Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia/ RSUP Nasional Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JAI47064, author = {Aida Tantri and Sri Rejeki and Darto Satoto and Ratna Soenarto and Riyadh Firdaus}, title = {Pengaruh Jenis Kelamin, Usia, dan Data Antropometrik terhadap Landmark Blok Popliteal}, journal = {JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)}, volume = {14}, number = {3}, year = {2022}, keywords = {antropometrik; blok popliteal; blok saraf; fossa popliteal; saraf skiatik}, abstract = { Latar Belakang: Teknik blok popliteal menggunakan stimulator saraf masih menjadi pilihan di Indonesia. Keberhasilan blok meningkat jika pengetahuan dan pemahaman landmark anatomi baik. Landmark anatomi berupa jarak titik percabangan saraf skiatik terhadap lipatan fossa popliteal dan kedalaman titik tersebut dari kulit. Perbedaan landmark anatomi dapat terjadi karena perbedaan ukuran tulang panjang dan massa otot. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh jenis kelamin, usia, dan data antropometri terhadap landmark blok popliteal dengan menggunakan panduan ultrasonografi (USG). Metode: Penelitian bersifat analitik observasional dengan rancangan potong lintang. Penelitian dilaksanakan di RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta setelah mendapatkan izin dari komite etik. Usaha mencari gambaran percabangan saraf skiatik pada tungkai kanan dan kiri menggunakan USG dua dimensi dilakukan pada 107 pasien yang akan menjalani operasi bedah terencana di Instalasi Bedah Terpadu. Data yang diperoleh dianalisis melalui Statistical Program for Social Science (SPSS) untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antara jenis kelamin, usia tinggi badan, berat badan dan indeks massa tubuh (IMT) terhadap landmark blok popliteal serta memperoleh formula prediksi landmark blok popliteal. Hasil: Pada penelitian ini diperoleh hubungan bermakna jenis kelamin, tinggi badan terhadap jarak percabangan saraf skiatik ke lipatan fossa popliteal dan hubungan bermakna berat badan, IMT terhadap jarak percabangan saraf skiatik pada permukaan kulit dengan nilai p <0,005. Tinggi badan (TB) dominan berpengaruh terhadap jarak percabangan saraf skiatik dari lipatan fossa popliteal ( adjusted R 2 38,8% dan 32,4%) sedangkan berat badan dominan terhadap jarak percabangan saraf skiatik ke permukaan kulit ( adjusted R 2 22,5% dan 24,7%). Formula prediksi jarak percabangan skiatik dari lipatan fossa popliteal (cm) pada tungkai kanan12,548 + 0,133 x (TB dalam cm) dan tungkai kiri -6,549 + 0,091 x (TB dalam cm) + 0,63 x jenis kelamin. Formula prediksi jarak percabangan skiatik ke kulit pada tungkai kanan 0,277 + 0,288 x (BB dalam kg) dan tungkai kiri 0,319 + 0,028 x (BB dalam kg). Kesimpulan: Terdapat pengaruh jenis kelamin dan data antropometrik terhadap landmark blok popliteal. }, issn = {2089-970X}, pages = {192--201} doi = {10.14710/jai.v0i0.47064}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/47064} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang: Teknik blok popliteal menggunakan stimulator saraf masih menjadi pilihan di Indonesia. Keberhasilan blok meningkat jika pengetahuan dan pemahaman landmark anatomi baik. Landmark anatomi berupa jarak titik percabangan saraf skiatik terhadap lipatan fossa popliteal dan kedalaman titik tersebut dari kulit. Perbedaan landmark anatomi dapat terjadi karena perbedaan ukuran tulang panjang dan massa otot. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh jenis kelamin, usia, dan data antropometri terhadap landmark blok popliteal dengan menggunakan panduan ultrasonografi (USG).
Metode: Penelitian bersifat analitik observasional dengan rancangan potong lintang. Penelitian dilaksanakan di RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta setelah mendapatkan izin dari komite etik. Usaha mencari gambaran percabangan saraf skiatik pada tungkai kanan dan kiri menggunakan USG dua dimensi dilakukan pada 107 pasien yang akan menjalani operasi bedah terencana di Instalasi Bedah Terpadu. Data yang diperoleh dianalisis melalui Statistical Program for Social Science (SPSS) untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antara jenis kelamin, usia tinggi badan, berat badan dan indeks massa tubuh (IMT) terhadap landmark blok popliteal serta memperoleh formula prediksi landmark blok popliteal.
Hasil: Pada penelitian ini diperoleh hubungan bermakna jenis kelamin, tinggi badan terhadap jarak percabangan saraf skiatik ke lipatan fossa popliteal dan hubungan bermakna berat badan, IMT terhadap jarak percabangan saraf skiatik pada permukaan kulit dengan nilai p <0,005. Tinggi badan (TB) dominan berpengaruh terhadap jarak percabangan saraf skiatik dari lipatan fossa popliteal (adjusted R2 38,8% dan 32,4%) sedangkan berat badan dominan terhadap jarak percabangan saraf skiatik ke permukaan kulit (adjusted R2 22,5% dan 24,7%). Formula prediksi jarak percabangan skiatik dari lipatan fossa popliteal (cm) pada tungkai kanan12,548 + 0,133 x (TB dalam cm) dan tungkai kiri -6,549 + 0,091 x (TB dalam cm) + 0,63 x jenis kelamin. Formula prediksi jarak percabangan skiatik ke kulit pada tungkai kanan 0,277 + 0,288 x (BB dalam kg) dan tungkai kiri 0,319 + 0,028 x (BB dalam kg).
Kesimpulan: Terdapat pengaruh jenis kelamin dan data antropometrik terhadap landmark blok popliteal.
Note: This article has supplementary file(s).
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-10-10 03:26:47
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University as publisher of the journal. Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here:[Copyright Transfer Form JAI]. The copyright form should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail, scanned document:
Mochamat (Editor-in-Chief)
Editorial Office of JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)
Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University/ Dr. Kariadi General Hospital Medical Center (RSUP Dr. Kariadi)
Jl. Dr. Soetomo No. 16 Semarang, Central Java, Indonesia, 50231
Telp. : (024) 8444346
Email : janestesiologi@gmail.com
View My Stats
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License