skip to main content

Percutaneous Dilatational Tracheostomy (PDT) Dini Sebagai Upaya untuk Mencegah Pneumonia dan Mempermudah Perawatan Pasien Stroke di Intensive Care Unit (ICU)

1Departemen Anestesi dan Terapi Intensif, Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Ramelan, Surabaya, Indonesia

2Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga/ RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, Indonesia

Received: 27 May 2019; Published: 31 Mar 2021.

Citation Format:
Abstract

Latar Belakang: Stroke atau cerebrovasuler accident (CVA) merupakan hilangnya fungsi-fungsi otak dengan cepat akibat terganggunya suplai darah ke otak. Tidak jarang pasien stroke dirawat di intensive care unit (ICU) karena mengalami gagal napas sehingga membutuhkan ventilator. Kemampuan menelan dan refleks batuk yang tidak adekuat pada pasien stroke sering menyebabkan komplikasi pneumonia/ stroke associated pneumonia (SAP). Komplikasi pneumonia bisa juga disebabkan oleh penggunaan ventilator yang sering disebut ventilator associated pneumonia (VAP). SAP maupun VAP pada pasien stroke dapat dicegah dengan tindakan trakeostomi dini. Percutaneous dilatational tracheostomy (PDT) merupakan teknik trakeostomi dengan melakukan sayatan minimal untuk memasukkan guide wire sebagai panduan. Kemudian lubang trakeostomi diperlebar dengan menggunakan multipel dilator sampai canule trakeostomi bisa masuk ke trakea. PDT lebih mudah dilakukan dibanding surgical tracheostomi sehingga lebih menguntungkan dikerjakan untuk pasien kritis di ICU.

Kasus: Terdapat 3 kasus pasien stroke yang dilaporkan dengan glasgow coma scale (GCS) dibawah 8. Kasus pertama: Pasien stroke dengan subakut infark di basal ganglia dekstra dan oedema cerebri. GCS E1V2M1 Pasien mengalami sumbatan partial jalan napas. Pasien dirawat di ICU dan diakukan intubasi. PDT dikerjakan hari ke 2 dengan tujuan untuk mengamankan jalan napas dan mempermudah bronchial toilet sehingga dapat mencegah terjadinya pneumonia.

Kasus kedua: pasien stroke dengan infark luas di hemisphere kanan. Pasien dirawat di ICU dengan ventilator. PDT dilakukan pada hari ke 8 untuk mempermudah melakukan fisioterapi napas, bronkial/trakeal toilet. Setelah 50 hari pasien dipindahkan ke ruangan tanpa ditemukan pneumonia.

Kasus ketiga: Pasien dengan kesadaran menurun GCS E2V1M3. Pasien dirawat di ICU dengan sumbatan partial jalan napas. PDT dilakukan pada hari pertama dengan tujuan mempertahankan jalan napas tetap aman dan mempermudah tracheal/ bronchial toilet. Pasien dirawat selama 110 hari dan pindah ke ruangan.

Pembahasan: Pada ketiga kasus tersebut dilakukan usaha tracheostomi/ PDT secara dini dengan tujuan mengamankan jalan napas tetap bebas, memudahkan oral hygiene dan melakukan fisioterapi napas berupa tracheal/ bronchial toilet. Trakeostomi juga memudahkan mobilisasi pasien sehingga merupakan upaya untuk mencegah terjadinya pneumonia selama perawatan. Selama perawatan pasien tersebut di ICU tidak terjadi komplikasi pneumonia sampai pasien keluar dari ICU. 

Kesimpulan: Pasien stroke dengan GCS dibawah 8 akan mengalami perawatan yang lama dan potensial terjadi komplikasi berupa SAP maupun VAP bila memakai ventilator. Trakeostomi dini selain mempermudah perawatan dan mempercepat weaning juga sebagai upaya untuk mencegah terjadinya pneumonia. PDT merupakan teknik trakeostomi yang cocok dilakukan untuk pasien kritis di ICU karena lebih menguntungkan dibanding surgical tracheostomy.

