BibTex Citation Data :
@article{IJFST52110, author = {Krishna Purnawan Candra and Agus Setiawan and Yuliani Yuliani and Aswita Emmawati}, title = {Kelayakan daun keluak (Pangium edule Reinw) sebagai pengawet alami produk perikanan berdasarkan profil mutu sensoris dan keamanan mikrobiologi}, journal = {Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology}, volume = {20}, number = {1}, year = {2024}, keywords = {Dayak Ahoeng; Pengawetan ikan; Ikan lele sangkuriang; Keamanan mikrobiologi}, abstract = { Daun keluak ( Pangium edule Rinew) digunakan oleh masyarakat suku Dayak Ahoeng untuk mengawetkan daging dan ikan sebagai wujud dari kearifan lokal. Daun ini diketahui mengandung senyawa antibakteri yaitu tanin, fenol dan asam sianida. Sebuah percobaan faktor tunggal (lama pengawetan) yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap telah dilakukan dengan tujuan untuk menentukan karakteristik mutu sensoris dan keamanan mikrobiologi ikan selama pengawetan menggunakan daun keluak. Perlakuan yang dicobakan adalah lama pengawetan 1 sampai 4 hari dan menggunakan ikan segar sebagai kontrol. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Parameter yang diamati adalah mutu sensoris hedonik ikan (SNI 2729:2013), ALT dan bakteri patogen ( Coliform , Escherichia coli , Salmonella sp, Vibrio cholera, dan Vibrio parahaemolyticus ) . Hasil penelitian menunjukkan bahwa mutu sensoris hedonik ikan Lele Sangkuriang selama empat hari pengawetan menunjukkan perbedaan yang nyata ( p <0,05) untuk semua atribut. Ikan Lele Sangkuriang masih menunjukkan kualitas yang baik dengan skor mutu hedonik 6, 8, 7 dan 7 berturut-turut untuk kenampakan bola mata, lendir permukaan badan, bau dan tekstur pada pengawetan hari kedua. Pengawetan menggunakan daun keluak dapat mempertahankan keamanan mikrobiologi ikan Lele Sangkuriang selama satu hari berdasarkan parameter ALT, Coliform , dan Salmonella sp. Cemaran V. parahaemolyticus mulai terdeteksi setelah dua hari pengawetan. Cemaran E. coli dan V. cholera mulai terdeteksi masing-masing setelah pengawetan selama 3 dan 4 hari. Pengawetan menggunakan cacahan daun keluak dapat mempertahankan mutu sensoris hedonik dan keamanan mikrobiologi ikan Lele Sangkuriang sampai pengawetan hari ke satu berdasarkan syarat mutu SNI 2729:2013 tentang ikan segar. }, issn = {2549-0885}, doi = {10.14710/ijfst.20.1.%p}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/saintek/article/view/52110} }
Refworks Citation Data :
Daun keluak (Pangium edule Rinew) digunakan oleh masyarakat suku Dayak Ahoeng untuk mengawetkan daging dan ikan sebagai wujud dari kearifan lokal. Daun ini diketahui mengandung senyawa antibakteri yaitu tanin, fenol dan asam sianida. Sebuah percobaan faktor tunggal (lama pengawetan) yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap telah dilakukan dengan tujuan untuk menentukan karakteristik mutu sensoris dan keamanan mikrobiologi ikan selama pengawetan menggunakan daun keluak. Perlakuan yang dicobakan adalah lama pengawetan 1 sampai 4 hari dan menggunakan ikan segar sebagai kontrol. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Parameter yang diamati adalah mutu sensoris hedonik ikan (SNI 2729:2013), ALT dan bakteri patogen (Coliform, Escherichia coli, Salmonella sp, Vibrio cholera, dan Vibrio parahaemolyticus). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mutu sensoris hedonik ikan Lele Sangkuriang selama empat hari pengawetan menunjukkan perbedaan yang nyata (p<0,05) untuk semua atribut. Ikan Lele Sangkuriang masih menunjukkan kualitas yang baik dengan skor mutu hedonik 6, 8, 7 dan 7 berturut-turut untuk kenampakan bola mata, lendir permukaan badan, bau dan tekstur pada pengawetan hari kedua. Pengawetan menggunakan daun keluak dapat mempertahankan keamanan mikrobiologi ikan Lele Sangkuriang selama satu hari berdasarkan parameter ALT, Coliform, dan Salmonella sp. Cemaran V. parahaemolyticus mulai terdeteksi setelah dua hari pengawetan. Cemaran E. coli dan V. cholera mulai terdeteksi masing-masing setelah pengawetan selama 3 dan 4 hari. Pengawetan menggunakan cacahan daun keluak dapat mempertahankan mutu sensoris hedonik dan keamanan mikrobiologi ikan Lele Sangkuriang sampai pengawetan hari ke satu berdasarkan syarat mutu SNI 2729:2013 tentang ikan segar.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-22 04:38:16
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Saintek Perikanan journal ,Faculty Fisheries and Marine Science Universitas Diponegoro as the publisher of the journal. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations. Saintek Perikanan journal ,Faculty Fisheries and Marine Science Universitas Diponegoro and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Saintek Perikanan journal are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded : [Copyright Transfer Form Saintek Perikanan]. The copyright form should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail, scanned document or fax :
Suryanti (Editor-in-Chief)
Editorial Office of Saintek Perikanan journal ,Faculty Fisheries and Marine Science Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Central Java, Indonesia 50275
Telp./Fax: (024) 7474698
Email: saintekjurnal@gmail.com
View My Stats