skip to main content

KAJIAN KELAYAKAN, PENGEMBANGAN BUDIDAYA DAN PENGOLAHAN Eucheuma sp. DI PULAU PARI, KEPULAUAN SERIBU- JAKARTA

*Hilda Novianty  -  Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Indonesia
Arvita Rosmawati  -  Pusbindiklat - Badan Riset dan Inovasi Nasional, Indonesia
Jasmadi Jasmadi  -  BPTBA- Badan Riset dan Inovasi Nasional, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Pemanfaatan Eucheuma sp. yang dapat diaplikasikan pada bidang pangan dan non pangan menjadikan Eucheuma sp. diminati pasar, sehingga budidaya Eucheuma sp. sedang digalakkan. Budidaya Eucheuma sp. di Pulau Pari telah dimulai sejak tahun 1960an, hanya saja seiring perkembangan zaman pembudidaya banyak yang beralih ke sektor wisata, padahal peluang untuk mengembangkan usaha budidaya dan olahan Eucheuma sp.  di Pulau Pari masih luas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kelayakan usaha budidaya dan olahan dari Eucheuma sp. di Pulau Pari, serta mengidentifikasi kendala dan upaya perbaikan pengembangannya. Metode penelitian menggunakan data primer, interview dan studi literatur dalam menghitung kelayakan analisis pendapatan usaha, seperti analisis pendapatan,  Revenue Cost Ratio (R/C), Payback Periode (PP), Break Even Point (BEP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Net B/C. Hasil dari analisis usaha budidaya Eucheuma sp. menunjukkan nilai R/C: 1,43; PP: 2,35th, NPV Rp. 20,474,309, IRR 31.84%, Net B/C 1,65 dan pendapatan sebesar Rp. 1,209,555/bulan. Sedangkan untuk usaha pengolahan menunjukkan nilai R/C : 2,18; PP : 0,36 tahun, NPV Rp.  82,676,917, IRR dan Net B/C > discount factor dan pendapatan sebesar Rp. 1,950,000/bulan. Kajian ini menunjukkan bahwa aktivitas budidaya dan pengolahan Eucheuma sp. di Pulau Pari menunjukkan layak dilaksanakan. Selain itu BEP kedua usaha tersebut juga menunjukkan titik impasnya berada di bawah jumlah produksi dan harga jual riil, sehingga usaha tersebut dinilai efisien secara ekonomi. Pada pelaksanaan usaha-usaha ini ditemukan terdapat kendala-kendala teknis maupun non teknis sehingga diperlukan kerjasama yang tepat antara pemerintah, pengusaha dengan instansi yang berkepentingan untuk keberlanjutan usaha.

 

The utilization of Eucheuma sp. which could be applied for either food or non-food purposes, drew a steady market demand, so the production was increased. The cultivation has been started since the 1960s in Pulau Pari and the development opportunities were still higher, however the farmers tended to shift their focus to tourism business. The purpose of this study was to determine the viability and identify the obstacles to cultivation and processing of Eucheuma sp. businesses in Pulau Pari. This study relied on primary data from interviews and secondary data from literature reviews to calculated feasibility factors, such as incomes, Revenue Cost Ratio (R/C), Payback Periode (PP), Break Even Point (BEP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), and Net B/C. This study showed feasibility assessment for Eucheuma sp. cultivation business were 1.43 for R/C; 235 years for PP; 20,474,309 IDR for NPV; 31.84% for IRR; 1,65 for Net B/C and 1,209,555 IDR/month for incomes, respectively. Whereas, for Eucheuma sp. processing business were 2.18 for R/C; 0.36 years for PP; 82,676,917 IDR for NPV; IRR and Net B/C were more than discount factor and 1,950,000 IDR/month for incomes, respectively. BEP showed were below the real of production quantity and selling price. This showed both cultivating and processing of Eucheuma sp. were economically viable. Some technical and non-technical obstacles emerged amid to those two businesses, therefore, collaboration with government and non-government institutions is one of the promising approaches to achieve the sustainability.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  common.other
Gambar 2 (1)
Subject
Type Other
  View (3MB)    Indexing metadata
 common.other
Gambar 2 (2)
Subject
Type Other
  View (4MB)    Indexing metadata
 common.other
Gambar 2 (3)
Subject
Type Other
  View (3MB)    Indexing metadata
 common.other
Gambar 3 (1)
Subject gambar, kemasan, dried, macroalgae
Type Other
  View (1MB)    Indexing metadata
 common.other
Gambar 3 (2)
Subject gambar, kemasan, dodol
Type Other
  View (2MB)    Indexing metadata
 common.other
Gambar 3 (3)
Subject
Type Other
  View (3MB)    Indexing metadata
 common.other
Gambar 3 (4)
Subject
Type Other
  View (2MB)    Indexing metadata
Keywords: analisis usaha; budidaya; pengolahan; Eucheuma; Pulau Pari
Funding: Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Article Metrics:

