Departemen Anestesi dan Terapi Intensif; Fakultas Kedokteran; Universitas Kristen Krida Wacana; Jakarta, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JAI20715, author = {Irvan Irvan and Febyan Febyan and Suparto Suparto}, title = {Sepsis dan Tata Laksana Berdasar Guideline Terbaru}, journal = {JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)}, volume = {10}, number = {1}, year = {2018}, keywords = {sepsis; SIRS; septik syok}, abstract = { Istilah Sepsis menurut konsensus terbaru adalah keadaan disfungsi organ yang mengancam jiwa yang disebabkan karena disregulasi respon tubuh terhadap infeksi. Penggunaan kriteria SIRS untuk mengidentifikasi sepsis dianggap tidak membantu lagi. Kriteria SIRS tidak menggambarkan adanya respon disregulasi yang mengancam jiwa. Disfungsi organ didiagnosis apabila peningkatan skor SOFA ≥ 2. Dan istilah sepsis berat sudah tidak digunakan. Septik syok didefinisikan sebagai keadaan sepsis dimana abnormalitas sirkulasi dan metabolik yang terjadi dapat menyebabkan kematian secara signifikan. Dalam protokol yang dikeluarkan pada tahun 2016, target resusitasi EGDT dihilangkan, dan merekomendasikan terapi cairan kristaloid minimal sebesar 30 ml/kgBB dalam 3 jam atau kurang. }, issn = {2089-970X}, pages = {62--73} doi = {10.14710/jai.v10i1.20715}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/20715} }
Refworks Citation Data :
Istilah Sepsis menurut konsensus terbaru adalah keadaan disfungsi organ yang mengancam jiwa yang disebabkan karena disregulasi respon tubuh terhadap infeksi. Penggunaan kriteria SIRS untuk mengidentifikasi sepsis dianggap tidak membantu lagi. Kriteria SIRS tidak menggambarkan adanya respon disregulasi yang mengancam jiwa. Disfungsi organ didiagnosis apabila peningkatan skor SOFA ≥ 2. Dan istilah sepsis berat sudah tidak digunakan. Septik syok didefinisikan sebagai keadaan sepsis dimana abnormalitas sirkulasi dan metabolik yang terjadi dapat menyebabkan kematian secara signifikan. Dalam protokol yang dikeluarkan pada tahun 2016, target resusitasi EGDT dihilangkan, dan merekomendasikan terapi cairan kristaloid minimal sebesar 30 ml/kgBB dalam 3 jam atau kurang.
Article Metrics:
Last update:
Profile of Sepsis Patients Treated in Intensive Care Unit of Sanglah Hospital Denpasar
Last update: 2024-11-15 11:05:56
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University as publisher of the journal. Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here:[Copyright Transfer Form JAI]. The copyright form should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail, scanned document:
Mochamat (Editor-in-Chief)
Editorial Office of JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)
Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University/ Dr. Kariadi General Hospital Medical Center (RSUP Dr. Kariadi)
Jl. Dr. Soetomo No. 16 Semarang, Central Java, Indonesia, 50231
Telp. : (024) 8444346
Email : janestesiologi@gmail.com
View My Stats
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License