1Program Studi Magister Ilmu Lingkungan, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia
2Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
3Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Indonesia
4 PT Pertamina (Persero) Fuel Terminal Parepare, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JIL44344, author = {Putri Alifa Kholil and Mochamad Arief Budihardjo and Fuad Muhammad and Ketut Karno}, title = {Penilaian Daur Hidup Proses Distribusi BBM di PT Pertamina (Persero) Fuel Terminal Parepare}, journal = {Jurnal Ilmu Lingkungan}, volume = {20}, number = {3}, year = {2022}, keywords = {Distribusi BBM; Penilaian Daur Hidup; Analisis Inventori; Penilaian Dampak; Interpretasi}, abstract = { Pada tahun 2020, PT Pertamina (Persero) Fuel Terminal Parepare telah mendistribusikan BBM sebesar 498.270,317 kiloliter (KL). Proses distribusi BBM tersebut menghasilkan emisi dan limbah yang berpotensi berdampak pada lingkungan sekitar. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis potensi dampak lingkungan dari proses distribusi BBM di PT Pertamina (Persero) Fuel Terminal Parepare dan mengetahui unit proses yang paling berdampak terhadap lingkungan menggunakan metode Life Cycle Assessment (LCA). LCA dilakukan dengan ruang lingkup gate-to-gate dimulai dari proses penerimaan BBM hingga pendistribusian BBM mengacu pada SNI ISO 14040:2016 dan SNI ISO 14044:2017. Perhitungan penilaian dampak dilakukan menggunakan software Microsoft Excel dengan metode CML IA Baseline dengan unit fungsi yang digunakan adalah 1 KL BBM. Kategori dampak potensi pemanasan global, potensi penipisan ozon, potensi hujan asam, dan potensi eutrofikasi dipilih berdasarkan relevansi dengan aktivitas perusahaan dan yang termasuk dampak kategori utama berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Hasil interpretasi menunjukkan seluruh dampak yang dikaji memiliki isu penting ( hotspot ) pada unit proses distribusi yang disebabkan oleh penggunaan listrik untuk pompa elmot dengan nilai karakterisasi untuk potensi pemanasan global sebesar 3,01 x 10 -1 kg CO 2 ek/KL, potensi penipisan ozon sebesar 8,79 x 10 -9 kg CFC-11 ek/KL, potensi hujan asam sebesar 1,34 x 10 -3 kg SO 2 ek/KL, dan potensi eutrofikasi sebesar 1,65 x 10 -3 kg PO 4 ek/KL. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah dengan melakukan efisiensi penggunaan listrik pompa atau dengan mengganti sumber energi listrik dari PLN menjadi energi terbarukan seperti menggunakan panel surya atau turbin angin. ABSTRA CT In 2020, PT Pertamina (Persero) Fuel Terminal Parepare has distributed fuel amounting to 498,270,317 kiloliters (KL). The fuel distribution process produces emissions and waste that have the potential to have an impact on the surrounding environment. The purpose of this study is to analyze the potential environmental impact of the fuel distribution process at PT Pertamina (Persero) Fuel Terminal Parepare and find out the process units that have the most impact on the environment using the Life Cycle Assessment (LCA) method. LCA is carried out with a gate-to-gate scope starting from the process of receiving fuel to distributing fuel referring to SNI ISO 14040: 2016 and SNI ISO 14044: 2017. The calculation of impact assessment is carried out using Microsoft Excel software with the CML IA Baseline method with the function unit used is 1 KL BBM. Categories including global warming potential, ozone depletion potential, acid rain potential, and eutrophication potential were selected based on relevance to the company's activities and which included the impact of the main categories based on the Minister of Environment and Forestry Regulation No. 1 of 2021 concerning the Company Performance Rating Assessment Program and Environmental Management. The results of the interpretation showed that all the impacts studied had important issues (hotspots) on the distribution process unit caused by the use of electricity for elmot pumps with a characterization value of 3.01 x 10-1 kg of CO 2 eq/KL, ozone depletion potential of 8.79 x 10 -9 kg CFC-11 eq/KL, acid rain potension of 1.34 x 10-3 kg SO 2 eq/KL, and eutrophication potential of 1.65 x 10-3 kg PO 4 eq/KL. Recommendations that can be given are to make efficiency of the use of pump electricity or by replacing the source of electrical energy from PLN to renewable energy such as using solar cells or wind turbines. }, pages = {685--695} doi = {10.14710/jil.20.3.685-695}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/44344} }
