skip to main content

Implementasi Penggunaan Surrogate Sebagai Pengganti Tanda Tangan dalam Pembuatan Akta Notaris

1Kantor Notaris & PPAT Aryati Nurul Aini S.H. M.H. Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah, Indonesia

2Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro, Indonesia

Open Access Copyright (c) 2025 Notarius
Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

ABSTRACT

A surrogate in a notarial deed refers to a statement made by the notary, based on the appearer’s direct explanation, indicating their inability to sign. This statement holds the same legal force as a signature and is placed at the end of the deed. This study aims to analyze the implementation and legal validity of using a surrogate as a substitute for a signature in a notarial deed. Using a normative juridical method, the research finds that surrogates are used when appearers are physically unable to sign due to illness, illiteracy, or visual impairment. The use of a surrogate is valid if the deed is read before the notary, formulated correctly, and made within the notary’s jurisdiction.

Keyword: Surrogate; Signature; Notary deed

ABSTRAK

Surrogate dalam akta notaris adalah pernyataan notaris berdasarkan keterangan langsung penghadap yang menyatakan tidak dapat membubuhkan tanda tangan, kedudukannya setara dengan tanda tangan dan dilekatkan pada akhir akta. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui implementasi dan keabsahan penggunaan surrogate sebagai pengganti tanda tangan dalam akta notaris. Metode yang digunakan adalah yuridis normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Surrogate digunakan ketika penghadap tidak dapat menandatangani secara fisik karena sakit, tidak mampu membaca dan menulis, atau mengalami gangguan penglihatan. Penggunaan surrogate sah selama akta dibuat dan dibacakan langsung di hadapan notaris, klausula disusun sesuai pernyataan penghadap, bentuk akta sesuai Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris, serta dibuat di tempat yang sesuai dengan wilayah kerja notaris.

Kata Kunci: Surrogate; Tanda Tangan; Akta Notaris

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  common.other
Untitled
Subject
Type Other
  Download (50KB)    Indexing metadata
Keywords: Surrogate; Signature; Notary deed

Article Metrics:

  1. Adjie, H. (2015). Penafsiran Tematik Hukum Notaris Indonesia. Refika Aditama
  2. Anshori, Iqbal., Rahmi, Elita., & Syamsir. (2022). Polemik Penerapan Tanda Tangan Elektronik dalam Pembuatan Akta Otentik. Recital Review, Vol. 4, (No. 2), p.353–373. https://doi.org/10.22437/rr.v4i2.18863
  3. Anugrah, Nadia Fauziah., & Akhmaddhian, Suwari. (2020). Sanksi Kode Etik bagi Notaris yang tidak Menjalankan Kewajiban Jabatannya. Logika: Jurnal Penelitian Universitas Kuningan, Vol. 11, (No. 2). p.112–125. https://doi.org/10.25134/logika.v11i02.2857
  4. Azis, Reza., Riza, Marwati., & Pati, Sakka. (2021). Prinsip Kehati-Hatian Notaris dalam Pembuatan Surrogate Tanda Tangan dalam Akta Notaris. JUSTITIA: Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora, Vol. 8, (No. 5), p.931–942. http://dx.doi.org/10.31604/justitia.v8i5.931-942
  5. Dewi, Wulan Wiryantari., & Ibrahim R.. (2020). Kekuatan Hukum Pelekatan Sidik Jari Penghadap oleh Notaris pada Minuta Akta. Acta Comitas, Vol. 5, (No. 3), p.436–445. https://doi.org/10.24843/AC.2020.v05.i03.p01
  6. Gaol, S.L. (2018). Kedudukan Akta Notaris Sebagai Akta di Bawah Tangan Berdasarkan Undang-Undang Jabatan Notaris. Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara, Vol. 8, (No. 2), p.91–109. https://doi.org/10.35968/jh.v8i2.257
  7. Jayanto, D.A. (2018). Fungsi Surrogate dalam Akta Notaris (Kajian Yuridis terhadap Pasal 16 Angka 1 Huruf C dan Pasal 44 Angka 1 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 (UUJN-P). Universitas Mataram
  8. Maduri, R. (2023). Keabsahan Cap Ibu Jari Sebagai Pengganti Tanda Tangan dalam Pembuatan Akta Notaris. Jurnal Hukum Dan Kemasyarakatan Al-Hikmah, Vol. 4, (No. 1), p.126-138. Retrieved from https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/alhikmah/article/download/6896/5123?__cf_chl_tk=YswWSJ3WNVJooZjWuZZB_SN8.t3dbjr_7cPwmwwHgJY-1750651080-1.0.1.1-7TPlz86hV.PDzZ4QjnyKcAMYr1cN_AY824.QF0xZ1c8
  9. Marimis, Kezia Deborapingkanangel., & Setyowati, Rofah. (2022). Tinjauan Yuridis Penerapan Sidik Jari Para Penghadap dalam Minuta Akta Notaris. Notarius, Vol. 15, (No. 2), p.718–726. https://doi.org/10.14710/nts.v15i2.37492
  10. Mucharoroh. (2021). Analisis Hukum terhadap Kekuatan Pembuktian Penggunaan Surrogate pada Akhir Akta Notaris. Universitas Islam Sultan Agung (Unissula)
  11. Mulyono, B.E. (2019). Pelaksanaan Peralihan Hak Atas Tanah Berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli dan Kuasa untuk Menjual yang Dibuat oleh Notaris. Jurnal Independent, Vol. 2, p.59–70. https://doi.org/10.30736/ji.v1i2.13
  12. Putri, Kerina Maulidya., Anwary, Ichsan., & Haiti, Diana. (2022). Kewajiban Notaris melakukan Pembacaan dan Penandatanganan Akta di Depan Semua Pihak secara Bersama-Sama. Notary Law Journal, Vol. 1, (No. 2), p.157–175. https://doi.org/10.32801/nolaj.v1i2.21
  13. Sajadi, Ibnu., Saptanti, Nur., & Supanto. (2015). Tanggung Jawab Notaris terhadap Keabsahan Akta Notaris yang Dibuatnya atas Penghadap yang Tidak Dapat Membaca dan Menulis. Repertorium, Vol. 2, (No. 2), p.177–186. Retrieved from https://www.neliti.com/id/publications/213163/tanggung-jawab-notaris-terhadap-keabsahan-akta-notaris-yang-dibuatnya-atas-pengh
  14. Soekamto, Soerjono., & Mamudji, Sri. (2015). Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat, Cetakan ke-17. Jakarta: Rajawali Press

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-06-30 06:40:16

No citation recorded.