skip to main content

Analisis Neraca Air dan Prasarana Tampungan Air di DAS Ciujung

1Prodi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Sekolah Pascasarjana IPB, Kampus IPB Baranangsiang, Bogor, Indonesia

2Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian IPB, Kampus IPB Darmaga, Bogor, Indonesia

3Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Kampus IPB Dramaga, Bogor, Indonesia

Received: 19 Mar 2021; Revised: 16 Jun 2021; Accepted: 25 Jun 2021; Available online: 30 Jun 2021; Published: 5 Aug 2021.
Editor(s): H Hadiyanto

Citation Format:
Abstract

Peningkatan jumlah penduduk, laju pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah berdampak pada kondisi sumber daya air. Keterbatasan prasarana tampungan air menjadi penyebab pentingnya distribusi sumber daya air secara berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan mengetahui kondisi neraca air dan prasarana tampungan air yang ada di DAS Ciujung. Metode yang digunakan adalah menghitung kebutuhan dan ketersediaan air, Neraca surplus-defisit, Indeks Pemakaian Air (IPA) dan Indeks ketersediaan air per kapita berdasarkan metode SNI 6728.1.2015 serta indikator tampungan air. Ketersediaan air dihitung berdasarkan debit andalan 80% (Q80). Kebutuhan air dihitung dari kebutuhan rumah tangga, perkotaan, industri (RKI), irigasi, peternakan, perikanan dan pemeliharaan sungai. Prasarana tampungan air dihitung melalui indikator tampungan bangunan konservasi air yang ada. Hasil analisis menunjukkan bahwa kebutuhan air di DAS Ciujung sebesar 37,52 m3/detik sedangkan ketersediaan airnya sebesar 36,57 m3/detik. Hal ini mengindikasikan adanya defisit air sebesar 0,95 m3/detik. Indeks Pemakaian Air sebesar 1,03 (kategori jelek). Indeks ketersediaan air per kapita sebesar 623,05 (indikasi kelangkaan air). Sedangkan indikator tampungan air sebesar 31,34% (kategori baik). 

 

ABSTRACT

The population growth, the rapid rate of economic growth and regional development will have an impact on the condition of water resources. Limited water storage infrastructure is the importance cause of allocating water resources. The objective of study is to know the water balance and water storage infrastructure in Ciujung Watershed. The analysis methods was used to calculate the amount of water supply and demand, to calculate the surplus-deficit balance, Water Consumption index (IPA), Water Availability Index per Capita refers to SNI 6728.1.2015 and water storage indicator. Water supply calculation based on the mainstay discharge of 80% (Q80). Water demands calculation from the demand of households, cities and industries (RKI), irrigation, livestock, fisheries and river maintenance. Capacity of existing water conservation storage used to predict the water storage infrastructure. The results of analysis show that the water demands in Ciujung Watershed is 37,52 m3/second, while the water supply is 36,57 m3/second. This indicates there is a water deficit of 0,95 m3/second. According to calculation, Water Consumption Index is 1,03 (bad category), It resulted that Water availability index per capita is 623,05 (water scarcity indicator). On the other hand, Indicator for water storage is 31,34% (good category).

Fulltext View|Download
Keywords: Indeks Pemakaian Air; Indikator Tampungan Air; Neraca Surplus Defisit
Funding: kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Article Metrics:

