1Program Studi Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan, Universitas Dian Nuswantoro, Semarang, Indonesia
2Jurusan Teknik Kimia , Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
3Centre of Biomass and Renewable Energy (CBIORE), Universitas Diponegoro , Semarang, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JIL39419, author = {Adian Khoironi and Khoirul Huda and Imron Hambyah and Inggar Dianratri}, title = {Pengaruh mikroplastik polietilen dan oxo-degradable (Oxium) pada pertumbuhan mikroalga Tetraselmis chuii}, journal = {Jurnal Ilmu Lingkungan}, volume = {19}, number = {2}, year = {2021}, keywords = {Polietilen;Oxium, Tetraselmis Chuuii; mikroplastik}, abstract = { Salah satu cara yang digunakan di Indonesia dalam menanggulangi berlimpahnya jumlah sampah plastik di lingkungan perairan adalah dengan menggantikan kantong plastik berbahan polimer polietilen (PE) dengan plastik oxodegradable yang disebut oxium. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat pengaruh mikroplastik polietilen jenis HDPE ( High Density Polyethylene ) dengan plastic oxodegradable oxium. Penelitian dilakukan dengan menggunakan mikroalga Tetraselmis c huii sebagai mikroorganisme yang akan mendapat perlakuan mikroplastik dengan konsentrasi yang berbeda. Dari Hasil pengukuran optical density untuk menentukan laju pertumbuhan mikroalga Tetraselmis Chuii menunjukkan bahwa laju pertumbuhan Tetraselmis dengan perlakuan mikroplastik polietilen mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan dengan mikroplastik oxium. Konsentrasi mikroplastik ikut berperan dalam menentukan laju pertumbuhan Tetraselmis c huii di mana pada perlakuan mikroplastik oxium terjadi penurunan hingga 37,66% pada konsentrasi mikroplastik 300mg/500mL dan 81,70% pada perlakuan mikroplastik polietilen dengan konsentrasi 200mg/500mL. Mikroplastik polietilen dan oxium memberikan dampak negatif pada organisme tingkat rendah disebabkan oleh kemampuannya dalam melepas bahan aditif yang bersifat toksik sehingga diperlukan solusi yang lebih baik untuk menggantikan fungsi plastik dengan bahan yang lebih ramah bagi lingkungan hidup. ABSTRACT One of the methods used in Indonesia in tackling the abundance of plastic waste in the aquatic environment is to replace plastic bags made of polyethylene (PE) polymer with oxodegradable plastic called oxium. This research was conducted with the aim of examining the effect of HDPE (High Density Polyethylene) microplastic polyethylene with oxodegradable oxium plastic. The research was conducted using the microalgae Tetraselmis c huii as microorganisms that will receive microplastic treatment with different concentrations. From the results of optical density measurements to determine the growth rate of Tetraselmis c huii microalgae, it was shown that the growth rate of Tetraselmis with polyethylene microplastics treatment decreased significantly compared to oxium microplastics. The concentration of microplastics played a role in determining the growth rate of Tetraselmis c huii where in the oxium microplastic treatment there was a decrease of up to 37.66% at the microplastic concentration of 300mg/500mL and 81.70% at the polyethylene microplastic treatment with a concentration of 200mg/500mL. Polyethylene and oxyum microplastics have a negative impact on low-level organisms due to their ability to release toxic additives so that better solutions are needed to replace the function of plastics with materials that are more environmentally friendly. }, pages = {211--218} doi = {10.14710/jil.19.2.211-218}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/39419} }
Refworks Citation Data :
Salah satu cara yang digunakan di Indonesia dalam menanggulangi berlimpahnya jumlah sampah plastik di lingkungan perairan adalah dengan menggantikan kantong plastik berbahan polimer polietilen (PE) dengan plastik oxodegradable yang disebut oxium. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat pengaruh mikroplastik polietilen jenis HDPE (High Density Polyethylene) dengan plastic oxodegradable oxium. Penelitian dilakukan dengan menggunakan mikroalga Tetraselmis chuii sebagai mikroorganisme yang akan mendapat perlakuan mikroplastik dengan konsentrasi yang berbeda. Dari Hasil pengukuran optical density untuk menentukan laju pertumbuhan mikroalga Tetraselmis Chuii menunjukkan bahwa laju pertumbuhan Tetraselmis dengan perlakuan mikroplastik polietilen mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan dengan mikroplastik oxium. Konsentrasi mikroplastik ikut berperan dalam menentukan laju pertumbuhan Tetraselmis chuii di mana pada perlakuan mikroplastik oxium terjadi penurunan hingga 37,66% pada konsentrasi mikroplastik 300mg/500mL dan 81,70% pada perlakuan mikroplastik polietilen dengan konsentrasi 200mg/500mL. Mikroplastik polietilen dan oxium memberikan dampak negatif pada organisme tingkat rendah disebabkan oleh kemampuannya dalam melepas bahan aditif yang bersifat toksik sehingga diperlukan solusi yang lebih baik untuk menggantikan fungsi plastik dengan bahan yang lebih ramah bagi lingkungan hidup.
ABSTRACT
One of the methods used in Indonesia in tackling the abundance of plastic waste in the aquatic environment is to replace plastic bags made of polyethylene (PE) polymer with oxodegradable plastic called oxium. This research was conducted with the aim of examining the effect of HDPE (High Density Polyethylene) microplastic polyethylene with oxodegradable oxium plastic. The research was conducted using the microalgae Tetraselmis chuii as microorganisms that will receive microplastic treatment with different concentrations. From the results of optical density measurements to determine the growth rate of Tetraselmis chuii microalgae, it was shown that the growth rate of Tetraselmis with polyethylene microplastics treatment decreased significantly compared to oxium microplastics. The concentration of microplastics played a role in determining the growth rate of Tetraselmis chuii where in the oxium microplastic treatment there was a decrease of up to 37.66% at the microplastic concentration of 300mg/500mL and 81.70% at the polyethylene microplastic treatment with a concentration of 200mg/500mL. Polyethylene and oxyum microplastics have a negative impact on low-level organisms due to their ability to release toxic additives so that better solutions are needed to replace the function of plastics with materials that are more environmentally friendly.
Article Metrics:
Last update:
Consumer-driven evaluation of Ecoplas as a sustainable flexible packaging in Jakarta
Last update: 2024-12-06 20:09:40
View My Stats
JURNAL ILMU LINGKUNGAN ISSN:1829-8907 by Graduate Program of Environmental Studies, School of Postgraduate Studies is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Based on a work at www.undip.ac.id.