1Departemen Biologi Universitas Diponegoro, Indonesia
2Depertemen of Biology, Universitas Diponegoro, Indonesia
3Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JIL59105, author = {Siti Jannah and Lilih Khotimperwati and Sri Utami and Artiningsih Artiningsih and Mada Sophianingrum}, title = {Analisis Vegetasi Pohon di Kawasan Wisata Curug Gondoriyo Kota Semarang, Jawa Tengah}, journal = {Jurnal Ilmu Lingkungan}, volume = {22}, number = {4}, year = {2024}, keywords = {Struktur vegetasi; Indeks Nilai Penting; Curug Gondoriyo}, abstract = { Curug Gondoriyo merupakan salah satu sub DAS Beringin bagian hulu dengan destinasi wisata alam baru berupa air terjun yang berada ditengah perkampungan warga. Sebagai kawasan wisata, curug Gondoriyo perlu dijaga kelestarian vegetasinya dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan pariwisata alam yaitu: konservasi, edukasi, ekonomi, rekreasi dan partisipasi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keanekaragaman jenis dan struktur vegetasi pohon di kawasan curug Gondoriyo Semarang. Metode penelitian menggunakan plot kuadrat dengan peletakan plot secara acak. Pengambilan sampel vegetasi dilakukan pada 3 stasiun dengan 3 kali ulangan tiap stasiun yang meliputi strata semai (2m x 2m), strata pancang (5m x 5m), strata tiang (10m x 10m) dan strata pohon (20m x 20m). Hasil penelitian struktur vegetasi pohon didapatkan 39 jenis pohon dalam 17 famili. Pada area wisata terdapat 19 jenis, area perkebunan terdapat 18 jenis dan area mata air terdapat 21 jenis. Kawasan curug Gondoriyo memiliki struktur vegetasi dengan kerapatan yang bervariasi pada setiap strata di masing-masing stasiun. Nilai indeks keanekaragaman (H’) Shannon Wienner di curug Gondoriyo termasuk kategori rendah sampai sedang. Nilai INP tertinggi strata semai terdapat pada area wisata yaitu Pucuk merah ( Syzygium paniculatum ) 130% dan area mata air terdapat beberapa nilai INP tertinggi diantaranya strata pancang yaitu Awar-awar ( Ficus septica ) 120%, strata tiang yaitu Bambu apus ( Gigantochloa apus ) 151,59% dan strata pohon yaitu Pisang batu ( Musa balbisiana ) 109,33%. Indeks kesamaan di kawasan curug Gondoriyo Semarang berkisar antara 28,07-35,29% yang tergolong tidak mirip diantara ke tiga stasiun yang diperbandingkan. }, pages = {972--980} doi = {10.14710/jil.22.4.972-980}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/59105} }
Refworks Citation Data :
Curug Gondoriyo merupakan salah satu sub DAS Beringin bagian hulu dengan destinasi wisata alam baru berupa air terjun yang berada ditengah perkampungan warga. Sebagai kawasan wisata, curug Gondoriyo perlu dijaga kelestarian vegetasinya dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan pariwisata alam yaitu: konservasi, edukasi, ekonomi, rekreasi dan partisipasi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keanekaragaman jenis dan struktur vegetasi pohon di kawasan curug Gondoriyo Semarang. Metode penelitian menggunakan plot kuadrat dengan peletakan plot secara acak. Pengambilan sampel vegetasi dilakukan pada 3 stasiun dengan 3 kali ulangan tiap stasiun yang meliputi strata semai (2m x 2m), strata pancang (5m x 5m), strata tiang (10m x 10m) dan strata pohon (20m x 20m). Hasil penelitian struktur vegetasi pohon didapatkan 39 jenis pohon dalam 17 famili. Pada area wisata terdapat 19 jenis, area perkebunan terdapat 18 jenis dan area mata air terdapat 21 jenis. Kawasan curug Gondoriyo memiliki struktur vegetasi dengan kerapatan yang bervariasi pada setiap strata di masing-masing stasiun. Nilai indeks keanekaragaman (H’) Shannon Wienner di curug Gondoriyo termasuk kategori rendah sampai sedang. Nilai INP tertinggi strata semai terdapat pada area wisata yaitu Pucuk merah (Syzygium paniculatum) 130% dan area mata air terdapat beberapa nilai INP tertinggi diantaranya strata pancang yaitu Awar-awar (Ficus septica) 120%, strata tiang yaitu Bambu apus (Gigantochloa apus) 151,59% dan strata pohon yaitu Pisang batu (Musa balbisiana) 109,33%. Indeks kesamaan di kawasan curug Gondoriyo Semarang berkisar antara 28,07-35,29% yang tergolong tidak mirip diantara ke tiga stasiun yang diperbandingkan.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-18 15:34:56
View My Stats
JURNAL ILMU LINGKUNGAN ISSN:1829-8907 by Graduate Program of Environmental Studies, School of Postgraduate Studies is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Based on a work at www.undip.ac.id.