skip to main content

Perkembangan Motif Batik Jepara Tahun 2008-2019: Identitas Baru Jepara Berbasis Kearifan Lokal

*Siti Maziyah  -  Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Indonesia
A. Alamsyah  -  Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Indonesia
Agustinus Supriyono  -  Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2020 Jurnal Sejarah Citra Lekha under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Along with the emergence of batik in various places with their respective regional identities, batik also emerged in Jepara with its characteristic motifs. This article aims to determine the development of Jepara batik motifs in 2008-2019 as Jepara's new identity based on local wisdom. The emergence of Batik Jepara has begun in 2008 that became the new identity of Jepara. This identity is further strengthened through the inauguration of batik as a world heritage object by UNESCO in 2009. This study uses literature, observation, and in-depth interview with batik entrepreneurs in Jepara to find out superior motifs and philosophies of each batik motif originating from the local wisdom of the people of Jepara. This identity is what makes Jepara batik motifs different from batik motifs in other places. The results show that the Jepara batik motif was influenced by the local culture of the Jepara community, that is not separated from the Jepara carving motif, Kartini batik motif, Jepara community legend, Jepara typical building icons, marine flora-fauna motifs that gave Jepara identity as a coastal area, and the existence of development motifs that remain based on the characteristics of Jepara.

Fulltext View|Download
Keywords: Motive Development; Jepara Batik; New Identity; Local culture.

Article Metrics:

