skip to main content

Analisis Kualitas dan Tingkat Pencemaran Limbah B3 Terlarut di Aliran Sungai Cideng

1Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Indonesia

2Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Indonesia

3Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University, Jl. Prof. Soedarto, SH., Tembalang, Semarang, Indonesia

Received: 13 Sep 2022; Revised: 30 Sep 2023; Accepted: 30 Sep 2023; Available online: 21 Nov 2023; Published: 10 Dec 2023.
Editor(s): Budi Warsito

Citation Format:
Abstract

Sungai Cideng adalah salah satu sungai yang mengalir di DKI Jakarta. Dengan lokasi berada di tengah kota Sungai Cideng terletak diantara Gedung perkantoran, Rumah sakit, klinik, dan industry dapat menyebabkan tingginya sumber pencemar masuk ke badan air yang menghasilkan limbah dengan kandungan logam berat tinggi seperti limbah yang mengandung merkuri, timbal, cadmium atau bahan kimia beracun berbahaya (B3). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas air sungai Cideng dilihat dari tingkat pencemaran Limbah B3 (Merkuri (Hg), Timbal (Pb), dan Kadmium (Cd)). Pengukuran lapangan dan pengujian laboratorium merupakan metode yang digunakan pada penelitian ini karena bersifat deskriptif yang disebut sebagai metode observasional. Penelitian dilakukan di Tahun 2021 selama 4 periode yang mewakili musim hujan (Periode 1), musim peralihan-1 (Periode 2), musim kemarau (Periode 3) dan musim peralihan-2 (Periode 4). Sampel diambil pada 3 titik sungai (CDG-5, CDG-6, dan CDG-7). Untuk logam berat timbal (Pb) dan kadmium (Cd) dianalisis dengan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS), sedangkan logam merkuri (Hg) dianalisis dengan Mercury Analyzer. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kualitas air Sungai Cideng sesuai batas mutu, kandungan logam Hg bernilai <0,00005-0,001 mg/L, kandungan logam Pb menunjukkan nilai <0,02 mg/L, dan kandungan logam cadmium (Cd) bernilai <0,006 mg/L. Hasil ini menunjukan bahwa Sungai Cideng tidak tercemar oleh limbah B3 karena nilainya berada di bawah baku mutu yang ditetapkan menurut PP No. 22 Tahun 2021.

Fulltext View|Download
Keywords: Sungai Cideng; Limbah B3; Pencemaran Air

Article Metrics:

  1. Agustina, Y. B. (2012). Analisis Beban dan Indeks Pencemaran Ditinjau dari Parameter Logam Berat di Sungai Siak Kota Pekanbaru. Jurnal Ilmu Lingkungan, 6(2), 162-172
  2. Anwar, Hadi. (2005). Pemahanan dan Penerapan ISO/IEC 17025:2005. Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
  3. Arief, R. R. (2019). Distribusi Kandungan Logam Berat Pb dan Cd Pada Kolom Air dan Sedimen Daerah Aliran Sungai Citarum Hulu. 3(3)
  4. Ashraf W. (2006). Levels Of Selected Heavy Metals in Tuna. The Arabian Journal for Science and Engineering, Vol.31 (1A), 89-92
  5. Authority, N. C. (2013). Water quality parameters and indicator [internet]. http://www.waterwatch.nsw.gov.au
  6. Effendi, Hefni. (2003). Telaah Kualitas Air: Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Penerbit: Kanisius. Yogyakarta
  7. Gazali, W. R. (2013). Evaluasi Dampak Pembuangan Limbah Cair Pabrik Kertas Terhadap Kualitas Air Sungai Klinter Kabupaten Nganjuk. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis Biosistem, 1 (2)
  8. Istarani, F. P. (2014). Studi Dampak Arsen ( As ) dan Kadmium ( Cd ) terhada Penurunan Kualitas Lingkungan. J. Tek. Pomits 3, D53– D58
  9. Mardhia, D. &. (2018). Studi analisis kualitas air sungai Brangbiji Sumbawa Besar. Jurnal Biologi Tropis, 18(2), 182-189
  10. Mirdat, P. (2013). Status Logam BeraT Merkuri (Hg) dalam Tanah Pada Kawasan Pengolahan Tambang Emas di Kelurahan Poboya, Kota Palu. e-J Agrotekbis, 1(2): 127-134 ISSN 2338-3011
  11. Nurlina Mahsyar, d. E. (2020). ANALISIS KUALITAS AIR DAN METODE PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI BANGKALA KABUPATEN JENEPONTO. Skripsi
  12. Odum, E. (1971). Fundamental of Ecology. W.B Sounders Company
  13. Pairunan, T. T. (2012). Perangkat Lunak Pendukung Keputusan Analisis Pengelolaan Kualitas dan Pengendalian Pencemaran Air Sungai. Jurnal Ilmiah Sains, 12, 2
  14. Rochyatun, E. L. (2004). Kondisi perairan Muara Sungai Digul dan Perairan Laut Arafura dilihat dari kandungan logam berat. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia,, 36, 15-31
  15. S., H. (1991). Tingkat Pencemaran Air Kali Cakung dikaji dari Sifat Fisika-Kimia Khususnya Logam Berat dan Keanekaragaman Jenis Hewan Bentos Makro. IPB
  16. Sajidah. (2019). ANALISIS KANDUNGAN MERKURI (Hg) PADA AIR DAN SEDIMEN SUNGAI GEUMPANG, PIDIE, ACEH
  17. Salmin. (2005). Oksigen Terlarut (DO) dan Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD) sebagai Salah Satu Indikator untuk Menentukan Kualitas Perairan. Oseana, 30, 21-26
  18. Sarjono, A. (2009). Analisis Kandungan Logam Berat Cd, Pb, dan Hg Pada Air dan Sedimen di Perairan Kamal Muara, Jakarta Utara. Skripsi(Institut Pertanian Bogor)
  19. Setiawan, H. (2014). Pencemaran Logam Berat di Perairan Pesisir Kota Makassar dan Upaya Penanggulangannya. 11(Info Tek. Eboni ), 1-14
  20. Suryana, F. (2013). Analisa Kualitas Air Sumur Dangkal di Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar. Skripsi
  21. Sutriati, F. (2013). “Penilaian Kualitas Air Sungai dan Potensi Pemanfaatannya (Studi Kasus Sungai Cimanuk)”. Jurnal Sumber Daya Air, 7, 61-76
  22. Usman, S. L. (2013). Distribusi kuantitatif logam berat Pb dalam air, sedimen dan ikan merah (Lutjanus erythropterus) di sekitar perairan pelabuhan Parepare. 14(2)
  23. Wardhana, W. A. (2001). Dampak Pencemaran Lingkungan

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-07-04 01:32:45

No citation recorded.