skip to main content

Analisis Yuridis Kekuatan Hukum Akta Pengakuan Hutang (Studi Putusan MA No. 04/PDT.G/2017/PN.Btg)

1Kantor ATR/BPN Kota Pekalongan Jawa Tengah, Indonesia

2Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro, Kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia

Open Access Copyright (c) 2024 Notarius
Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

ABSTRACT

The creditor and the debtor can make an agreement in the receivables agreement made using the notary's authentic deed, namely the deed of debt recognition. This study examines the Legal Strength of the Deed of Debt Recognition when a dispute occurs in court in case Number 04 / PDT.G / 2017 / PN.Btg. In analyzing the author using a normative juridical type of research and is descriptive analytical and its legal basis refers to the Civil Code on the Law of Agreements and Law number 2 of 2014 concerning the Position of Notary. The judge's consideration in this judgment is that the deed of recognition of the debt is valid and has legal force and is binding on the parties.

Keywords: Deed of Recognition of Debt; Covenant; Dispute.

ABSTRAK

Pihak kreditor dan pihak debitor dapat membuat kesepakatan dalam perjanjian hutang piutang yang dilakukan dengan menggunakan akta autentik Notaris yaitu akta pengakuan hutang. Penelitian ini mengkaji mengenai Kekuatan Hukum Akta Pengakuan Hutang pada saat terjadi sengketa di Pengadilan dalam perkara Nomor 04/PDT.G/2017/PN.Btg. Dalam menganalisa penulis menggunakan tipe penelitian yuridis normatif dan bersifat deskriptif analitis serta landasan hukumnya mengacu pada KUHPerdata tentang Hukum perjanjian dan Undang-undang nomor 2 tahun 2014 tentang Jabatan Notaris. Pertimbangan Hakim dalam putusan ini  adalah akta pengakuan hutang tersebut adalah sah dan mempunyai kekuatan hukum serta mengikat bagi para pihak.

Kata Kunci: Akta Pengakuan Hutang; Perjanjian; Sengketa.

Fulltext View|Download
Keywords: Deed of Recognition of Debt; Covenant; Dispute.

Article Metrics:

  1. Adiyanta, F. C. S. (2019). Hukum dan Studi Penelitian Empiris: Penggunaan Metode Survey sebagai Instrumen Penelitian Hukum Empiris. Administrative Law and Governance Journal, Vol. 2, (No. 4), 697-709. https://doi.org/10.14710/alj.v2i4.697-709
  2. Amalia, N. (2013). Hukum Perikatan. Retrieved from https://books.google.co.id/books?id=NboAEAAAQBAJ
  3. Busro, A. (2013). Kapita Selekta Hukum Perjanjian (Maret 2019). Pohon Cahaya
  4. Gultom, H.J., & Sebayang, E.S. (2018). Aspek Hukum Akta Pengakuan Hutang dalam Perjanjian Kredit Konsumtif. Jurnal Ilmiah SKylandsea, Vol. 2, (No. 1), p.83-92
  5. Handayani, M. (2018). Analisis Yuridis Kekuatan Hukum Akta Pengakuan Utang Yang Dibuat Oleh Notaris Pada Saat Terjadi Sengketa Di Pengadilan (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung NO.2956.K/PDT/2013). E-Jurnal Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan, Retrieved from https://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=1422801&val=4097&title=ANALISIS%20YURIDIS%20KEKUATAN%20HUKUM%20AKTA%20PENGAKUAN%20UTANG%20YANG%20DIBUAT%20OLEH%20NOTARIS%20PADA%20SAAT%20TERJADI%20SENGKETA%20DI%20PENGADILAN%20STUDI%20KASUS%20PUTUSAN%20MAHKAMAH%20AGUNG%20NO2956KPDT2013
  6. H.S, S. (2019). Hukum Kontrak: Teori & Teknik Penyusunan Kontrak. Retrieved from http://www.hukumkontrak.com/p/sumber-hukum-kontrak.html
  7. Jiwantara, F.A. (2020). Kekuatan Eksekutorial Grosse Akta Pengakuan Utang dalam Praktek Retrieved from https://books.google.co.id/books?id=RXgCEAAAQBAJ
  8. Mustahar. (2021). Kekuatan Eksekutorial Akta Pengakuan Utang. Universitas Hasanuddin
  9. Narsudin, U. (2022). QnA Substansi Notaris dan PPAT dalam Praktik (1st ed.). Retrieved from https://books.google.co.id/books?id=vNxfEAAAQBAJ
  10. Nasution, & S.S. (2021). Peranan Notaris Terhadap Kepastian Hukum Perjanjian di Bawah Tangan Sebagai Alat Bukti Perdata di Pengadilan. Vol. 2. https://doi.org/10.48171/jwh.v2i1.25
  11. Prameswati, P.A., & Sasmito, B. (2021). Perjanjian Pembiayaan. JURNAL PROJUDICE Jurnal Online Mahasiswa Pascasarjana Universitas Balikpapan, Vol. 3, (No. 1), p.1-24
  12. Rangian, S. V. (2015). Pelaksanaan Eksekusi Grosse Akta Pengakuan Hutang dalam Penyelesaian Sengketa Kredit Macet Perbankan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol. 4, (No. 1), p.1-18
  13. Samosir, J., Mustamam, & Akhyar, A. (2021). Analisis Yuridis Wanprestasi Terhadap Akta Pengakuan Hutang dalam Perjanjian Kerjasama Pemasukan Modal. Jurnal Ilmiah Metadata, Vol. 26, (No. 2), p.173-180. http://www.ufrgs.br/actavet/31-1/artigo552.pdf
  14. Simanjuntak, E., Rosnidar, Aprilyana, I., & Kaban, M. (2022). Analisis Hukum terhadap Perjanjian Hutang Piutang Emas dengan Jaminan Tanah (Studi Putusan Nomor 9/PDT. GS/2020/PN. BKL). Jurnal Normatif Fakultas Hukum Universitas Al-Azhar, Vol. 2, (No. 1), p.141-145. http://jurnal.alazhar-university.ac.id/index.php/normatif/article/view/172
  15. Sinaga, R.Y. (2022). Pattimura Legal Journal. Pattimura Legal Journal, Vol. 1, (No. 3), p.212-221
  16. Supramono, G. (2014). Perjanjian Utang Piutang. Retrieved from https://books.google.co.id/books?id=qK5oDwAAQBAJ

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-01-05 17:02:05

No citation recorded.