  1. Adrisijanti, I., & Abdullah, T. (2015). Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia: Khasanah Budaya Bendawi. Jilid 5. Jakarta: Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
  2. Alamsyah, A. (2012). “Dinamika Sosial Ekonomi di Keresidenan Jepara 1830-1900.” Disertasi pada Universitas Padjadjaran
  3. Alamsyah, A. (2013). “Kreativitas Ekonomi Masyarakat Lokal di Karesidenan Jepara 1830-1900.” Paramita, Vol. 23 (1): 40-54. https://doi.org/10.15294/paramita.v23i1.2495
  4. Alamsyah, A. (2014). “Dinamika Perkembangan Industri Kerajinan Tenun Troso di Jepara.” Humanika, Vol. 20 (2): 24-36. https://doi.org/10.14710/humanika.20.2.24-36
  5. Alamsyah, A. (2015). “Aktivitas Perdagangan di Keresidenan Jepara 1843-1891.” Paramita, Vol. 25 (1): 40-50. https://doi.org/10.15294/ paramita.v25i1.3420
  6. Alamsyah, A. (2018). “Kerajinan Batik dan Pewarnaan Alami.” Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi, Vol. 1 (2): 136-148. https://doi.org/10.14710/endogami.1.2. 136-148
  7. Alamsyah, A., Supriyono, A., dan Maziyah, S. (2019). “Model Pengembangan Batik sebagai Komoditas Unggulan Melalui Penguatan Bahan Baku Pewarnaan Alami dan Motif Lokal di Jepara.” Semarang: LPPM UNDIP
  8. Basuki, S. (2006). Metode Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya Sastra-FIB UI
  9. Doellah, Santosa. (2002). Batik: Pengaruh Zaman dan Lingkungan. Surakarta: Danar Hadi
  10. Fatkhudin, A. (2010). “Kardinah Reksonegoro: Peranan dan Pemikirannya dalam Pengembangan Masyarakat Tegal Tahun 1908-1945.” Skripsi Universitas Diponegoro
  11. de Graaf, H. J., Pigeaud, Th. G. Th. (2003). Kerajaan Islam Pertama di Jawa: Tinjauan Sejarah Politik Abad XV dan XVI. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti
  12. Grimes, A. (1941). “The Journey of Fa-Hsien from Ceylon to Canton.” pada Journal of Malaysian Branch Royal Asiatic Society , Vol. XIX (I): 76-92. Tulisan ini diterbitkan kembali pada tahun 2007 oleh The Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society dengan judul buku Southeast Asia-China Interactions: reprint of articles from the Journal of The Malaysian Branch, Royal Asiatic Society, hlm 167-182
  13. Groeneveldt, W. P. (2009). Nusantara dalam Catatan Tionghoa. Penterjemah: Gatot Triwira. Cetakan I. Jakarta: Komunitas Bambu
  14. Gungwu, W. (2007). “The Nanhai Trade: A Study of the Early History of Chinese Trade in the South China Sea”. Journal of Malaysian Branch Royal Asiatic Society , Vol. XXXI (2): 1-135
  15. Hayati, Chusnul, Supriyono, A., Sugiyarto, Maziyah, S., Purnomo, M. H. (2007). Ratu Kalinyamat: Biografi Tokoh Wanita Abad XVI dari Jepara, Cetakan I, Semarang: Pemerintah Kabupaten Jepara dan Pusat Penelitian Sosial Budaya Lembaga Penelitian Undip bekerja sama dengan Penerbit Jeda
  16. Indrahti, S., & Laksono, A. (2014). “Pemetaan Klaster Kerajinan sebagai Model Pengembangan Wisata Kerajinan di Jepara,” Laporan Penelitian Hibah Bersaing PNPB Tahun I. Semarang: LPPM UNDIP
  17. Indrahti, S. & Laksono, A. (2015). “Pemetaan Klaster Kerajinan sebagai Model Pengembangan Wisata Kerajinan di Jepara,” Laporan Penelitian Hibah Bersaing PNPB Tahun II, Semarang: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIP
  18. Indrahti, dkk. (2016). “Pemberdayaan Kuliner Berbasis Budaya bagi Pengembangan Wisata Terpadu di Kabupaten Jepara”, Laporan Penelitian Riset Pengembangan dan Penerapan Tahun I. Semarang: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIP
  19. Kadir, A. (1979). Risalah dan Kumpulan Data tentang Perkembangan Seni Ukir Jepara. Jepara: Pemerintah Daerah Kabupaten Jepara
  20. Koentjaraningrat. (1997). Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia
  21. Kohar, A. (2013). Sejarah Budaya Legenda Obyek-Obyek Wisata Jepara. Jepara: Dinas Pariwisata Jepara
  22. Leeuwendal, Th. C. (1931). ”Hindoe-Javaanschen Stijl”, Oudheidkundig Verslag 1930. Uitgegeven door het: Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, Batavia-Centrum: Albrecht & Co
  23. Maziyah, S. (2015). “Historis dan Filosofi Motif Batik Tegal”, Disampaikan dalam Workshop Motif Batik Tegalan Tahun 2015 Diselenggarakan oleh Dinas Koperasi UKM dan Pasar Kabupaten Tegal, 19 Oktober 2015