Fulltext View|Download
Keywords: percutaneus dilatational tracheostomy; PDT; pneumonia; SAP; stroke

Article Metrics:

  1. Sims NR, Muyderman H (September 2009). Mitochondria, oxidative metabolism and cell death in stroke. Biochimica et Biophysica Acta. 2009. Pp 80–91
  2. Prathivi N. Detecting and dealing with strokes. Nama Jurnal. July 1, 2014
  3. Langhorne P, Stott DJ, Robertson L, MacDonald J, Jones L, McAlpine C, Dick F, Taylor GS, Murray G.P. A complications after stroke: a multicenter study. Glasgow: 2000. VOL 31:pp 1223-9
  4. Finlayson O, Kapral M, Hall R., et al. Risk factors, inpatient care, and outcomes of pneumonia after ischemic stroke. Neurology. 2011; Vol 77: pp 1338
  5. Bösel1 J, Schiller P, Hacke W, and Steine T. Benefits of early tracheostomy in ventilated stroke patients? Current evidence and study protocol of the randomized pilot trial SETPOINT (Stroke-related Early Tracheostomy vs. Prolonged Orotracheal Intubation in Neurocritical care Trial). Heidelberg: International Journal of Stroke; 2012; Vol 7:173–182
  6. Eltringham SA, Karen Kilner, Gee M, Karen Sage, Benjamin D. Bray, Pownall S, Smith CJ., Impact of Dysphagia Assessment and Management on Risk of Stroke-Associated pneumonia: A Systematic Review. Manchester: Cerebrovascular Disease. 2018; Vol 46: 97–105
  7. Cabrini L1, Monti G, Landoni G, Biondi-Zoccai G, Boroli F, Mamo D, et al. Percutaneous tracheostomy, a systematic review. Acta Anaesthesiol Scand. 2012; 56(3):270-81
  8. Karvandian K, Mahmoodpoor A, Beigmohammadi M, Sanaie S. Complications and safety of percutaneous Dilatational tracheostomy with griggs Method versus surgical tracheostomy: A prospective trial with six months follow-up. Pak J Med Sci 2009;25(1):41-45
  9. Gilbey P. Fatal complications of percutaneous dilatational tracheostomy. Bar Ilan University. American Journal of Otolaryngology–Head and Neck Medicine and Surgery. 2012; Vol 33: 770–773
  10. Dulguerov, Pavel, et al. Percutaneous or Surgical Tracheostomy: A Meta-Analysis. Critical Care Medicine. 1999;Vol. 27, No. 8: 1617-25
  11. Sara R. M, Almeida1, Mariana M, Bahia1, Fabrício O. Lima1,et al. Predictors of pneumonia in acute stroke in patients in an emergency unit. Campinas: Arq Neuropsiquiatr. 2015;Vol 73:415-419
  12. Ifejika-Jones NL, Harun N, Peng H, Noser EA, Grotta JC, Francisco GE. The Interaction of Aspiration Pneumonia with Demographic and Cerebrovascular Disease Risk Factors is Predictive of Discharge Level of Care in the Acute Stroke Patient. Lippincott Williams & Wilkins: American Journal of Physical Medicine & Rehabilitation. 2012; 91:141-147
  13. Sui1 R, Zhang2 L. Risk factors of stroke-associated pneumonia in Chinese patients. Jinzhou: NeurologicalResearch.2011;Vol 33:508-513
  14. Longworth A, Veitch D, Tracheostomy in special groups of critically ill patients: Who, when, and where? Indian Journal of Critical Care Medicine. 2016; Vol 20: 253-337
  15. El-Anwar MW, Abdel-Fattah A, Nofal and Khazbak AO. Tracheostomy in the Intensive Care Unit: a University Hospital in a Developing Country Study. RiodeJaneiro: International Archives of Otorhinolaryngology. 2017;Vol. 21: 33-37
  16. Muralidhar K. Bangalore. Tracheostomy In ICU: An Insight into the Present Concepts. Indian Journal of Anaesthesi. 2008; Vol 52:28-37
  17. Youssef TF, Ahmed RF, Saber A, Percutaneous dilatational versus conventional surgical tracheostomy in intensive care patients. North American Journal of Medical Sciences. 2011; 3: 508-512

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-04-19 00:01:50

No citation recorded.