skip to main content

Pengaruh Dexmedetomidine Intravena Terhadap Kadar Superoxide Dismutase 1 (SOD-1) Otak Kelinci Pada Cerebral Ischemic Reperfusion Injury Model

1Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Undip/RSUP Dr. Kariadi, Indonesia

2Semarang, Indonesia

3Staff Pengajar Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Undip/RSUP Dr. Kariadi, Indonesia

Published: 1 Jul 2016.

Citation Format:
Abstract

Latar Belakang : Dexmedetomidine adalah agonis α2-adrenergik reseptor (α2-AR) yang selektif dan ampuh,  menunjukkan sifat sparing anestesi, analgesia dan sifat simpatolitik, termasuk digunakan sebagai agen pelindung untuk Ischemic Reperfusion Injury (IRI). Superoxide Dismutase 1 (SOD-1) memainkan peran penting dalam menyeimbangkan status oksidasi dan antioksidan, memberikan pertahananpenting terhadap toksisitas superoksida radikal, sehingga dapat melindungi sel dari kerusakan.Ischemia Reperfusion Injury dapat dihasilkan dari berbagai faktor seperti pelepasan radikal oksigen bebas dan berturut-turut oleh peroksidasi lipid, kematian sel oleh apoptosis atau nekrosis, inflamasi sitokin, dan kerusakan vaskularisasi mikro. Spesies oksigen reaktif yang muncul dengan cedera reperfusi merusak struktur selular melalui proses peroksidasi lipid dari membran sel dan hasil metabolit beracun seperti malondialdehyde (MDA).

Tujuan : Mengetahui efek dexmedetomidine intravena terhadap kadar Superoxide Dismutase 1 (SOD-1) otak kelinci dengan cerebral ischemic reperfusion injury model.

Metode : Penelitian eksperimental Randomize Post Test Only Control Group Design menggunakan 10 ekor kelinci New Zealand. 5 ekor kelinci diberikan perlakuan dengan pemberian dexmedetomidine 0,5 mcg/kgbb/jam dan dilakukan oklusi pada arteri karotis interna (K1). 5 ekor kelinci yang tidak mengalami perlakuan (KK) juga dilakukan oklusi arteri karotis interna dan dilakukan pemeriksaan Superoxide Dismutase 1 (SOD-1) sebagai control.Uji normalitasdengan Saphiro Wilk dilanjutkan uji parametric menggunakanIndependent T-test.

Hasil : Kadar rerata SOD-1 pada kelompok kontrol 0,47±0,23 dan nilai P 0,273 (normal) dan kadar rerata SOD-1 pada kelompok perlakuan 1,00±0,29 dan nilai P 0,422 (normal). Uji beda digunakan uji parametric Independent T-test didapatkan nilai p = 0,013. Karena nilai p < 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan bermakna.

Kesimpulan : Dexmedetomidine secara signifikan meningkatkan nilai Superoxide Dismutase 1 (SOD-1) pada kelinci New Zealand yang diberikan perlakuan oklusi pada arteri karotis interna.

Fulltext View|Download
Keywords: Dexmedetomidine; Kadar Superoxide Dismutase 1 (SOD-1)

Article Metrics:

  1. McCutcheon CA, Orme RM, Scott DA, Davies MJ and McGlade DP: A comparison of dexmedetomidine versus conventional therapy for sedation and hemodynamic control during carotid endarterectomy performed under regional anesthesia. Anesth Analg. 102:668–675. 2006
  2. Ramsay MA and Luterman DL: Dexmedetomidine as a total intravenous anesthetic agent. Anesthesiology. 101:787–790. 2004
  3. Billings FT 4th, Chen SW, Kim M, et al: alpha2-Adrenergic agonists protect against radiocontrast induced nephropathy in mice. Am J Physiol Renal Physiol. 295:F741–F748. 2008
  4. Multz AS: Prolonged dexmedetomidine infusion as an adjunct in treating sedation-induced withdrawal. Anesth Analg. 96:1054–1055. 2003
  5. Sea K, Sohn SH, Durazo A, Sheng Y, Shaw BF, Cao X, Taylor AB, Whitson LJ, Holloway SP, Hart PJ, Cabelli DE, Gralla EB, Valentine JS (Jan 2015). "Insights into the role of the unusual disulfide bond in copperzinc superoxide dismutase". The Journal of Biological Chemistry 290 (4): 2405–18. doi: 10.1074/jbc.M114.588798.PMID25433341
  6. J. M. McCord, “The evolution of free radicals and oxidative stress,” American Journal of Medicine, vol. 108, no. 8, pp. 652– 659, 2000
  7. D. L. Carden and D. N. Granger, “Pathophysiology of ischaemiareperfusion injury,” The Journal of Pathology, vol. 190, no. 3, pp. 255–266, 2000
  8. Jiang W, Liu Q, Yuan X. (2014). "Combined intervention of preconditioning and postconditioning against cerebral ischemia/reperfusion injury". 2014 Jan;39(1):30-5. doi: 10.11817/j.issn.1672-7347.2014.01.006.PMID24473383
  9. Sulaksono,ME. Peranan, pengelolaan dan pengembangan hewan percobaan. Biomedis. Jakarta. 1992

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-03-29 15:06:47

No citation recorded.