Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif; Fakultas Kedokteran; Universitas Brawijaya/ RSU dr. Saiful Anwar; Malang, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JAI20769, author = {Ruddi Hartono and Isngadi Isngadi and Dewi Husodo}, title = {Anestesi Spinal Dosis Rendah Untuk Pasien Operasi Sesar dengan Stenosis Mitral Berat}, journal = {JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)}, volume = {10}, number = {3}, year = {2018}, keywords = {anestesi spinal; blok neuraksial; dosis rendah; operasi sesar; stenosis mitral}, abstract = { Latar belakang: Stenosis mitral banyak ditemukan pada kehamilan, dimana sekitar 25% pasien akan mengalami gejala pada kehamilan pertama. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan volume darah dan nadi. Beberapa literatur menyebutkan bahwa anestesi spinal dikontraindikasikan pada pasien yang akan menjalani operasi dengan kelainan stenosis mitral karena risiko terjadinya hipotensi dan takikardia. Kasus: Perempuan 24 tahun primigravida, usia kehamilan 32-34 minggu dengan stenosis mitral berat, regurgitasi mitral ringan, regurgitasi trikuspid sedang, regurgitasi pulmonal sedang (EF 62%), hipertensi pulmonal sedang (PASP 65 mmHg), gagal jantung stadium C kelas fungsional III menjalani operasi sesar dengan low dose anestesi spinal menggunakan 5 mg bupivacaine heavy 0,5% dan 50 mcg fentanyl volume total 2 ml. Blok spinal dicapai dalam waktu 5 menit. Hemodinamik stabil selama perioperatif. Tidak terjadi gagal jantung akut maupun perburukan hemodinamik pascaoperasi. Pembahasan: Prinsip pembiusan pasien dengan mitral stenosis adalah menghindari takikardia, menjaga kondisi sinus rhytm dan secara agresif mengatasi atrial fibrilasi baik farmakologis maupun dengan kardioversi terutama pada pasien dengan hemodinamik tidak stabil, menghindari penurunan SVR yang akan meningkatkan denyut jantung sehingga memperberat kerja jantung, menghindari hipovolemi, kelebihan cairan, dan faktor yang meningkatkan tekanan arteri pulmonal seperti hipoksia dan hiperkarbia maupun nyeri. Kesimpulan: anestesi spinal dosis rendah menggunakan 5 mg bupivakain dan ajuvan fentanyl dapat digunakan pada operasi operasi sesar pada pasien dengan stenosis mitral berat karena awitan yang cepat, level blok yang adekuat, durasi blok hemodinamik yang stabil dan bayi yang lahir dengan kondisi yang baik. }, issn = {2089-970X}, pages = {163--174} doi = {10.14710/jai.v10i3.20769}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/20769} }
Refworks Citation Data :
Latar belakang: Stenosis mitral banyak ditemukan pada kehamilan, dimana sekitar 25% pasien akan mengalami gejala pada kehamilan pertama. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan volume darah dan nadi. Beberapa literatur menyebutkan bahwa anestesi spinal dikontraindikasikan pada pasien yang akan menjalani operasi dengan kelainan stenosis mitral karena risiko terjadinya hipotensi dan takikardia.
Kasus: Perempuan 24 tahun primigravida, usia kehamilan 32-34 minggu dengan stenosis mitral berat, regurgitasi mitral ringan, regurgitasi trikuspid sedang, regurgitasi pulmonal sedang (EF 62%), hipertensi pulmonal sedang (PASP 65 mmHg), gagal jantung stadium C kelas fungsional III menjalani operasi sesar dengan low dose anestesi spinal menggunakan 5 mg bupivacaine heavy 0,5% dan 50 mcg fentanyl volume total 2 ml. Blok spinal dicapai dalam waktu 5 menit. Hemodinamik stabil selama perioperatif. Tidak terjadi gagal jantung akut maupun perburukan hemodinamik pascaoperasi.
Pembahasan: Prinsip pembiusan pasien dengan mitral stenosis adalah menghindari takikardia, menjaga kondisi sinus rhytm dan secara agresif mengatasi atrial fibrilasi baik farmakologis maupun dengan kardioversi terutama pada pasien dengan hemodinamik tidak stabil, menghindari penurunan SVR yang akan meningkatkan denyut jantung sehingga memperberat kerja jantung, menghindari hipovolemi, kelebihan cairan, dan faktor yang meningkatkan tekanan arteri pulmonal seperti hipoksia dan hiperkarbia maupun nyeri.
Kesimpulan: anestesi spinal dosis rendah menggunakan 5 mg bupivakain dan ajuvan fentanyl dapat digunakan pada operasi operasi sesar pada pasien dengan stenosis mitral berat karena awitan yang cepat, level blok yang adekuat, durasi blok hemodinamik yang stabil dan bayi yang lahir dengan kondisi yang baik.
Note: This article has supplementary file(s).
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-03 20:15:08
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University as publisher of the journal. Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here:[Copyright Transfer Form JAI]. The copyright form should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail, scanned document:
Mochamat (Editor-in-Chief)
Editorial Office of JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)
Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University/ Dr. Kariadi General Hospital Medical Center (RSUP Dr. Kariadi)
Jl. Dr. Soetomo No. 16 Semarang, Central Java, Indonesia, 50231
Telp. : (024) 8444346
Email : janestesiologi@gmail.com
View My Stats
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License