Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif; Fakultas Kedokteran; Universitas Airlangga/RSUD Dr.Soetomo; Surabaya, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JAI20278, author = {Yudha Prabowo and April Basoeki and Teguh Sylvaranto and Pesta Edwar}, title = {Analisis Anesthesia Ready Time Dalam Pelayanan Anestesi untuk Pembedahan Darurat di Kamar Operasi IGD RSUD Dr. Soetomo Surabaya Tahun 2018}, journal = {JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)}, volume = {10}, number = {3}, year = {2018}, keywords = {Anesthesia Ready Time; deklarasi siap operasi; induksi anestesi; operasi darurat; pemasangan monitor; pemasangan prosedur invasif}, abstract = { Latar Belakang: Pelayanan anestesi untuk operasi darurat bertujuan memberikan kedalaman anestesi secara cepat dan adekuat untuk dilakukan pembedahan. Surve i pendahuluan di kamar operasi elektif RSUD Dr. Soetomo pada Oktober hingga Desember 2017 menunjukkan bahwa pada lebih dari 30% pasien, waktu sejak masuk kamar operasi hingga manipulasi pembedahan mencapai lebih dari 60 menit , s edangkan waktu benchmark internasional adalah kurang dari 45 menit. Tujuan: Untuk menganalisis Anesthesia Ready Time (ART) dalam pelayanan anestesi di kamar operasi darurat IGD RSUD Dr. Soetomo , Surabaya . Metode: 254 subyek dengan Pasien Status (PS) ASA 1-4 yang menjalani operasi darurat di RSUD Dr. Soetomo selama April 2018 yang terlibat dalam penelitian ini. Waktu dicatat sejak pemasangan monitor, waktu induksi anestesi, waktu pemasangan prosedur invasif, dan deklarasi pasien siap dilakukan manipulasi bedah. Kesulitan dan kendala yang terjadi dari pemasangan monitor hingga deklarasi siap operasi juga dicatat. Hasil: ART di kamar operasi darurat IGD RSUD Dr. Soetomo 24,00 menit untuk PS ASA 1;22,08 menit untuk PS ASA 2;29,03 menit untuk PS ASA 3;25,00 menit untuk PS ASA 4;23,34 menit untuk Sub Arachnoid Block (SAB); 36,67 menit untuk epidural; 21,71 menit untuk pemasangan ABP ; dan 21,25 menit untuk pemasangan Central Venous Catheter (CVC). Faktor yang mempengaruhi lamanya ART adalah menunggu kedatangan operator (42,5%), pemasangan prosedur invasif anestesi (7,3%), dan menunggu kedatangan PPDS anestesi yang lebih senior untuk mendampingi proses induksi anestesi (5,2%). Kesimpulan: ART di kamar operasi darurat IGD RSUD Dr. Soetomo sudah mendekati benchmark internasional. }, issn = {2089-970X}, pages = {134--142} doi = {10.14710/jai.v10i3.20278}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/20278} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang: Pelayanan anestesi untuk operasi darurat bertujuan memberikan kedalaman anestesi secara cepat dan adekuat untuk dilakukan pembedahan. Survei pendahuluan di kamar operasi elektif RSUD Dr. Soetomo pada Oktober hinggaDesember 2017 menunjukkan bahwa pada lebih dari 30% pasien, waktu sejak masuk kamar operasi hingga manipulasi pembedahanmencapai lebih dari 60 menit, sedangkan waktu benchmark internasional adalah kurang dari 45 menit.
Tujuan: Untuk menganalisis Anesthesia Ready Time (ART) dalam pelayanan anestesi di kamar operasi darurat IGD RSUD Dr. Soetomo, Surabaya.
Metode: 254 subyek dengan Pasien Status (PS) ASA 1-4 yang menjalani operasi darurat di RSUD Dr. Soetomo selama April 2018 yang terlibat dalam penelitian ini. Waktu dicatat sejak pemasangan monitor, waktu induksi anestesi, waktu pemasangan prosedur invasif, dan deklarasi pasien siap dilakukan manipulasi bedah. Kesulitan dan kendala yang terjadi dari pemasangan monitor hingga deklarasi siap operasi juga dicatat.
Hasil: ART di kamar operasi darurat IGD RSUD Dr. Soetomo 24,00 menit untuk PS ASA 1;22,08 menit untuk PS ASA 2;29,03 menit untuk PS ASA 3;25,00 menit untuk PS ASA 4;23,34 menit untuk Sub Arachnoid Block (SAB); 36,67 menit untuk epidural; 21,71 menit untuk pemasangan ABP ; dan 21,25 menit untuk pemasangan Central Venous Catheter (CVC). Faktor yang mempengaruhi lamanya ART adalah menunggu kedatangan operator (42,5%), pemasangan prosedur invasif anestesi (7,3%), dan menunggu kedatangan PPDS anestesi yang lebih senior untuk mendampingi proses induksi anestesi (5,2%).
Kesimpulan: ART di kamar operasi darurat IGD RSUD Dr. Soetomo sudah mendekati benchmark internasional.
Note: This article has supplementary file(s).
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-05 22:21:26
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University as publisher of the journal. Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here:[Copyright Transfer Form JAI]. The copyright form should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail, scanned document:
Mochamat (Editor-in-Chief)
Editorial Office of JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)
Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University/ Dr. Kariadi General Hospital Medical Center (RSUP Dr. Kariadi)
Jl. Dr. Soetomo No. 16 Semarang, Central Java, Indonesia, 50231
Telp. : (024) 8444346
Email : janestesiologi@gmail.com
View My Stats
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License