skip to main content

Interpretasi Stakeholder Kesehatan terhadap Pengembangan Program Telemedicine “TEMENIN”

Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Received: 29 Dec 2021; Revised: 27 Jan 2022; Accepted: 7 Feb 2022; Published: 1 Apr 2022.
Open Access Copyright (c) 2022 MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Telemedicine telah mengubah lanskap sistem komunikasi kesehatan. Pola perubahan ini berkaitan erat dengan budaya maupun pola lain yang niscaya harus diikuti oleh stakeholder penyedia layanan kesehatan. Perubahan ini bukan hanya mengenai kemampuan memahami telemedicine sebagai teknik penggunaan teknologi, namun juga kemampuan untuk memberikan pemaknaan atas relasi komunikasi termediasi dalam dunia kesehatan.

Metode: Penelitian ini berupaya untuk mengaji interpretasi stakeholder kesehatan dalam memaknai dan memahami pengembangan program komunikasi kesehatan berbasis teknologi telemedicine “TEMENIN”, dengan menggunakan pendekatan fenomenologi Hans-Georg Gadamer.

Hasil: Terdapat 6 pola antar kasus interpretasi stakeholder kesehatan terhadap telemedicine. (1) modernisasi pelayanan telemedicine. (2) Problem teknikalisasi pembangunan. (3) Otoritas, kewenangan, dan kompetensi sumber daya program. (4) Nalar ekonomis pelayanan kesehatan. (5) Perubahan relasi dokter-pasien. (6) Regulasi maupun perlindungan hak pasien.

Simpulan: Adapun kesimpulan penelitian ini di antaranya adalah: pertama, permasalahan sosial hingga moral etis komunikasi pelayanan kesehatan menjadi dampak dari pengembangan telemedicine yang dipahami ansich sebagai permasalahan infrastruktur teknis, seperti halnya keterbatasan jangkauan pengamatan klinis subjek pada realitas teknologi yang tertangkap secara artifisial. Kedua, adanya perubahan aspek intensionalitas dan intuisi subjek dalam praktik komunikasi kesehatan berbasis telemedicine. Perubahan ini mendorong terjadinya reduksi horizon kesepahaman tentang penghayatan subjek pasien terhadap realitas. Ketiga, aspek komunikasi, pemahaman dan pemaknaan subjek dalam pengembangan telemedicine dipengaruhi oleh tradisi dan otoritas. Komunikasi berbasis teknologi yang berupaya untuk mengatasi kesenjangan, di sisi lain justru membuka ruang kesenjangan baru. Keempat, hubungan sarana menjadi kecenderungan pemahaman dalam membangun relasi dan intensi subjek saat menggunakan telemedicine.

Kata kunci: interpretasi; stakeholder kesehatan; telemedicine; kesepahaman; komunikasi


ABSTRACT

Title: The Health Stakeholder’s Interpretation in Developing “TEMENIN” Telemedicine Program

Background: Telemedicine has changed the landscape of health communication systems. The change pattern is closely related to culture and other patterns that must be followed by stakeholders of health service providers. This change is not only about the ability to understand telemedicine as a technique of using technology, but also the ability to give meaning to mediated health communication system.

 

Method: This study examines the subjective experience of health stakeholders in interpreting and understanding the program development of the telemedicine "TEMENIN", using the phenomenological approach of Hans-Georg Gadamer.

Result: This study found that there were 6 patterns between cases of interpretation of health stakeholders on telemedicine. (1) modernization of telemedicine services. (2) The problem of technicalization of development. (3) Authority and competence of program resources. (4) Economic reasoning for health services. (5) Changes in the doctor-patient relationship. (6) Regulation and protection of patient rights.