  24. Maziyah, S., Indrahti, S., dan Alamsyah, A. (2015a). “Ragam Hias pada Masjid Mantingan Jepara sebagai Koleksi Museum yang Berbasis Ekonomi dan Tradisi bagi Masyarakat Setempat”, Laporan Penelitian. Semarang: Museum Ranggawarsita Jawa Tengah
  25. Maziyah, S. (2015b). Ornamen Mantingan. Semarang: Museum Ranggawarsita Jawa Tengah
  26. Frederici, C. (1581). "The Voyage and Travell of M. Caesar Frederikce, Marchant of Venice, into the East India, and Beyond the Indies", trans. T. Hickocke, 1907. R. Hakluyt (Ed.) The Principal Navigations, Voyage, Traffiques, and Discoveries of the English Nation, Vol. III, Everyman's Edition. London: J. M. Dent
  27. Maziyah, S. (2017a). “Fungsi Kain Impor di Jawa pada Abad ke-9 hingga Abad ke-15 Berdasar Sumber Arkeologis.” Student Weekly Forum 2017. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Budaya UGM
  28. Maziyah, S. (2017b). “Imports Fabric at Java in 12th–14th Centuries: Impacts of Maritime Trade Route in Southeast Asia”. Advanced Science Letters. Vol. 23. United States of America: American Scientific Publishers. Hlm. 10057-10060
  29. Maziyah, S. (2018a). “Nama Menujukkan Asal: Studi Kasus Nama Jenis Kain Pada Prasasti dan Susastra Berbahasa Jawa Kuna”. Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional “Penelitian Terkini Prasasti Indonesia” yang diselenggarakan oleh Departemen Arkeologi UGM di Yogyakarta tanggal 6 Maret 2018
  30. Maziyah, S. (2018b). “Motif Batik Tegal: Pengaruh Mataram, Pesisiran dan Islam.” Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi, Vol. 1 (2): 180-193
  31. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/endogami/issue/view/2365
  32. Nagtegaal, L. (1996). “Riding the Dutch Tiger: The Dutch East Indies Company and the Northeast Coast of Java, 1680-1743.” VKI, No. 171, Leiden: KITLV Press
  33. Qingxin, L. (2006). Maritime Silk Road. China: China Intercontinental Press
  34. Reid, A. (2011a). Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga 1450-1680. Jilid 1: Tanah di Bawah Angin. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia
  35. Reid, A. (2011b). Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680. Jilid 2: Jaringan Perdagangan Global, diterjemahkan oleh R.Z. Leirissa dan P. Soemitro. Cetakan II. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia
  36. Rouffaer, R. H., Juynboll, H. (1914). De Batik-Kuns in Nederlandsch Indië en Haar Geschiedenis. Utrecht: Uitgave van A. Costhoek
  37. Susanto, S. (1973). Seni Kerajinan Batik Indonesia. Yogyakarta: Balai Penelitian Batik dan Kerajinan, Lembaga Penelitian dan Pendidikan Industri, Departemen Perindustrian Republik Indonesia
  38. Syamsudin, H. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak
  39. Toer, P. A. (2000). Panggil Aku Kartini Saja. Cetak ulang ke-2. Jakarta: Hasta Mitra
  40. Triaji, Bintang. (2018). “Paguyuban Batik Biyung Pralodo: Kelahiran Kembali, Perkembangan, dan Strategi Perluasan Batik Jepara Tahun 2004-2015.” Skripsi Program Studi S1 Sejarah, Universitas Diponegoro
  41. Zoetmulder. (2000). Kamus Jawa Kuna-Indonesia. Penerjemah bahasa Indonesia dari bahasa Inggris: Darusuprapta dan Sumarti Suprayitna. Cetakan ke-3. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
  42. Wurjantoro, E. (2012). Prasasti Berbahasa Jawa Kuno Abad VIII-X Masehi Koleksi Museum Nasional Jakarta (alih aksara dan terjemahan). Depok: t.p
  43. “Batik Kartini”. http://id.wikipedia.org/wiki/ Batik_Kartini dikunjungi pada 10 September 2014
  44. “Kisah Keluarga R.A. Kartini Angkat Derajad Bangsa Melalui Batik”. http://regional. liputan6.com/read/3116234/kisah-keluarga-ra-kartini-angkat-derajat-bangsa-melalui-batik , diakses 30 November 2017
  45. “Silsilah Batik Kartini”. https://gaya.tempo. co/silsilah-batik-kartini, diakses pada 10 September 2014
  46. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/tetapkan-batik-sebagai-warisan-budaya-indone-sia/, diakses pada 7 Mei 2012

Last update:

  1. Natural Motifs on Jepara Batik Products: Symbols of environmental awareness

    Siti Maziyah, Alamsyah, B. Warsito, Sudarno, T. Triadi Putranto. E3S Web of Conferences, 202 , 2020. doi: 10.1051/e3sconf/202020207057

Last update: 2024-10-08 04:25:39

  1. Natural Motifs on Jepara Batik Products: Symbols of environmental awareness

    Siti Maziyah, Alamsyah, B. Warsito, Sudarno, T. Triadi Putranto. E3S Web of Conferences, 202 , 2020. doi: 10.1051/e3sconf/202020207057