skip to main content

Prosedur Pemasangan TPM, Evakuasi Abses Otak dan Pintas BT pada Anak Usia 6 tahun dengan TOF yang Belum Dikoreksi

1Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia/RSUPN CiptoMangunkusumo, Indonesia

2Jakarta, Indonesia

3Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Indonesia

Published: 1 Jul 2014.
Open Access Copyright 2014 JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)

Citation Format:
Abstract
Latar Belakang: Tetralogi Fallot mencakup sebanyak 6% dari seluruh penyakit jantung kongenital. Pasien dengan penyakit jantung kongenital sianotik berisiko tinggi menderita komplikasi neurologis. Peningkatan viskositas darah akibat polisitemia, hipoksemia berat kronis, dan asidosis metabolik menyebabkan kekurangan perfusi otak.
Kasus: Seorang anak laki-laki 6 tahun masuk rumah sakit dengan sakit kepala, demam, dan mual muntah selama 2 minggu. Dari pemeriksaan fisik dan penunjang, ditegakkan diagnosis abses otak, tetralogi Fallot, dan gizi kurang. Dari diskusi multi disiplin diputuskan untuk melakukan kateterisasi jantung dan pemasangan TPM, burr-holing, serta pemasangan Blalock-Taussig shunt. Evaluasi tim anestesi menentukan pasien ASAIV. Selama TPM pasien mendapat midazolam 0,05 mg/kg/BB/IV dan ketamin 0,3 mg/kg/ IV. Premedikasi dengan atropin 0,01 mg/kg/BB/IV, midazolam 0,05 mg/kg/BB/IV, metilprednisolon 10 mg/kg/BB/IV, ranitidin 1 mg/kg/BB/IV, dan ondansentron 0,1 mg/kg/ BB/IV. Induksi dengan titrasi ketamin 1,5 mg/kg/BB/IV, fentanyl 2 mcg/kg/BB/IV, dan pancuronium 0,2 mg/kg/BB/IV. Kedalaman anestesi dicapai dengan sevoflurane (0,8-1,5%), dan dipertahankan selama operasi. Operasi selesai dalam waktu 90 menit. Post op pasien dibawa ke ICU. Weaning dilakukan bertahap. Ekstubasi dilakukan pada hari berikutnya dan pasien pindah ke ruang rawat inap.
Ringkasan: Right-to-left shunt pada TOF diperburuk dengan meningkatnya PVR, menurunnya SVR, serta spasme infundibular. Teknik anestesi bertujuan untuk mencegah hipoksemia dan spasme infundibular. Tujuan ini dapat dicapai dengan: mempertahankan kecukupan cairan dan SVR, mengurangi PVR, denyut jantung terkontrol dan depresi ringan myokardial, mengurangi peningkatan kebutuhan oksigen secara tiba-tiba. 
Fulltext
Keywords: TOF; tehnik anestesia

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-11-26 22:19:27

No citation recorded.