {Transmisi: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro}, volume = {27}, number = {3}, year = {2025}, keywords = {Gangguan Petir; Back Flashover; Tower SUTT; Pentanahan;}, abstract = { Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak perbaikan sistem grounding terhadap tegangan crossarm dan potensi terjadinya back flashover pada jaringan transmisi tenaga listrik. Pada kondisi awal, resistansi pentanahan mencapai 33,2 Ω, yang melebihi standar IEEE Std 80-2000, dengan arus sambaran diasumsikan antara 20 kA hingga 80 kA. Hasil simulasi menunjukkan bahwa tegangan crossarm mencapai 1493,715 kV, melebihi batas tegangan lompat api sebesar 1440,439 kV. Setelah dilakukan perbaikan dengan menambah panjang elektroda pentanahan, resistansi menurun menjadi 7,489 Ω secara simulasi dan 5,20 Ω di lapangan. Tegangan crossarm turun menjadi 1438,829 kV dan 1433,947 kV, mendekati atau di bawah tegangan lompat api. Hasil ini menunjukkan bahwa perbaikan grounding efektif dalam menurunkan risiko back flashover , sehingga dapat meningkatkan keandalan sistem transmisi tenaga listrik. }, issn = {2407-6422}, pages = {130--139} doi = {10.14710/transmisi.27.3.130-139}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/transmisi/article/view/71362} }
Refworks Citation Data :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak perbaikan sistem grounding terhadap tegangan crossarm dan potensi terjadinya back flashover pada jaringan transmisi tenaga listrik. Pada kondisi awal, resistansi pentanahan mencapai 33,2 Ω, yang melebihi standar IEEE Std 80-2000, dengan arus sambaran diasumsikan antara 20 kA hingga 80 kA. Hasil simulasi menunjukkan bahwa tegangan crossarm mencapai 1493,715 kV, melebihi batas tegangan lompat api sebesar 1440,439 kV. Setelah dilakukan perbaikan dengan menambah panjang elektroda pentanahan, resistansi menurun menjadi 7,489 Ω secara simulasi dan 5,20 Ω di lapangan. Tegangan crossarm turun menjadi 1438,829 kV dan 1433,947 kV, mendekati atau di bawah tegangan lompat api. Hasil ini menunjukkan bahwa perbaikan grounding efektif dalam menurunkan risiko back flashover, sehingga dapat meningkatkan keandalan sistem transmisi tenaga listrik.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2025-08-10 12:04:16
Transmisi: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro dan Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro dan Editor berusaha keras untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan dipublikasikan di jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam Transmisi: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.
Formulir Transfer Hak Cipta dapat diunduh di sini: [Formulir Transfer Hak Cipta Transmisi]. Formulir hak cipta harus ditandatangani dan dikirim ke Editor dalam bentuk surat asli, dokumen pindaian atau faks:
Dr. Darjat (Ketua Editor)Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro, IndonesiaJl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang 50275 IndonesiaTelepon/Facs: 62-24-7460057Email: transmisi@elektro.undip.ac.id