Conclusion: (1) The development of telemedicine has created social to ethical moral problems of health care communication, which is understood as the limited range of clinical observations of subjects in artificially captured technological realities. (2) There is a change in the aspect of intentionality and intuition of the subject in the practice of telemedicine-based health communication, and encourages a reduction in the horizon of understanding. (3) Aspects of communication, understanding and meaning of subjects are influenced by tradition and authority. (4) The relation of means becomes a tendency of understanding and subject's intentions when using telemedicine.

Keywords: interpretatio;  health stakeholders; telemedicine; understanding; communication

Fulltext View|Download
Keywords: interpretasi; stakeholder kesehatan; telemedicine; kesepahaman; komunikasi

Article Metrics:

  1. Fransisco Budi Hardiman, Seni Memahami: Hermeneutik dari Schleiermacher sampai Derrida, Penerbit Kanisius, 2015
  2. Agus Sudibyo, Jagat Digital: Pembebasan dan Penguasaan, Kepustakaan Populer (KPG) Gramedia Jakarta, 2019
  3. Prasanti, D. & Indriani, S. S., Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Sistem E-Health alodokter.com., Jurnal Sosioteknologi. Vol. 17. No.1. April 2018
  4. Agha, Z. Et.al., Patient Satisfaction with Physician-Patient Communication During Telemedicine. Telemedicine and e-Health. November 2009. DOI: 10.1089/tmj.2009.0030
  5. Gerarld-Mark, B. & Jonathan, M. (2010). An Evolutionary Examination of Telemedicine: A Health and Computer-Mediated Communication Perspective. Soc Work Public Health. January 2009; 25(1): 59-71. Doi: 10.1080/19371910902911206
  6. Sari, G. G & dan Wirman, W., Telemedicine sebagai Media Konsultasi Kesehatan di Masa Pandemic Covid-19 di Indonesia. Jurnal Komunikasi: https://journal.trunojoyo.ac.id/komunikasi. Volume 15 No. 1 Maret 2021 (43-54)
  7. Parimbelli, et. al., Trusting telemedicine: A discussion on risks, safety, legal implications and liability of involved stakeholders. International Journal of Medical Informatics, 2018, 112, 90-98
  8. Martinho G. da Silva Gusmao, Hans-Georg Gadamer: Penggagas Filsafat Hermeneutik Modern yang Mengagungkan Tradisi. Yogyakarta: PT. Kanisius, 2013
  9. Hans Geor Gadamer, Kebenaran dan Metode: Pengantar Filsafat Hermeneutika (Penerjemah: Ahmad Sahidah). Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar, 2010
  10. Karl Bertens, Filsafat Barat Kontemporer Jilid 1, Gramedia Pustaka Utama Jakarta, 2014
  11. Fransisco Budi Hardiman, Seni Memahami: Hermeneutik dari Schleiermacher sampai Derrida, Penerbit Kanisius Yogyakarta, 2015
  12. Thomas Hidya Tjaya, Enigma Wajah Orang lain: Menggali Pemikiran Emmanuel Levinas, Penerbit KPG. Jakarta, 2012
  13. David Tobing, Mencari Keadilan Bersama Yang Lain: Pandangan Etis Politis Emmanuel Levinas. Penerbit Aurora Jakarta, 2019
  14. Donny Gahral Adian, Pengantar Fenomenologi. Penerbit Koekoesan Jakarta, 2010
  15. YF La Kahija, Penelitian Fenomenologis: Jalan Memahami Pengalaman Hidup, PT. Kanisius Yogyakarta, 2017
  16. J.A. Smith, et al., Interpretative Phenomenological Analysis. London: SAGE, 2009
  17. Moha Anugrah Aditya, Ekonomi Politik Kesehatan Indonesia: Refleksi Pemikiran dan Kebijakan Kesehatan. Penerbit: RMBOOKS Jakarta, 2016
  18. Dohut, Yohanes. S., “Masyarakat Digital Telepresence dan Inkarnasi”. Jurnal Filsafat Diryarkara Tahun XXIV. No.3, 2013

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-26 15:37:45

No citation recorded.