  1. Abrar, M., dan Wouthuyzen, S. (2020). Gugus Pulau Pari: Sebuah Pulau Sangat Kecil, Potensi dan Ancaman. In S. Wouthuyzen dan M. Abrar (Eds.), Gugusan Pulau Pari, Kepulauan Seribu (Tinjauan Aspek Bio-Ekologi, Sosial-ekonomi-Budaya, dan Pengelolaan Berkelanjutan) (1st ed., pp. 1–7). LIPI Press. https://doi.org/doi.org/10.14203/press.300
  2. Ahyani, N. (2014). Better management practices, Seri panduan perikanan skala kecil budidaya rumput laut Kotoni (Kappaphycus alvarezii), Sacol (Kappaphycus striatum) dan Spinosum (Eucheuma denticulatum). WWF-Indonesia
  3. Aluman, D. O., Hadayani, dan Effendy. (2016). Analisis Produksi dan Pendapatan Rumput Laut di Desa Bulagi Dua Kecamatan Bulagi Kabupaten Banggai Kepulauan. J. Agroland, 23(2), 131–140. https://doi.org/ISSN : 0854 – 641X
  4. Antowijoyo, T., Yuliyanto, Prihatiningrum, Y., dan Swandari, F. (2017). Kelayakan Usaha Budidaya Rumput Laut Eucheuma cottonii dengan Metode Longline. Jurnal Wawasan Manajemen, 5(1), 73–88. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.20527/jwm.v5i1.108
  5. BPOM. (2018). Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan NO 31 Tahun 2018 Tentang Label Pangan Olahan. Badan Pengawas Obat Dan Makanan RI, 31, 43
  6. BPS. (2019). Kepulauan Seribu dalam angka 2019. BPS Kabupaten Kepulauan Seribu
  7. BPS. (2020). Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor Menurut HS. In Subdirektorat Statistik Ekspor (Ed.), BPS RI (November 2). BPS RI. https://doi.org/ISSN : 2252-8563
  8. Chung, I. K., dan Lee, J. A. (1989). The effects of heavy metals in seaweed. The Korean Journal of Phycology, 4(2), 221–238
  9. Darwis, H. M. (2013). Kajian komunitas petani rumput laut sebagai alternatif kelangsungan hidup masyarakat pesisir kabupaten jeneponto. Socius, XII(1), 19. https://doi.org/ISSN.1410-3214
  10. Dinda, H. S. A., Danakusumah, E., dan Rahmani, U. (2016). Analisis Usaha Budidaya Rumput Laut ( Eucheuma cottonii ) Di Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Jurnal Ilmiah Satya Mina Bahari, 01(01), 22–31. https://doi.org/ISSN: 2502-4418
  11. DKP. (2005). Petunjuk pengendalian penyakit ice-ice pada budidaya rumput laut. Direktorat Kesehatan Ikan dan Lingkungan
  12. Ega, L., Lopulalan, C., dan Meiyasa, F. (2016). Kajian Mutu Karaginan Rumput Laut Eucheuma Cottonii Berdasarkan Sifat Fisiko-Kimia Pada Tingkat Konsentrasi Kalium Hidroksida (Koh) Yang Berbeda. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 5(2). https://doi.org/10.17728/jatp.169
  13. Fadli, Pambudy, R., dan Harianto. (2017). Analisis daya saing agribisnis rumput laut di kabupaten lombok timur. Jurnal Agribisnis Indonesia, 5(2), 89–102
  14. Faidah, Y. A., dan Harjanti, R. S. (2019). Analisis kelayakan usaha studi kasus pada petani bawang merah kecamatan Jatibarang Brebes. Jurnal MONEX, 8(2), 97–103
  15. Fawaiq, M. (2015). Produksi Rumput Laut Indonesia. In Z. Salim dan Ernawati (Eds.), Info Komoditi Rumput Laut (1st ed., pp. 7–24). Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia-Al Mawardi Prima Anggota IKAPI DKI Jaya
  16. Herandarudewi, S. M. C., dan Novianty, H. (2020). Gugusan Pulau Pari, Kepulauan Seribu (Tinjauan Aspek Bio-Ekologi, Sosial-Ekonomi-Budaya, dan Pengelolaan Berkelanjutan). In S. Wouthuyzen dan M. Abrar (Eds.), Keberadaan Makro Alga di Pulau Pari, Kepulauan Seribu (1st ed., pp. 187–216). LIPI Press. https://doi.org/doi.org/10.14203/press.300
  17. Hikmah. (2015). Strategi Pengembangan Industri Pengolahan Komoditas Rumput Laut E. Cotonii Untuk Peningkatan Nilai Tambah Di Sentra Kawasan Industrialisasi. Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan, 5(1), 27. https://doi.org/10.15578/jksekp.v5i1.1013
  18. Hikmayani, Y., Aprilliani, T., dan Zamroni, A. (2007). Analisis pemasaran rumput laut di wilayah potensial di Indonesia. J. Bijak Dan Riset Sosek KP., 2(2), 159–175
  19. Irawan, A. (2021). UMP DKI Jakarta periode 2020naik sebesar 8,51%. Unit Pengelola Statistik Jakarta
  20. Kailola, W., Helminuddin, H., dan Abdunnur, H. (2015). Analisis Usaha Budidaya Rumput Laut di WIlayah Pesisir Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Kutai Timur (Issue June). https://doi.org/10.13140/RG.2.2.11848.52485
