1Bagian Anestesiologi, Perawatan Intensif dan Manajemen Nyeri, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Indonesia
2Makassar, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JAI19849, author = {Syafri Arif and A. Muh. Wahyuddin and A. Muh Musba}, title = {Akurasi Diagnostik Prokalsitonin Sebagai Penanda Serologis Untuk Membedakan Antara Sepsis Bakterial dan Sepsis Virus}, journal = {JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)}, volume = {9}, number = {3}, year = {2017}, keywords = {akurasi; Bakteri; diagnostic; procalcitonin; sepsis; virab}, abstract = { Prokalsitonin merupakan penandadiagnostik yang baik pada sepsis khususnya sepsis yang disebabkan oleh bakteri. Penelitian ini bertujuan mengetahui sensitivitas, spesifisitas dan akurasi diagnostik prokalsitonin sebagai penandaserologis untuk membedakan antara sepsis bakterial dan virus pada pasien yang dirawat di Intensive Care Unit (ICU) dan Infection Center (IC) RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo.Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional menggunakan data sekunder rekam medik pasien sepsis yang dirawat di ICU dan IC RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, periode 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Agustus 2016. Data tersebut dianalisa dengan uji T Independent , Mann Whitney and Chi-Square dimana terdapat 80 sampel yang memenuhi kriteria inklusi.Dari penelitian ini, terdapat perbedaan yang signifikan dari kadarprokalsitonin antara sepsis bacterial(60.89 ± 73.651 ng/ml) dan sepsis virus (1.12 ± 0.622 ng/ml). Berdasarkan analisis Receiver Operating Characteristic (ROC), area Under the Curve (AUC) dari prokalsitonin adalah 0.841 dengan interval 0.758–0.925 dan signifikansi 95%. Kadar ambang diagnostik terbaik prokalsitonin yang didapatkan pada penelitian ini adalah 1.60 sebagai cut off point (sensitivitas: 82,4%, spesifisitas: 65,2% dan akurasi: 88,7%) untuk membedakan sepsis bakterial dengan sepsis virus. Prokalsitonin memiliki sensitivitas, spesifisitas dan akurasi diagnostik yang baik sebagai pembeda anatar seosis bakterial dan sepsis virus. }, issn = {2089-970X}, pages = {157--167} doi = {10.14710/jai.v9i3.19849}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/19849} }
Refworks Citation Data :
Prokalsitonin merupakan penandadiagnostik yang baik pada sepsis khususnya sepsis yang disebabkan oleh bakteri. Penelitian ini bertujuan mengetahui sensitivitas, spesifisitas dan akurasi diagnostik prokalsitonin sebagai penandaserologis untuk membedakan antara sepsis bakterial dan virus pada pasien yang dirawat di Intensive Care Unit (ICU) dan Infection Center (IC) RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo.Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional menggunakan data sekunder rekam medik pasien sepsis yang dirawat di ICU dan IC RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, periode 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Agustus 2016. Data tersebut dianalisa dengan uji T Independent, Mann Whitney and Chi-Square dimana terdapat 80 sampel yang memenuhi kriteria inklusi.Dari penelitian ini, terdapat perbedaan yang signifikan dari kadarprokalsitonin antara sepsis bacterial(60.89 ± 73.651 ng/ml) dan sepsis virus (1.12 ± 0.622 ng/ml). Berdasarkan analisis Receiver Operating Characteristic (ROC), area Under the Curve (AUC) dari prokalsitonin adalah 0.841 dengan interval 0.758–0.925 dan signifikansi 95%. Kadar ambang diagnostik terbaik prokalsitonin yang didapatkan pada penelitian ini adalah 1.60 sebagai cut off point (sensitivitas: 82,4%, spesifisitas: 65,2% dan akurasi: 88,7%) untuk membedakan sepsis bakterial dengan sepsis virus. Prokalsitonin memiliki sensitivitas, spesifisitas dan akurasi diagnostik yang baik sebagai pembeda anatar seosis bakterial dan sepsis virus.
Article Metrics:
Last update:
Cut-Off Value of Procalcitonin in Sepsis and Septic Shock patients at Dr. Soetomo Hospital
Last update: 2024-11-21 22:06:28
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University as publisher of the journal. Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here:[Copyright Transfer Form JAI]. The copyright form should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail, scanned document:
Mochamat (Editor-in-Chief)
Editorial Office of JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)
Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University/ Dr. Kariadi General Hospital Medical Center (RSUP Dr. Kariadi)
Jl. Dr. Soetomo No. 16 Semarang, Central Java, Indonesia, 50231
Telp. : (024) 8444346
Email : janestesiologi@gmail.com
View My Stats
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License