Environmental Science Department, Postgraduate, Sebelas Maret University, Surakarta, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JIL62611, author = {Fetria Widiyanti and Okid Astirin and Evi Gravitiani}, title = {Analisis Dampak Aspek Sosial, Ekonomi Dan Lingkungan Dari Pengelolaan Bank Sampah Di Kota Madiun}, journal = {Jurnal Ilmu Lingkungan}, volume = {23}, number = {2}, year = {2025}, keywords = {Analisis Dampak; Partisipasi; DPSIR; Bank Sampah; Kota Madiun}, abstract = { Persoalan pengelolaan sampah menjadi tanggung jawab bersama bukan hanya pemerintah daerah, namun dibutuhkan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan bank sampah di Kota Madiun. Setiap pihak diketahui belum menjalankan perannya secara maksimal, yang berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan program Bank Sampah di Kota Madiun. Berdasarkan fenomena tersebut maka penelitian ini bertujuan menganalisis dampak serta pendorong dari faktor Sosial, Ekonomi dan Lingkungan dari program Bank Sampah Kota Madiun agar dapat diketahui strategi keberlanjutan dalam pengalolaannya. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah analisis data secara deskriptif kualitatif menggunakan pendekatan DPSIR. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa program Bank Sampah Kota Madiun masih kurang mendapat partisipasi secara menyeluruh dari tiap warga karena memiliki kendala waktu dan sosial. Masyarakat kurang memiliki motivasi dan pengatahuan pada aspek kewirausahaan, kebersihan/keindahan serta kesehatan dari meningkatnya pertumbuhan sampah. Pemerintah Kota Madiun berupaya memberikan dorongan kepada masyarakat terkait kepeduliannya untuk menjaga lingkungan secara meluas melalui program Bank Sampah Kota Madiun. Upaya yang dijalankan melalui perlombaan serta penghargaan tata ruang wilayah pada tingkat RT dan Kelurahan pada aspek kewirausahaan, kebersihan/keindahan serta kesehatan. Namun Program Bank Sampah masih memiliki kendala pada level nasabah yang kurang termotivasi untuk konsisten serta kendala pada level BSU terkait harga jual yang mengikuti harga beli dari tengkulak sehingga sering ditemukan penumpukan barang yang melebihi daya tampungnya sehingga terdapat resiko kerugian baik dari waktu dan keuangan karena selisih dari harga beli dan harga jual yang tidak dapat menutupi biaya operasionalnya. Pemerintah Kota Madiun perlu mengupayakan mengatasi masalah ini dengan mengkoordinasikan atau meregulasi sistem penjualan sampah anorganik khususnya yang bersumber dari program Bank Sampah Kota Madiun. }, pages = {567--577} doi = {10.14710/jil.23.2.567-577}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/62611} }
Refworks Citation Data :
Persoalan pengelolaan sampah menjadi tanggung jawab bersama bukan hanya pemerintah daerah, namun dibutuhkan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan bank sampah di Kota Madiun. Setiap pihak diketahui belum menjalankan perannya secara maksimal, yang berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan program Bank Sampah di Kota Madiun. Berdasarkan fenomena tersebut maka penelitian ini bertujuan menganalisis dampak serta pendorong dari faktor Sosial, Ekonomi dan Lingkungan dari program Bank Sampah Kota Madiun agar dapat diketahui strategi keberlanjutan dalam pengalolaannya. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah analisis data secara deskriptif kualitatif menggunakan pendekatan DPSIR. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa program Bank Sampah Kota Madiun masih kurang mendapat partisipasi secara menyeluruh dari tiap warga karena memiliki kendala waktu dan sosial. Masyarakat kurang memiliki motivasi dan pengatahuan pada aspek kewirausahaan, kebersihan/keindahan serta kesehatan dari meningkatnya pertumbuhan sampah. Pemerintah Kota Madiun berupaya memberikan dorongan kepada masyarakat terkait kepeduliannya untuk menjaga lingkungan secara meluas melalui program Bank Sampah Kota Madiun. Upaya yang dijalankan melalui perlombaan serta penghargaan tata ruang wilayah pada tingkat RT dan Kelurahan pada aspek kewirausahaan, kebersihan/keindahan serta kesehatan. Namun Program Bank Sampah masih memiliki kendala pada level nasabah yang kurang termotivasi untuk konsisten serta kendala pada level BSU terkait harga jual yang mengikuti harga beli dari tengkulak sehingga sering ditemukan penumpukan barang yang melebihi daya tampungnya sehingga terdapat resiko kerugian baik dari waktu dan keuangan karena selisih dari harga beli dan harga jual yang tidak dapat menutupi biaya operasionalnya. Pemerintah Kota Madiun perlu mengupayakan mengatasi masalah ini dengan mengkoordinasikan atau meregulasi sistem penjualan sampah anorganik khususnya yang bersumber dari program Bank Sampah Kota Madiun.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2025-04-01 05:07:14
View My Stats
JURNAL ILMU LINGKUNGAN ISSN:1829-8907 by Graduate Program of Environmental Studies, School of Postgraduate Studies is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Based on a work at www.undip.ac.id.