1Bagian Anestesi dan Terapi Intensif; Fakultas Kedokteran; Universitas Sebelas Maret; Surakarta, Indonesia
2Bagian Pulmonologi; Fakultas Kedokteran; Universitas Sebelas Maret; Surakarta, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JAI13493, author = {Admaji Wibowo and Purwoko Purwoko and Suradi Suradi}, title = {Perbedaan Pengaruh Parasetamol dan Parecoxib Terhadap Aktivitas Agregasi Trombosit pada Pasien SIRS atau Sepsis}, journal = {JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)}, volume = {10}, number = {3}, year = {2018}, keywords = {agregasi trombosit; parasetamol; parecoxib; OAINS; sepsis}, abstract = { Latar Belakang: Parasetamol dan parecoxib adalah Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS) yang paling banyak digunakan pada pasien yang dirawat dengan SIRS atau sepsis di ICU sebagai antipiretik dan anti inflamasi. Kedua obat tersebut dapat mempengaruhi agregasi trombosit yang dapat kita nilai melalui tes agregasi trombosit. Tujuan: Mengetahui perbedaan pengaruh pemberian parasetamol dan parecoxib terhadap aktivitas agregasi trombosit pada pasien SIRS atau sepsis. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian experimental dengan pendekatan uji klinis dengan rancangan penelitian pre dan post . Terdapat 34 subjek penelitian pasien SIRS atau sepsis yang dirawat di ICU dengan umur antara 17 - 65 tahun. Distribusi sampel meliputi 17 subjek dengan pemberian parasetamol dan 17 subjek dengan pemberian parecoxib. Setelah dilakukan pengacakan dilakukan pemeriksaan agregasi trombosit sebelum perlakuan dan 120 menit sesudah perlakuan dengan menggunakan induktor 10 µM ADP. Hasil: Berdasarkan hasil uji beda Mann Whitney pada kelompok tidak berpasangan mendapatkan nilai p =0,310, yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hal agregasi trombosit antara kelompok parasetamol dan parecoxib sebelum perlakuan dan nilai p =0,013 ( p <0,05), yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok parasetamol dan parecoxib setelah perlakuan. Analisa selanjutnya berdasarkan hasil uji beda Wilcoxon pada kelompok berpasangan mendapat nilai p =0,020 ( p <0,05) yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah pemberian parasetamol. Kesimpulan: Penggunaan parasetamol akan berdampak pada penurunan agregasi trombosit secara signifikan secara statistik dibandingkan dengan parecoxib ( p =0,013). }, issn = {2089-970X}, pages = {153--162} doi = {10.14710/jai.v10i3.13493}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/13493} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang: Parasetamol dan parecoxib adalah Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS) yang paling banyak digunakan pada pasien yang dirawat dengan SIRS atau sepsis di ICU sebagai antipiretik dan anti inflamasi. Kedua obat tersebut dapat mempengaruhi agregasi trombosit yang dapat kita nilai melalui tes agregasi trombosit.
Tujuan: Mengetahui perbedaan pengaruh pemberian parasetamol dan parecoxib terhadap aktivitas agregasi trombosit pada pasien SIRS atau sepsis.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian experimental dengan pendekatan uji klinis dengan rancangan penelitian pre dan post. Terdapat 34 subjek penelitian pasien SIRS atau sepsis yang dirawat di ICU dengan umur antara 17 - 65 tahun. Distribusi sampel meliputi 17 subjek dengan pemberian parasetamol dan 17 subjek dengan pemberian parecoxib. Setelah dilakukan pengacakan dilakukan pemeriksaan agregasi trombosit sebelum perlakuan dan 120 menit sesudah perlakuan dengan menggunakan induktor 10 µM ADP.
Hasil: Berdasarkan hasil uji beda Mann Whitney pada kelompok tidak berpasangan mendapatkan nilai p=0,310, yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hal agregasi trombosit antara kelompok parasetamol dan parecoxib sebelum perlakuan dan nilai p=0,013 (p<0,05), yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok parasetamol dan parecoxib setelah perlakuan. Analisa selanjutnya berdasarkan hasil uji beda Wilcoxon pada kelompok berpasangan mendapat nilai p=0,020 (p<0,05) yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah pemberian parasetamol.
Kesimpulan: Penggunaan parasetamol akan berdampak pada penurunan agregasi trombosit secara signifikan secara statistik dibandingkan dengan parecoxib (p=0,013).
Note: This article has supplementary file(s).
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-05 22:20:05
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University as publisher of the journal. Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here:[Copyright Transfer Form JAI]. The copyright form should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail, scanned document:
Mochamat (Editor-in-Chief)
Editorial Office of JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)
Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University/ Dr. Kariadi General Hospital Medical Center (RSUP Dr. Kariadi)
Jl. Dr. Soetomo No. 16 Semarang, Central Java, Indonesia, 50231
Telp. : (024) 8444346
Email : janestesiologi@gmail.com
View My Stats
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License