skip to main content

Perbandingan Visualisasi Motif Kalpataru pada Berbagai Candi Peninggalan Mataram Kuno Abad 8-10 Masehi

*Herliyana Rosalinda  -  Study Program of Visual Communication Design, Faculty of Language and Arts, Universitas Indraprasta PGRI, Indonesia
Nurulfatmi Amzy  -  Study Program of Visual Communication Design, Faculty of Language and Arts, Universitas Indraprasta PGRI, Indonesia
Edo Galasro Limbong  -  Study Program of Visual Communication Design, Faculty of Language and Arts, Universitas Indraprasta PGRI, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2024 Jurnal Sejarah Citra Lekha under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract
This study examines the diverse visualizations of the Kalpataru motif in ancient Mataram temples. As significant religious symbols, these temples embodied societal values and were constructed with meticulous attention to materials, architecture, and aesthetics. By chronologically comparing the Kalpataru motif in Hindu and Buddhist temples, this research explores its evolving meaning and form. The Kalpataru, representing purity and sacredness in Hindu-Buddhist thought, appears prominently in temples such as Borobudur, Mendut, Pawon, Prambanan, and Sojiwan. While its origins lie in Buddhist symbolism, associated with Siddhartha Gautama's enlightenment, the motif underwent significant transformation in Hindu temples, particularly Prambanan, where it became more decorative and incorporated animal figures. This study employs a historical methodology, encompassing heuristic, critical, interpretive, and historiographical stages, to analyze these changes and their implications for understanding ancient Mataram culture.
Fulltext View|Download
Keywords: Candi, Mataram Kuno, Ornamen, Kalpataru

Article Metrics:

  1. Apriliane, Yurike. 2015. “Peran Himpunan Pramuwisata Indonesia (Hpi) Candi Prambanan dalam Peningkatan Pelayanan Wisatawan dan Kesejahteraan Anggota.” Laporan Tugas Akhir (D III). Universitas Sebelas Maret, Surakarta
  2. Balai Konservasi Borobudur. 2019. “Relief Karmawibhangga.” Reliefcandiborobudur.Com. Retrieved ( https://reliefcandiborobudur.com/karmawibhangga/)
  3. Prasetya, Bambang Eka. 2012. Seni Membaca Relief (Sebar) Candi Borobudur, Relief Karmawibhangga. Magelang: Lembaga Nittrama
  4. Dharsono. 2015. Estetika Nusantara. Surakarta: ISI Press
  5. Gottschalk Louis. 1986. Mengerti Sejarah. edited by penerjemah Nugroho Notosusanto. Jakarta: Universitas Indonesia Press
  6. Holt, Claire, Soedarsono. 2000. Melacak Jejak Perkembangan Seni Di Indonesia. Jakarta: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia
  7. Holt, Claire. 1967. Art In Indonesia: Continuities And Change. Ithaca, New York: Cornell University Press
  8. Van der Hoop. 1949. Indonesche Siermotiven - Ragam-Ragam Perhiasan Indonesia, Indonesia Ornamental Design. Jakarta: Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen
  9. I Nyoman Rema. 2012. “Relief Jambangan Bunga di Pura Paseh Kanginan Carangsari Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung Studi Arkeologi Religi.” Forum Arkeologi 25(2)
  10. Is Brantas, Margana. 1991. “Relief Kinnara Kinnari Pada Bagian Pagar Langkan Rupadhatu Candi Borobudur Ditinjau Dari Aspek Bentuk.” Institut Seni Indonesia Yogyakarta
  11. Istari, Rita. 2015. Ragam Hias Candi-Candi di Jawa Motif dan Maknanya. Kepel Pres. Yogyakarta
  12. Lailia, Vita Sabrina Azda. 2022. “Kosmologi Kalpataru: Representasi Kehidupan Dan Pengharapan Masyarakat Jawa Di Abad 9-16 Masehi.” Sejarah Dan Budaya 16(2)
  13. Muhajirin. 2010. "Dari Pohon Hayat sampai Gunungan Wayang Kulit Purwa (Sebuah Fenomena Transformasi Budaya)" Imaji: Jurnal Seni dan Pendidikan. Vol. 8 No. 10
  14. Mulyadi, Ujang. 2021. "Relief Kalpawreksa" diakses pada 25 Juli 2024. https://www.museumnasional.or.id/3812/
  15. Pratama, K. Roni. 2018. "Selimut Kalpataru Perpustakaan Digital." Pewara Dinamika. Vol. 17, No. 114. ISSN 1693-1467. Universitas Negeri Yogyakarta
  16. Rahadhian, P. 2010. “Candi Prambanan Dan Candi Sewu Dalam Perspektif Arsitektur.” (Disajikan Dalam Diskusi Dan Pameran Kompleks Candi Prambanan Sebagai Warisan Umat Manusia, 22 Januari 2010 Bentara Budaya, Jakarta)
  17. Sedyawati, Edi, Hariani Santiko, Hasan Djafar, Ratnaesih Maulana, Wiwin Djuwita Sudjana Ramelan, and Chaidir Ashari. 2013. Candi Indonesia Seri Jawa. Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
  18. Solichin, Suyanto, Sumari. 2016. Ensiklopedi Wayang Indonesia (Edisi Revisi Aksara J-K). Jakarta: Mitra Sarana Edukasi & Sena Wangi
  19. Suhartono, Yudi, Ari Swastikawati, Nahar Cahyandaru, Isni Wahyuningsih, Brahmantara, Dian Eka Puspitasari, and Fransiska Dian Eka Rini. 2017. Borobudurpedia. Magelang: Balai Konservasi Borobudur
  20. Sunaryo, Aryo. 2009. Ornamen Nusantara: Kajian Khusus Tentang Ornamen Indonesia. Semarang: Dahara Prize
  21. Sutopo, Marsis. 2012. Adegan dan Ajaran Hukum Karma pada Relief Karmawibhangga. Magelang: Balai Konservasi Borobudur
  22. Tim Pengelola Website Kemendikbud. 2022. “Kisah Pemugaran Candi Borobudur, Teknologi Memegang Peranan Penting.” Kemendikbud.Go.Id. Retrieved ( https://www.kemendikbud.go.id/main/blog/09/kisah-pemugaran-cani-borobudur-teknologi-memegang-peranan-penting#:-:text 1973 menjadi awal dimulainya.muali digerakkan dengan tenaga penuh.)
  23. Van Blom, Jan Rambout. 1935. Tjandi Sadjiwan. Amsterdam: Stenfert Kroese
  24. Wiyoso, Yudoseputro. 2008. Jejak-Jejak Tradisi Bahasa Rupa Indonesia Lama. Jakarta: Yayasan Seni Visual Indonesia

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-08-31 14:23:31

No citation recorded.