skip to main content

Editorial

*Rabith Jihan Amaruli scopus  -  , Indonesia
Open Access Copyright (c) 2020 Jurnal Sejarah Citra Lekha under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Sejak buku Kuntowijoyo, Penjelasan Sejarah diterbitkan pada 2008, dunia penulisan sejarah di Indonesia kembali dimeriahkan dengan diskursus mengenai hakikat ilmu sejarah dan bagaimana penjelasan sejarah dilakukan. Buku yang seolah menjadi karya trilogi tentang metodologi sejarah terakhir Kuntowijoyo, di samping Pengantar Ilmu Sejarah (1995, 2013, ed. baru) dan Metodologi Sejarah (1994, 2003, ed. kedua) itu, telah memperkuat kembali pendapat yang menyatakan bahwa hakikat sejarah adalah ilmu yang mandiri, yakni memiliki filsafat ilmu sendiri, permasalahan sendiri, dan penjelasan sendiri (Kuntowijoyo, 2008: 2). Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa sehubungan dengan jenis ilmu, ada tiga hal prinsip yang harus diperhatikan oleh para sejarawan, yakni penjelasan sejarah adalah tentang 1) menafsirkan (hermeneutics) dan mengerti (verstehen); 2) penjelasan tentang waktu yang memanjang; dan 3) penjelasan tentang peristiwa tunggal. Prinsip-prinsip tersebut telah memupuk kepercayaan diri banyak sejarawan untuk menyusun tulisan sejarah dalam ragam aspek dan perspektif. Hal ini pula tampaknya yang menjadi karakter artikel pada Jurnal Sejarah Citra Lekha Edisi Vol.5 No.1, 2020 kali ini dengan tema etnisitas, identitas, dan kebudayaan.

Fulltext View|Download

Article Metrics:

  1. Kuntowijoyo, K. (2003). Metodologi Sejarah, edisi kedua. Yogyakarta: Tiara Wacana
  2. Kuntowijoyo, K. (2008). Penjelasan Sejarah (Historical Explanation). Yogyakarta: Tiara Wacana
  3. Kuntowijoyo, K. (2013). Pengantar Ilmu Sejarah. YogyakartaL Tiara Wacana

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.