skip to main content

PEMANFAATAN UMPAN ALTERNATIF LIMBAH KEPALA UDANG DAN WAKTU IMMERSING BUBU LIPAT TERHADAP HASIL TANGKPAAN RAJUNGAN (Portunus pelagicus) DI PERAIRAN KARIMUNJAWA KABUPATEN JEPARA (Utilization of Alternative Shrimp Head Waste Feed and Immersing Time of Pot on the Catch of Swimming Crab (Portunus Pelagicus) in Karimunjawa Waters of Jepara District)

*Martiana Neilirrohmah  -  Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Jurusan Perikanan, Indonesia
Aristi Dian Purnama Fitri  -  Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Jurusan Perikanan, Indonesia
Sardiyatmo Sardiyatmo  -  Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Jurusan Perikanan, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Bubu lipat adalah alat tangkap yang digunakan untuk menangkap rajungan di Perairan Karimunjawa. Umpan yang biasa digunakan yaitu ikan segar (Damselfish), namun memiliki kendala sehingga peneliti memberikan solusi menggunakan umpan limbah kepala udang (Paneus merguensis) karena murah, bisa didapat dari limbah rumah tangga, serta mengandung protein yang dapat merangsang indera penciuman Rajungan (Portunus pelagicus). Tujuan penelitian adalah menganalisis hasil tangkapan Rajungan (Portunus pelagicus) dengan bubu lipat umpan limbah kepala udang (Penaeus merguensis) dan umpan ikan segar (Damselfish), serta perbedaan waktu immersing (6 jam dan 12 jam). Metode penelitian yang digunakan adalah experimental fishing dengan 8 kali pengulangan. Penelitian dilakukan di Perairan Karimunjawa, Kabupaten Jepara pada bulan Februari 2018. Analisis data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji-t. Hasil tangkapan Rajungan (Portunus pelagicus) dengan umpan limbah kepala udang lebih sedikit dibandingkan dengan umpan ikan segar (Sig. 0,538). Hasil tangkapan Rajungan (Portunus pelagicus) pada waktu immersing 6 jam lebih banyak dibandingan waktu immersing 12 jam (Sig. 0,512). Tidak terdapat interaksi antara umpan dan waktu immersing terhadap hasil tangkapan Rajungan (Portunus pelagicus) pada penangkapan bubu lipat di Karimunjawa.

 

Trap is one of the fishing gear used to catch a swimming crabs in Karimunjawa. Usually the bait is used fresh baits (Damselfish), but have constraints so the researcher giving a solution to use shrimp head waste (Penaeus merguensis) because cheap, can get from household waste, and contains protein that can stimulate the sense of swimming crabs’s smell. The research purposes to analyze the ratio of the catches between pot using shrimp head waste (Penaeus merguensis) with fresh baits (Damselfish) and immersing time difference (6 hours and 12 hours). The research method used in this study was the experimental fishing with 8 times repetition. The research held at Karimunjawa waters of Jepara District on February 2018. The data analysis used were the normality test, the homogenity test and t-test. The resulted of swimming crabs on the pot with shrimp head waste is less more than fresh baits (Sig. 0,538) . The resulted of swimming crabs on pot with 6 hours of immersing time is in the largest number of catch (Sig. 0,512). Fresh fish baits and shrimp head waste feed and immersing time between 6 hours and 12 hours no interaction the catch of swimming crabs in Karimunjawa

 

Fulltext View|Download
Keywords: Karimunjawa; rajungan (Portunus pelagicus); jenis umpan;waktu immersing.

Article Metrics:

Article Info
Section: Research Articles
Language : IND
  1. Arios, A. H., Suradi W. S., dan Anhar S. 2013. Hasil Tangkapan Rajungan (Portunus pelagicus) dengan Menggunakan Alat Tangkap Bubu Lipat yang Didaratkan di TPI Tanjung Sari Kabupaten Rembang. Journal of management of aquatic resources, 2 (2) : 243 – 248
  2. Monintja, D.R. dan Martasuganda. 1991. Diktat Kuliah Teknologi Pemanfaatan Sumberdaya Hayati Laut II (tidak dipublikasikan). Institut Pertanian Bogor, Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi Institut Pertanian Bogor, Bogor
  3. Pangalila, F. P. T. dan Ivor L.L. 2016. Perbandingan Hasil Tangkapan Rajungan pada Alat Tangkap Bubu Kerucut dengan Umpan Berbeda. Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap, 2 (4) : 154-158
  4. Pradenta, G. B., Pramonowibowo, dan Asriyanto. 2014.. Perbandingan Hasil Tangkapan Bubu Lipat dengan Bubu Lipat Modifikasi Terhadap Hasil Tangkapan Kepiting Bakau (Scylla serrate) di Ekosistem Mangrove Sayung Demak. Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology, 3 (2) : 37 – 45
  5. Subani, W., dan Barus. 1989. Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut di Indonesia. Balai Penelitian Perikanan Laut Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian, Jakarta
  6. Wang, J. H., Shara F., dan Yonat S. 2010. Developing Visual Deterrents to Reduce Sea Turtle Bycatch in Gill Net Fisheries. Marine Ecology Progress Series, 408 : 241-250. 10.1098/rsbl.2013.0383
  7. Widiharih, Tatik. 2007. Buku Ajar Perancangan Percobaan. Program Studi Statistika, Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Diponegoro. Semarang
  8. Widowati, N., Ririn I., dan Adi S. 2015. Efektivitas Umpan yang Berbeda pada Bubu Lipat untuk Penangkapan Rajungan yang Berbasis di Pelabuhan Perikanan Nuasantara Karangantu. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 5 (2) : 25 – 33
  9. Winarno, F. G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
  10. Wowor, A. R. Y., Bagau B., Untu L., dan Liwe H. 2015. Kandungan Protein Kasar, Kalsium, dan Fosfor Tepung Limbah Udang Sebagai Bahan Pakan yang Diolah dengan Asam Asetat (CH3COOH). Jurnal Zootek, 35 (1) : 1-9

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-21 09:18:29

No citation recorded.