  21. Langton, R., Augyte, S., Price, N., Forster, J., Noji, T., Grebe, G., Gelais, A. St., dan Byron, C. J. (2019). An ecosystem approach to the culture of seaweed. NOAA Tech. Memo. NMFS-F/SPO-195, 24
  22. Mahatama, E., dan Farid, M. (2013). Daya saing dan saluran pemasaran rumput laut: Kasus Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, 7(1), 55–72
  23. Manalu, D. S. T., dan Dewanti, A. (2021). Analisis Kelayakan Bisnis Cake Apel Pada P4S Tulung Karya Kota Batu Provinsi Jawa Timur. Jurnal Agrica Ekstensia, 15(1), 47–55. https://doi.org/DOI httpsdoi.org10.55127ae.v15i1.76
  24. Maryunus, R. P., dan Hiariey, J. (2018). Faktor Produksi Dan Perkembangan Produksi Usaha Budidaya Rumput Laut Kotoni Di Kabupaten Seram Bagian Barat. 13(2). https://doi.org/http://dx.doi.org/10.15578/jsekp.v13i2.7270
  25. Munadi, E. (2015). Info Komoditi Rumput Laut. In S. Zamroni dan E. Ernawati (Eds.), Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan (1st ed., pp. 1–6). AMP Press Imprint Al-Mawardi Prima
  26. Nanlohy, H. (2009). Analisis kelayakan usaha budidaya rumput laut di dusun Wael, kabupaten Seram Bagian Barat. Jurnal Agroforestri, 4(1), 60–67
  27. Novianty, H., dan Herandarudewi, S. M. C. (2018). The Effect of Sea-Water and Fresh-Water Soaking on the Hedonic Test of Eucheuma sp. Syrup and Pudding. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 237, 5. https://doi.org/10.1088/1755-1315/137/1/012090
  28. Nurmalina, R., Sarianti, T., dan Karyadi, A. (2020). Studi kelayakan bisnis (M. C. Kurniawan (ed.)). PT Penerbit IPB Press
  29. Nuryanto, Sasongko, L. ., dan Nurjayanti, E. . (2016). Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Rumput Laut (Eucheuma cottonii) (Studi Kasus DI Desa Karimun Jawa Kecamatan Karimun Jawa Kabupaten Jepara). Mediagro, 12(2), 56–64. https://doi.org/DOI : 10.31942/md.v12i2.1619
  30. Pergub. (2018). Upah Minimum Provinsi Jakarta Tahun 2019
  31. Phillips, M. J. (1990). Environmental aspects of seaweed culture. In Technical resource papers regional workshop on the culture and utilization of seaweeds volume II (FAO). FAO
  32. R-Amelia, M. (2018). Tumpahan minyak hitam di Pulau pari sudah 3 kali terjadi. News Detik
  33. Rustam, A. (2019). Pemantauan Ekosistem Lamun Pulau Pari dan Pulau Tikus. Jurnal Riset Jakarta, 12(1), 7–15. https://doi.org/https://doi.org/10.37439/jurnaldrd.v12i1.3
  34. Setyaningsih, H., Sumantadinata, K., dan Palupi, N. S. (2012). Kelayakan usaha budidaya rumput laut Kappaphycus alvarezii dengan metode longling dan strategi pengembanganya di Perairan Karimunjawa. Manajemen IKM, 7(2), 131–142
  35. Sujarwo, P. A., dan Fitriyanny, W. P. (2016). Pengelolaan Budidaya Rumput Laut Berkelanjutan Untuk Masyarakat Pesisir Pulau Panjang Serang, Banten. Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan, 6(2), 123. https://doi.org/10.15578/jksekp.v6i2.3326
  36. Sumerah, S. S., Andaki, J. A., dan Dien, C. (2020). Analisis sensitivitas usaha budidaya rumput laut di Desa Nain Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan, 8(1), 1–6
  37. Supartomo, C. B., dan Hiariey, L. S. (2014). Analisis kelayakan budidaya rumput laut di Kabupaten Seram Bagian Barat
  38. Wibowo, L. S. (2015). Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Mie Rumput Laut ( Eucheuma cottonii ) Studi Kasus Di Desa Tihengo Kabupaten Ponelo Kepulauan, Gorontalo Utara. Jtech (Jurnal Technopreneur), 3(1), 48–54. https://doi.org/10.30869
  39. Yudaswara, R. ., Rizal, A., Pratama, R. ., dan Suryana, A. A. . (2018). Analisis Kelayakan Usaha Produk Olahan Berbahan Baku Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Jurnal Perikanan Kelautan, 9(1), 104–111. https://doi.org/ISSN : 2088-3137
  40. Zamroni, A., dan Yamao, M. (2012). An assessment of farm-to-market link of Indonesian dried seaweeds: Contribution of middlemen toward sustainable livelihood of small-scale fishermen in Laikang Bay. African Journal of Agricultural Research, 7(30), 4198–4208

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-26 00:13:59

No citation recorded.