skip to main content

Hubungan Status Preeklampsia Ibu Hamil dan Berat Badan Lahir Bayi di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu Sulawesi Tengah

*Putri Lili Heldawati  -  Dinas PP dan KB Donggala, Indonesia
Martha Irene Kartasurya  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Indonesia
Sri Achadi Nugraheni  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Preeklampsia diduga merupakan salah satu faktor risiko terjadinya berat badan lahir rendah (BBLR). Penelitian ini bertujuan membuktikan bahwa berat badan lahir bayi ibu penderita preeklampsia lebih rendah dari pada ibu non preeklampsia. Jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan kohort prospektif. Subjek penelitian 68 orang, yang mencakup 34 ibu hamil penderita preeklampsia dan 34 non preeklampsia yang dipilih secara Purposive Sampling. Pengumpulan data dilaksanakan dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur dan data sekunder dari Rumah Sakit (Berat Badan Lahir dan Panjang Badan lahir). Analisis data dilakukan dengan chi-squareMann Whitney Test, independent T Test, dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan umur, pendidikan, status bekerja dan pendapatan per bulan antara ibu penderita preeklampsia dan non preeklampsia. Tidak ada perbedaan jarak kehamilan, paritas, status gizi ibu, penyakit saat hamil dan pemeriksaan Antenatal care antara ibu penderita preeklampsia dan non preeklampsia. Berat badan lahir bayi dari ibu penderita preeklampsia lebih rendah (2.650±469,1)gram, daripada ibu non preeklampsia (2.700±346,7)gram, dengan nilai p=0,022. Disarankan kepada para bidan untuk memberikan motivasi pada ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan Antenatal care secara rutin sebagai upaya deteksi dini pencegahan preeklampsia dan BBLR.
 


      
Fulltext View|Download
Keywords: Preeklampsia, Berat Badan Lahir Bayi

Article Metrics:

  1. Cunningham, Mac Donald, Gant; William Obstetri; Alih bahasa: Joko Suyono, Andry Hartono; Ed. 18; 2005
  2. Osungbade KO, Ige OK. Public health perspectives of preeclampsia in developing countries: implication for health system strengthening. J Pregnancy 2011; Article ID 481095, 6 pages. doi: 10.1155/2011/481095
  3. Roberts JM, Gammill HS. Preeclampsia: recent insights. Hypertension 2005;46:1243-9
  4. Francisco JV. Alejandra PS. Maria JT. Paula C. Gabriela MR. and Subastian EI. Review Article. Phatoghenesis of Preclampsia. The Genetic Component. Journal of Pregnancy. Depertemen Obstetrica and Genekology Universitas Los Angels Santiago. Vol 10.1155.2012
  5. Gezginc K, Acar, Peru H, Karatayli R, Celik C, and Capar M. 2008. How to Manage Intrauterine Growth Restriction Associated with Severe Preecalmpsia at 28-34 weeks of Gestation?. Eur J Gen Med 5 (4)
  6. Xu X N. Demianczuk,L. Duncan S, Fu-Lin W, and William D. Fraser. Impact of Preeclampsia and Gestational Hypertension on Birth Weight by Gestational Age. J Mol Epidemiol. Vol 155 :3
  7. Kosim MS, Yunanto A, Dewi R, Sarosa GI,Usman A. Buku Ajar Neonatologi. Edisi 1. Jakarta : IDAI; 2010
  8. Rinela Padwati. Hubungan antara preeklampsia dengan berat badan lahir bayi di RSUD Walet Kabupaten Cirebon. Jurnal Care.2013; Vol.1.no.3
  9. Rozikhan. Faktor-faktor resiko terjadiya preeklampsia berat di Rumah Sakit Dr. H. Soendono Kendal. (Tesis). Semarang. Universitas Diponegoro. 2007
  10. Boone, J.L. Stress and Hypertention, Primary Care;4 ;3; 623-649
  11. Manuaba Ida Bagus Gede; Ilmu kebidanan, Penyakit kandungan & Keluarga berencana untuk pendidikan bidan, Editor: Seriawan, Ed. I, Jakarta. EGC; 2010
  12. Tazkiah, M Determinan Epidemiologi Kejadian BBLR pada daerah endemis Malaria. Jurnal Berkala Epidemiologi Vol 1. No.2 September 2013
  13. Langelo. W. Arsin,A, A. & Syamsiar, R. Faktor Risiko Kejadian Preeklampsia di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makssar. Jurnal FKM Unhas;2013
  14. Adam, I, Haggaz, A.E, Mirghani, O, A. & Elhassan, M. Placenta Previa and Preeclampsia: Analyses of 1645 Cases at Medani Maternity Hospital, Sudan. Frontier in Physiologi, Vol 4;3; 2013
  15. Duffus, G.M. and Mac Gillivray, I. The Incidence of Penyakit Jantung Koroner Bukan Merupakan Preeklampsia Toxcaemia In Smolers And Non Smoker. Lancet; 1994
  16. Manuaba. Pengantar Kuliah Obstetri, Jakarta: EGC; 2007
  17. Fraser & M, D. Myles Buku Ajar Bidan, Jakarta: EGC; 2009
  18. Zahariah, S. Hubungan antara preeklampsia dengan BBLR di RSU dr. Soetomo. UNAIR.2011
  19. Ghana. Birth weight and preeclampsia: A comparative Study. NCBI.2006
  20. Sulistyawati, A. Asuhan Kebidanan Komunitas. Salemba Medika: Jakarta; 2009
  21. Kristiyanasari, Weni. Gizi Ibu Hamil. Nuha Medika: Yogyakarta; 2010
  22. Manuaba. IBG. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan Keluarga Berencana. EGC: Jakarta; 2001
  23. Sistiarini. Faktor Maternal dan Kwalitas Pelayanan Antenaal yang Berisiko terhadap Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (Thesis); Semarang. Universitas Diponogoro; 2008

Last update:

  1. Predictors of Poor Neonatal Outcomes among Pregnant Women in Indonesia: A Systematic Review and Meta-Analysis

    Siti Helmyati, Maria Wigati, Muhammad Hafizh Hariawan, Erri Larene Safika, Mira Dewi, Cindra Tri Yuniar, Trias Mahmudiono. Nutrients, 14 (18), 2022. doi: 10.3390/nu14183740

Last update: 2024-11-21 09:29:09

No citation recorded.