skip to main content

Aplikasi klinis Continous Interscalene Block

Bagian Anestesiologi dan Reanimasi; Fakultas Kedokteran; Universitas Brawijaya, Indonesia

Published: 1 Mar 2018.
Open Access Copyright 2018 JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)

Citation Format:
Abstract

Blok pleksus brakialis dimulai oleh Ansbro pada tahun 1946. Pada tahun 1999, Boezaart mempublikasi tehnik baru yaitu continuous interscalene block. Sebagian besar metode  ini memiliki kendala pada penempatan kateter yang tidak akurat atau dislokasi kateter. Continous Interscalene Block (CISB) adalah blok plexus brachial proximal di leher yang dapat dilakukan melalui pendekatan anterior atau posterior. Pendekatan anterior disebut juga True Continous Interscalene Block dan pendekatan posterior dikenal sebagai continous Cervikal Paravertebral Block. CISB diindikasikan untuk setelah pembedahan mayor bahu, clavicula lateral, acromiocalvicular join dan proksimal humerus serta  juga dapat digunakan untuk terapi nyeri kronik ekstremitas atas. Komplikasi Continous Interscalene Block (CISB) mirip dengan single ISB injeksi, meskipun insiden paralisis diafragma akibat blok nervus frenicus telah dilaporkan secara signikan berkurang.

Dalam praktik rutin, interscalene blok dapat menggunakan bolus awal 10-15 ml obat anastesi lokal seperti rovipacaine 0,2-0,75 %.  Konsentrasi yang digunakan  tergantung pada faktor pasien, tujuan blok (analgesia atau anestesia), dan ada tidanya kateter. Jika terdapat kateter, dosis bolus awal bisa dikurangi dan anastesi lokal tambahan bisa disuntikkan melalui kateter. Infus kontinyu rovipacaine 0,2 % 4-10 ml/ jam dapat digunakan untuk analgesia pasca operasi. Penggunaan infus kontinyu bupivacaine 0,125 % dengan kecepatan 0,125 ml/kg per jam juga dapat mengatasi nyeri secara efisien.  Dibandingkan dengan teknik kontinyu, teknik PCRA (Patient control regional analgesia) dengan infus basal rendah 5 ml/jam bupivacaine ditambah dengan bolus kecil PCA 2,5 ml/30 menit dapat memberikan kontrol nyeri yang efisien, tetapi konsumsi lokal anastesi berkurang 37 % dan efek sampingnya rendah.

Fulltext View|Download
Keywords: interscalene blok; continous interscalene block; kateter; pendekatan anterior dan posterior; anestesi local

Article Metrics:

  1. Ansbro P. 1946. A method of continuous brachial plexus block. American Journal of Surgery 1946; 121: 716 –722
  2. Boezaart AP, 2006, Continuous interscalene nerve block (anterior and posterior approaches), Iowa, Departmen of anesthesia university of Iowa
  3. Carter J and A Bhat. 2011. Ultrasound Guided Interscalene Brachial Plexus Block dalam Anaesthesia Tutorial of the Week. Tanpa kota: World Federation of Societies of Anaesthesiologists
  4. Danilo Jankovic, Philip Peng. 2015. Regional Nerve Blocks in Anesthesia and Pain Therapy Traditional and Ultrasound-Guided Techniques Fourth Edition
  5. Fredrickson MJ et al. 2017. Ultrasound-Guided Interscalene Brachial Plexus Block dari http://www.nysora.com/ultrasound-guided-interscalene-brachial-plexus-block , diakses 23 Juli 2017
  6. Hadzhic A. 2007. Textbook of regional anasthesia and acute pain management . NYSORA
  7. P. Van de Putte, 2005, Continuous interscalene block using a stimulating catheter: A review of the technique, Belgia
  8. Yanovski B, Gaitini L, Volodarski D. 2012. Catastrophic Complication of an Interscalene Catheter for Continous Peripheral Nerve Block Analgesia. The Association of Anaesthetists of Great Britain and Ireland. 67: 1166-1169

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-10-14 05:16:11

No citation recorded.