BibTex Citation Data :
@article{J@TI60900, author = {Julian Widiatmoko and Ratna Purwaningsing and Aries Susanty}, title = {EVALUASI BASIS TARIF DASAR JASA 3D PRINTING DENGAN SIMULASI ANYLOGIC}, journal = {J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri}, volume = {19}, number = {1}, year = {2024}, keywords = {3D printing; basis tarif; Anylogic; simulation}, abstract = { Saat ini teknologi 3D Printing sedang sangat berkembang dengan biaya yang semakin terjangkau. Hal ini mendorong bermunculannya jasa cetak 3D di beberapa kota di Indonesia. Model bisnis yang digunakan adalah menerima model 3D dari pelanggan kemudian mencetaknya dengan 3D printer. Disebabkan oleh tidak terbatasnya variasi model 3D yang mungkin diterima, jasa 3D printing perlu menetapkan basis tarif dasar yang dipakai. Terdapat dua pilihan basis tarif dasar yang merepresentasikan biaya langsung, yaitu basis material dan basis waktu cetak. Studi ini mengevaluasi performansi kedua basis tersebut menggunakan simulasi Anylogic dalam memaksimalkan pendapatan. Seratus model 3D digunakan untuk mengakomodir variasi pesanan. Estimasi jumlah material dan waktu cetak untuk masing-masing model didapat dari software slicer dan digunakan sebagai inputan simulasi. Dari hasil simulasi pada rentang waktu operasi satu tahun, didapatkan kesimpulan bahwa meskipun kedua basis tarif dasar menunjukkan keunggulan biaya langsung secara bergantian untuk model 3D yang berbeda, basis material dapat memberikan jumlah pendapatan total yang lebih besar. Rate basis evaluation of 3D printing service using Anylogic simulation. Nowadays, 3D printing technology has been vastly developed at an even more affordable cost. This fact encourages the growth of 3D print services in some Indonesian cities. The business model for this type of service is simple: receiving a 3D model from the customer and then realizing it using 3D printing. Since there are unlimited variations of 3D models that come in, 3D services providers need to determine their basic rate. Two options of rate basis represent direct cost of 3D printing operation, those are material basis and printing time basis. This article evaluates the performance of the two using Anylogic simulation in maximizing revenue. A hundred 3D models were utilized to accommodate variation in order. Material needs and printing time estimation of each model were determined using slicer software as input for the simulation. The result of one year simulation time shows that although both bases can give superiority on direct cost for different individual 3D models, the material basis rate was able to present greater operational income. Keywords : 3D printing; rate basis; Anylogic; simulation }, issn = {2502-1516}, pages = {26--34} doi = {10.14710/jati.19.1.26-34}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/60900} }
Refworks Citation Data :
Saat ini teknologi 3D Printing sedang sangat berkembang dengan biaya yang semakin terjangkau. Hal ini mendorong bermunculannya jasa cetak 3D di beberapa kota di Indonesia. Model bisnis yang digunakan adalah menerima model 3D dari pelanggan kemudian mencetaknya dengan 3D printer. Disebabkan oleh tidak terbatasnya variasi model 3D yang mungkin diterima, jasa 3D printing perlu menetapkan basis tarif dasar yang dipakai. Terdapat dua pilihan basis tarif dasar yang merepresentasikan biaya langsung, yaitu basis material dan basis waktu cetak. Studi ini mengevaluasi performansi kedua basis tersebut menggunakan simulasi Anylogic dalam memaksimalkan pendapatan. Seratus model 3D digunakan untuk mengakomodir variasi pesanan. Estimasi jumlah material dan waktu cetak untuk masing-masing model didapat dari software slicer dan digunakan sebagai inputan simulasi. Dari hasil simulasi pada rentang waktu operasi satu tahun, didapatkan kesimpulan bahwa meskipun kedua basis tarif dasar menunjukkan keunggulan biaya langsung secara bergantian untuk model 3D yang berbeda, basis material dapat memberikan jumlah pendapatan total yang lebih besar.
Rate basis evaluation of 3D printing service using Anylogic simulation. Nowadays, 3D printing technology has been vastly developed at an even more affordable cost. This fact encourages the growth of 3D print services in some Indonesian cities. The business model for this type of service is simple: receiving a 3D model from the customer and then realizing it using 3D printing. Since there are unlimited variations of 3D models that come in, 3D services providers need to determine their basic rate. Two options of rate basis represent direct cost of 3D printing operation, those are material basis and printing time basis. This article evaluates the performance of the two using Anylogic simulation in maximizing revenue. A hundred 3D models were utilized to accommodate variation in order. Material needs and printing time estimation of each model were determined using slicer software as input for the simulation. The result of one year simulation time shows that although both bases can give superiority on direct cost for different individual 3D models, the material basis rate was able to present greater operational income.
Keywords: 3D printing; rate basis; Anylogic; simulation
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-12-23 09:06:40
Penulis yang mempublikasikan artikel pada jurnal J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri ini setuju dengan ketentuan sebagai berikut:
View statistics of J@ti Undip:
Articles in J@ti Undip are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License