  1. Adiningrum, C. (2016). Analisis Perhitungan Evapotranspirasi Aktual Terhadap Perkiraan Debit Kontinyu dengan Metode Mock. Jurnal Teknik Sipil, 13(2), 135
  2. Aditianata. (2019). Analisis Infrastruktur dalam Rangka Mendukung Ketahanan Air di Provinsi Banten. Jurnal Inovisi, 15 (2)
  3. Arifin, H. S., Marthanty, D. R., & Lovering, D. R. (2019). Application of Green Infrastructure for Water Management in Bogor
  4. Badan Penanggulangan Bencana Daerah. (2020). Data Kejadian Banjir
  5. Badan Standardisasi Nasional. (2002). Penyusunan neraca sumber daya – Bagian 1: Sumber daya air spasial. Sni 19-6728.1-2002, ICS 13.060, 10
  6. Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian. (2014). Pengelolaan Sumber Daya Air WS Cidanau-Ciujung-Cidurian
  7. Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Citarum Ciliwung. (2019). Penyusunan Klasifikasi DAS
  8. Dengo, D. F., Sumarauw, J. ., & Tangkudung, H. (2016). Analisis Neraca Air Sungai Ranowangko. Jurnal Tekno Universitas Sam Ratulangi Manado, 14, 65
  9. Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. (2015). Rencana Strategis 2015-2019
  10. Hartanto, P. (2017). Perhitungan Neraca Air Das Cidanau Menggunakan Metode Thornthwaite. RISET Geologi Dan Pertambangan, 27(2), 213–225
  11. Hatmoko, W., Radhika, R., Firmansyah, R., & Fathoni, A. (2017). Ketahanan Air Irigasi pada Wilayah Sungai di Indonesia. Jurnal Irigasi, 12(2), 65
  12. Killa, Y. M., Simanjuntak, B. H., & Widyawati, N. (2019). Penentuan Pola Tanam Padi dan Jagung Berbasis Neraca Air di Kecamatan Lewa Kabupaten Sumba Timur. AgriTECH, 38(4), 469
  13. Mokobombang, M. E., Sumarauw, J. S. F., & Tanudjaja, L. (2016). Analisis Neraca Air Sungai Kinali Di Titik Bendung. 4(12), 761–770
  14. Paski, J. A. I., S L Faski, G. I., Handoyo, M. F., & Sekar Pertiwi, D. A. (2018). Analisis Neraca Air Lahan untuk Tanaman Padi dan Jagung Di Kota Bengkulu. Jurnal Ilmu Lingkungan, 15(2), 83
  15. Prasetiawan, T. (2015). Pengaruh perubahan iklim terhadap ketersediaan air baku PDAM Kabupaten Lebak
  16. Priyonugroho, A. (2014). Analisis Kebutuhan Air Irigasi ( Studi Kasus Pada Daerah Irigasi Sungai Air Keban Daerah Kabupaten Empat Lawang ). Jurnal Teknik Sipil Dan Lingkungan, 2(3), 457–470
  17. Santikayasa, I. P. (2018). Evaluation of Water Resources Management Modeling on Various Climate Change. Jurnal Geomatika, 371–380
  18. Sari, I. K., Limantara, L. M., & Priyantoro, D. (2012). Analisa Ketersediaan dan Kebutuhan Air pada DAS Sampean. Jurnal Teknik Pengairan, 2(1), 29–41
  19. Sitompul, M., & Efrida, R. (2018). Evaluasi Ketersediaan Air DAS Deli Terhadap Kebutuhan Air (Water Balanced). Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand), 14(2), 121
  20. Sulaeman, D., Hidayat, Y., Rachman, L. ., & Tarigan, S. D. (2014). Kajian Dampak Perubahan Penggunaan Lahan terhadap Debit Aliran di DAS Ciujung. Jurnal Infrastruktur. Jurnal Infrastruktur, 4 (2), 78-85
  21. Taufik, I. (2020). Model Penyediaan Air Baku Berkelanjutan di DAS Ciliman, Provinsi Banten. Institut Pertanian Bogor
  22. Taufik, I., Purwanto, M. Y., Pramudya, B., & Saptomo, M. . (2019). Analisis Neraca Air Permukaan DAS Ciliman. Jurnal Ilmu Lingkungan, 17(3), 452
  23. Undang-Undang RI No 17. (2019). Sumber Daya Air
  24. Wigati, R., & Oktaviani, S. (2016). Analisis Kekeringan dengan Menggunakan Metode Theory of Run Studi Kasus DAS Ciujung. Jurnal Industrial Services, 1(2), 1–113
  25. Zulkipli, W. S. dan H. P. (2011). Untuk Memenuhi Kebutuhan Air Irigasi Dan Domestik. Teknik Pengairan, 3(2), 87–96

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-10-16 05:06:59

No citation recorded.