skip to main content

Perbandingan Sekresi IL-10 di Jaringan Sekitar Luka Insisi Dengan dan Tanpa Infiltrasi Levobupivakain : Studi Imunohistokimia pada Tikus Wistar

1Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro/ RSUP Dr. Kariadi, Indonesia

2Semarang, Indonesia

Published: 1 Mar 2009.

Citation Format:
Abstract
Latar belakang: Nyeri menyebabkan peningkatan hormon glukokortikoid yang memperlama penyembuhan luka. Transmisi nyeri dapat dihambat dengan obat anestesi lokal levobupivakain. Terapi ini akan mengurangi supresi imunitas seluler sehingga fungsi makrofag dalam membantu aktifasi sel T tidak terhambat. Aktifasi sel T ini diduga akan meningkatkan sekresi IL-10.
Tujuan: Membandingkan sekresi IL-10 di jaringan sekitar luka dengan dan tanpa infiltrasi levobupivakain.
Metode: Eksperimental laboratorik dengan desain Randomized Post test only control group design, pada tiga puluh lima ekor tikus Wistar. Kelompok penelitian dibagi menjadi tiga kelompok secara acak, Kelompok Kontrol (K) 5 ekor, Perlakuan 1 (P1) dan Perlakuan 2 (P2) masing -masing lima belas ekor. Kelompok Kontrol, tikus tanpa insisi dan tanpa infiltrasi. Kelompok P1, tikus yang dilakukan insisi 2 cm, tanpa diberikan infiltrasi levobupivakain. Kelompok P2, tikus yang dilakukan insisi 2 cm, diberikan infiltrasi levobupivakain tiap 8 jam selama 24 jam. Ekspresi IL -10 di sekitar luka insisi dinilai dengan skor histologi dari preparat dengan menggunakan pengecatan imunohistokimia, yang diambil dari biopsi jaringan pada hari ke 1, 2, dan 3. Metode perhitungan statistik menggunakan Kruskal Wallis Test dilanjutkan Mann Whitney Test.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan pada jaringan insisi rerata skor histologi IL -10 pada kelompok levobupivakain lebih tinggi (5.36 ± 1.25) dibanding kelompok tanpa levobupivakain (3.00 ± 2.11) pada hari ke dua. Perhitungan statistik antara kedua kelompok tanpa levobupivakain dan dengan kelompok levobupivakain berbeda bermakna (p=0,023 ; p<0,05).
Kesimpulan: Sekresi IL-10 di jaringan sekitar luka dengan infiltrasi levobupivakain lebih tinggi dibanding tanpa levobupivakain.
Fulltext View|Download
Keywords: IL-10 secretion; levobupivacain infiltration; after incision pain

Article Metrics:

  1. Cotran RS, Kumar V, Collins T. Pathology basic of disease. 6th ed.Philadelphia:WB Saunders Co, 1999: 201-21
  2. Constantinnides P. General pathobiology. 1st ed. Norwalk Connecticut : Appleton and Lange, 1994 : 173-86
  3. Mast AB. Normal wound healing. In : Achauer BM, Eriksson E, eds. Plastic Surgery, Indications, Operations and Outcomes, Mosby : Mosby Inc, 2000 : 37-53
  4. Elenkov IJ, Webster E, Torpy Dj, et al. Stress, corticotrophin-releasing hormone, glococorticoids, and the immune inflammatory response : acute and cronic effects. Annals of the New York academy of sciences 1999; 876 : 1-13. Available from : http://annalsnyas.org/cgi/876/1/1
  5. Bardram L, Funch – Jensen P, Kehlet H. Recovery after laparoscopic colonic surgery with epidural analgesia and early oral nutrition and mobilization. Lancet 1995 ; 345: 763-4
  6. Sato Y, Ohshima T, Kondo T. Regulatory of endogenous interleukin-10 in cutaneus inflammatory response ofmurine wound healing. Biochem Biophys Res Commun. 1999 Nov;265 (1):194-9
  7. Pedersen D. Accelerated surgical stay programe. Annals of Surgery 1994 ; 219 : 374-81
  8. Christie Jm, Chen GW. Secondary hyperalgesia is not affected by wound infiltration with bupivakain. Can J of An 1993 ; 40 : 1034-37
  9. Petterson N, Berggren P, Larsson M, et al. Pain relief by wound infiltration with bupivacaine or high dose ropivacaine after inguinal hernia repair. Reg Anesth Pain Med 1999 ; 24 : 569-75
  10. Bultmann M, Streich R, RIsse A, et al. Postoperative analgesia in children after hernioplasty, wound infiltration with different concentrations of bupivacaine: a pilot study (German). Anaesthesist 1999 ; 48: 439-43
  11. Scheres H.M.E, Goei A.F.P.M, rousch M.J.m. Qualification of oestrogen receptors in breast cancer: radiochemical assay on cytosols and cryostat sections compared with semiquantitative immunocytochemical analysis. J Clin Pathol 1988; 41 : 623-6

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-04-20 10:43:05

No citation recorded.