skip to main content

Tingkat Kenyamanan Termal Lingkungan Kampus IPB Dramaga Menggunakan Pendekatan Physiological Equivalent Temperature (PET)

1Alumni Departemen Geofisika dan Meteorologi, IPB University, Jalan Meranti Wing 19 Level 4 Gedung FMIPA Kampus IPB, Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat 16680, Indonesia

2Departemen Geofisika dan Meteorologi, IPB University, Jalan Meranti Wing 19 Level 4 Gedung FMIPA Kampus IPB, Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat 16680, Indonesia

Received: 13 Jun 2022; Revised: 7 Feb 2023; Accepted: 11 Feb 2023; Available online: 26 Mar 2023; Published: 5 Apr 2023.
Editor(s): Budi Warsito

Citation Format:
Abstract
Pembangunan kampus IPB di Dramaga telah menimbulkan dampak fisik maupun non-fisik, seperti peningkatan jumlah penduduk dan perubahan kepadatan bangunan permukiman. Dampak pembangunan wilayah tersebut akan mendorong terbentuknya kondisi iklim artifisial yang memengaruhi kenyamanan termal terhadap penduduk yang tinggal di wilayah itu. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik termal lingkungan sekitar kampus IPB Dramaga dengan menggunakan pendekatan indeks termal, yaitu Physiological Equivalent Temperature (PET). Karakteristik termal wilayah studi dapat diidentifikasi berdasarkan tiga tahapan. Pertama mengidentifikasi nilai indeks termal PET dengan menggunakan model RayMan pada tutupan lahan bervegetasi dan penggunaan lahan permukiman. Tahap kedua menentukan tingkat kenyamanan termal berdasarkan hasil survei kuesioner; dan ketiga memetakan hubungan antara indeks termal PET dan tingkat kenyamanan termal  menggunakan teknik GIS untuk mengidentifikasi karakteristik termal wilayah studi secara spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai indeks termal PET dipengaruhi oleh tingkat kerapatan naungan vegetasi dan rasio antara tinggi bangunan dan jarak antar bangunan (height/width atau H/W). Nilai indeks termal PET semakin meningkat dengan berkurangnya kerapatan naungan vegetasi dan turunnya nilai rasio bangunan baik pada waktu pagi, siang maupun sore hari. Karakteristik termal lingkungan sekitar kampus IPB Dramaga secara keseluruhan memiliki tingkatan persepsi ‘nyaman’ yaitu pukul 7.00 hingga pukul 9.00 dengan nilai PET antara 27 ºC dan 30 ºC. Persepsi sangat tidak nyaman terjadi pada pukul 12.00 hingga 13.00 dengan nilai PET antara 38 ºC dan 42 ºC. Tingginya tekanan termal yang berupa peningkatan nilai indeks termal PET dapat dikurangi  dengan menambah kerapatan naungan vegetasi. Naungan vegetasi terbukti mampu mengurangi rentang nilai PET dan meningkatkan kenyamanan termal di wilayah studi.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Cover Letter
Untitled
Subject
Type Cover Letter
  Download (70KB)    Indexing metadata
Keywords: PET; indeks termal; rasio H/W; RayMan; kenyamanan termal

Article Metrics:

  1. [ASHRAE] American Society of Heating, Refrigerating, and Air-Conditioning Engineers. 2017. ASHRAE Standard 55-2017: Thermal Environmental Conditions for Human Occupancy
  2. Fahmi N. 2013. Dampak perubahan tutupan lahan terhadap temperature humidity index (THI) kawasan kampus IPB Dramaga [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor
  3. Höppe P. 1993. Heat balance modelling. Experientia. 49:741-746
  4. Höppe P. 1999. The physiological equivalent temperature – a universal index for the biometeorological assessment of the thermal environment. International Journal of Biometeorology. 43:71-75
  5. Irwan SNR, Kaharuddin. 2010. Studi kenyamanan untuk aktivitas di lanskap hutan kota UGM. Jurnal Ilmu Kehutanan. 4(2):98-110
  6. [ISO] International Organization for Standardization. 1998. ISO 7726: Ergonomics of the thermal environment – Instrument for measuring physical quantities. Geneva, Switzerland: ISO
  7. Koerniawan MD, Gao W. 2013. Comfortability in urban open space: thermal comfort measurement in 3 biggest recreation park in Jakarta. Conference Paper. doi: 10.13140/2.1.2946.7847
  8. Kusuma KEI. 2015. Status thermal comfort pada lingkungan atmosfer permukiman di wilayah Kecamatan Denpasar Barat [tesis]. Denpasar (ID): Universitas Udayana
  9. Lin TP, Matzarakis A. 2008. Tourism climate and thermal comfort in Sun Moon Lake, Taiwan. International Journal of Biometerology. 52:281-290
  10. Matzarakis A. 2009. Additional features of the RayMan model. Makalah. Dalam: The seventh International Conference on Urban Climate, Yokohama, Japan, 29 June – 3 July
  11. Matzarakis A, Amelung B. 2008. Physiological equivalent temperature as indicator for impacts of climate change on thermal comfort on humans. In: Thomson MC, Garcia-Herrera R, Beniston M, editor. Seasonal Forecasts, Climatic Change and Human Health. Dordrecht (NL): Springer. 161-172
  12. Matzarakis A, Mayer H. 1996. Another kind of environmental stress: thermal stress. WHO News. 18:7-10
  13. Matzarakis A, Mayer H, Iziomon GM. 1999. Applications of a universal thermal index: physiological equivalent temperature. International Journal of Biometeorology. 42(2):76-84
  14. Matzarakis A, Mayer H, Rutz F. 2007. Modelling radiation fluxes in simple and complex environments - application of the RayMan model. International Journal of Biometeorology. 51(4):323-334
  15. Matzarakis A, Mayer H, Rutz F. 2010. Modelling radiation fluxes in simple and complex environments: basics of the RayMan model. International Journal of Biometeorology. 54(2):131-139
  16. Middel A, Lukasczyk J, Maciejewski R. 2017. Sky view factors from synthetic fisheye photos for thermal comfort routing – a case study in Phoenix, Arizona. Urban Planning. 2(1):19-30
  17. Toudert FA, Mayer H. 2006. Numerical study on the effects of aspect ratio and orientation of an urban street canyon on outdoor thermal comfort in hot and dry climate. Building and Environment. 41:94-108

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-04-27 06:50:18

No citation recorded.