Refworks Citation Data :
Pada tahun 2020, PT Pertamina (Persero) Fuel Terminal Parepare telah mendistribusikan BBM sebesar 498.270,317 kiloliter (KL). Proses distribusi BBM tersebut menghasilkan emisi dan limbah yang berpotensi berdampak pada lingkungan sekitar. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis potensi dampak lingkungan dari proses distribusi BBM di PT Pertamina (Persero) Fuel Terminal Parepare dan mengetahui unit proses yang paling berdampak terhadap lingkungan menggunakan metode Life Cycle Assessment (LCA). LCA dilakukan dengan ruang lingkup gate-to-gate dimulai dari proses penerimaan BBM hingga pendistribusian BBM mengacu pada SNI ISO 14040:2016 dan SNI ISO 14044:2017. Perhitungan penilaian dampak dilakukan menggunakan software Microsoft Excel dengan metode CML IA Baseline dengan unit fungsi yang digunakan adalah 1 KL BBM. Kategori dampak potensi pemanasan global, potensi penipisan ozon, potensi hujan asam, dan potensi eutrofikasi dipilih berdasarkan relevansi dengan aktivitas perusahaan dan yang termasuk dampak kategori utama berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Hasil interpretasi menunjukkan seluruh dampak yang dikaji memiliki isu penting (hotspot) pada unit proses distribusi yang disebabkan oleh penggunaan listrik untuk pompa elmot dengan nilai karakterisasi untuk potensi pemanasan global sebesar 3,01 x 10-1 kg CO2 ek/KL, potensi penipisan ozon sebesar 8,79 x 10-9 kg CFC-11 ek/KL, potensi hujan asam sebesar 1,34 x 10-3 kg SO2 ek/KL, dan potensi eutrofikasi sebesar 1,65 x 10-3 kg PO4 ek/KL. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah dengan melakukan efisiensi penggunaan listrik pompa atau dengan mengganti sumber energi listrik dari PLN menjadi energi terbarukan seperti menggunakan panel surya atau turbin angin.
ABSTRACT
In 2020, PT Pertamina (Persero) Fuel Terminal Parepare has distributed fuel amounting to 498,270,317 kiloliters (KL). The fuel distribution process produces emissions and waste that have the potential to have an impact on the surrounding environment. The purpose of this study is to analyze the potential environmental impact of the fuel distribution process at PT Pertamina (Persero) Fuel Terminal Parepare and find out the process units that have the most impact on the environment using the Life Cycle Assessment (LCA) method. LCA is carried out with a gate-to-gate scope starting from the process of receiving fuel to distributing fuel referring to SNI ISO 14040: 2016 and SNI ISO 14044: 2017. The calculation of impact assessment is carried out using Microsoft Excel software with the CML IA Baseline method with the function unit used is 1 KL BBM. Categories including global warming potential, ozone depletion potential, acid rain potential, and eutrophication potential were selected based on relevance to the company's activities and which included the impact of the main categories based on the Minister of Environment and Forestry Regulation No. 1 of 2021 concerning the Company Performance Rating Assessment Program and Environmental Management. The results of the interpretation showed that all the impacts studied had important issues (hotspots) on the distribution process unit caused by the use of electricity for elmot pumps with a characterization value of 3.01 x 10-1 kg of CO2 eq/KL, ozone depletion potential of 8.79 x 10 -9 kg CFC-11 eq/KL, acid rain potension of 1.34 x 10-3 kg SO2 eq/KL, and eutrophication potential of 1.65 x 10-3 kg PO4 eq/KL. Recommendations that can be given are to make efficiency of the use of pump electricity or by replacing the source of electrical energy from PLN to renewable energy such as using solar cells or wind turbines.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-10-03 07:06:05
View My Stats
JURNAL ILMU LINGKUNGAN ISSN:1829-8907 by Graduate Program of Environmental Studies, School of Postgraduate Studies is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Based on a work at www.undip.ac.id.