1SMF Anestesiologi dan Terapi Intensif/RSUD dr. Loekmonohadi Kudus; Kudus, Indonesia
2Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif; Fakultas Kedokteran; Universitas Padjadjaran/ Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung; Bandung, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JAI25251, author = {Listiana Sartika and Erwin Pradian and Nurita Dian and Reza Sudjud and Ricky Aditya}, title = {Hubungan Volume Cairan dengan Cardiac Output dan Venous Return pada Pasien Kritis}, journal = {JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)}, volume = {11}, number = {3}, year = {2019}, keywords = {cardiac output; capacitance;compliance; mean systemic filling pressure; stressed volume; venous return}, abstract = { Pemberian cairan merupakan salah satu intervensi medis yang sering dilakukan pada pasien kritis di intensif care unit (ICU). Perkembangan ilmu mengenai cairan tubuh dulu lebih menitikberatkan pada fisiologi jantung kiri. Cardiac output , pada mulanya lebih dikenal sebagai fungsi jantung kiri dimana cardiac output ditentukan oleh jumlah darah yang dipompa dari ventrikel kiri dalam semenit (stroke volume) dan heart rate . Namun demikian, ternyata pemahaman fisiologi kardiovaskular tidak sesederhana itu. Menurut Starling, jantung hanya akan memompa darah yang masuk ke dalam jantung kanan. Dengan demikian, jumlah darah yang masuk ke jantung kanan harus sama dengan jumlah darah yang dipompa oleh jantung kiri, dimana keduanya adalah cardiac output . Ini kemudian diteliti lagi oleh Guyton. Guyton mencoba memandang cardiac output sebagai darah yang masuk ke jantung kanan ( venous return ). Terdapat banyak faktor yang menentukan kembalinya cairan ke jantung kanan. Faktor perbedaan tekanan antara mean systemic filling pressure (MSFP) dengan tekanan atrium kanan, serta faktor resistensi vena merupakan faktor penentu dalam fungsi venous return . Guyton juga mencari hubungan antara fungsi jantung dengan fungsi venous return . Pemahaman cardiac output secara utuh baik sebagai fungsi jantung dan sebagai venous return ini dapat menjelaskan banyak hal yang berhubungan dengan disfungsi kardiovaskular maupun gangguan ekstra kardiak pada pasien kritis dengan kondisi syok. Oleh karena itu, sangat penting bagi klinisi untuk memahami hubungan antara cairan tubuh dengan cardiac output dan venous return . }, issn = {2089-970X}, pages = {164--177} doi = {10.14710/jai.v11i3.25251}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/25251} }
Refworks Citation Data :
Pemberian cairan merupakan salah satu intervensi medis yang sering dilakukan pada pasien kritis di intensif care unit (ICU). Perkembangan ilmu mengenai cairan tubuh dulu lebih menitikberatkan pada fisiologi jantung kiri. Cardiac output, pada mulanya lebih dikenal sebagai fungsi jantung kiri dimana cardiac output ditentukan oleh jumlah darah yang dipompa dari ventrikel kiri dalam semenit (stroke volume) dan heart rate. Namun demikian, ternyata pemahaman fisiologi kardiovaskular tidak sesederhana itu. Menurut Starling, jantung hanya akan memompa darah yang masuk ke dalam jantung kanan. Dengan demikian, jumlah darah yang masuk ke jantung kanan harus sama dengan jumlah darah yang dipompa oleh jantung kiri, dimana keduanya adalah cardiac output. Ini kemudian diteliti lagi oleh Guyton. Guyton mencoba memandang cardiac output sebagai darah yang masuk ke jantung kanan (venous return). Terdapat banyak faktor yang menentukan kembalinya cairan ke jantung kanan. Faktor perbedaan tekanan antara mean systemic filling pressure (MSFP) dengan tekanan atrium kanan, serta faktor resistensi vena merupakan faktor penentu dalam fungsi venous return. Guyton juga mencari hubungan antara fungsi jantung dengan fungsi venous return. Pemahaman cardiac output secara utuh baik sebagai fungsi jantung dan sebagai venous return ini dapat menjelaskan banyak hal yang berhubungan dengan disfungsi kardiovaskular maupun gangguan ekstra kardiak pada pasien kritis dengan kondisi syok. Oleh karena itu, sangat penting bagi klinisi untuk memahami hubungan antara cairan tubuh dengan cardiac output dan venous return.
Note: This article has supplementary file(s).
Article Metrics:
Last update:
Diameter dan Indeks Inferior Vena Cava (IVC) Berkorelasi dengan Central Venous Pressure (CVP) pada Pasien Kritis yang Menggunakan Ventilasi Mekanik di Intensive Care Unit (ICU)
Last update: 2024-11-21 17:14:15
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University as publisher of the journal. Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here:[Copyright Transfer Form JAI]. The copyright form should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail, scanned document:
Mochamat (Editor-in-Chief)
Editorial Office of JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)
Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University/ Dr. Kariadi General Hospital Medical Center (RSUP Dr. Kariadi)
Jl. Dr. Soetomo No. 16 Semarang, Central Java, Indonesia, 50231
Telp. : (024) 8444346
Email : janestesiologi@gmail.com
View My Stats
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License