1Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, Indonesia
2Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JIL42313, author = {Gusti Rabsanjani and Aji Akbar and Henny Herawati}, title = {Valuasi Dampak Banjir Di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat}, journal = {Jurnal Ilmu Lingkungan}, volume = {20}, number = {1}, year = {2022}, keywords = {Banjir; Kerugian ekonomi; Kecamatan Ngabang; Analisis atribut, Analisis AHP; Metode ECLAC}, abstract = { Banjir merupakan becana yang kerap sekali terjadi pada musim hujan, banjir dapat menyebabkan kehilangan harta benda maupun korban jiwa. Valuasi ekonomi akibat terjadinya banjir adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghitung kerugian akibat terjadinya bencana banjir. Tidak adanya kajian mengenai kerentanan dan kerugian ekonomi akibat banjir pada tiga desa di Kecamatan Ngabang yaitu Desa Raja, Hilir Tengah dan Hilir Kantor adalah alasan dilakukannya penelitian ini. Tujuan dilakakukan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menginventarisasi besarnya tingkat kerentanan terhadap banjir yang terjadi dan menghitung valuasi kerugian ekonomi akibat terjadinya bencana banjir. Metode yang digunakan dalam menganalisis kerentanan banjir menggunakan software ArcMap 10.3 adalah Analisa atribut meliputi pemberian skor kelas curah hujan, pemberian skor kelas tutupan lahan, pemberian skor kelas kemiringan lahan, pembobotan dan Analisa AHP. Metode yang digunakan untuk menghitung estimasi kerugian akibat banjir menggunakan metode ECLAC. Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah perubahan tutupan lahan mengalami penurunan dan peningkatan luasan permukiman, pertanian/sawah, dan lahan terbuka/semak, Curah hujan yang tinggi dan kelerengan daerah yang landai menjadi parameter penyebab terjadinya banjir. Pada estimasi nilai kerugian akibat banjir dengan nilai kerugian menggunakan USD dan Emas pada tahun yang ditentukan dengan hasil total kerugian pada tahun 1973 adalah 73,7 Juta dollar, tahun 1989 180 juta dollar, tahun 1994 261 juta dollar, tahun 2000 261juta dollar, tahun 2010 1,1 miliar dollar, dan tahun 2020 1,9 miliar dollar. ABSTRA CT Flood is a plan that often occurs in the rainy season, floods can cause loss of property and fatalities. Economic valuation due to flooding is one way that can be used to calculate losses due to flood disasters. The absence of studies on vulnerability and economic losses due to flooding in three villages in Ngabang Subdistrict namely Desa Raja, Hilir Tengah and Hilir Kantor is the reason for this research. The purpose of this study is to identify and inventory the level of vulnerability to floods that occur and calculate the valuation of economic losses due to flood disasters. The methods used in analyzing flood vulnerabilities using ArcMap 10.3 software are attribute analysis including rainfall class scoring, giving land cover class scores, awarding land slope class scores, weighting and AHP Analysis. The method used to calculate the estimated loss due to flooding uses the ECLAC method. The results obtained in this study are changes in land cover experiencing a decrease and increase in the area of settlements, agriculture / rice fields, and open land / bush, high rainfall and marbles of sloping areas become parameters of the cause of flooding. In the estimated value of losses due to floods with the value of losses using USD and Gold in the specified year with the total loss in 1973 was 73.7 million dollars, in 1989 180 million dollars, in 1994 261 million dollars, in 2000 261 million dollars, in 2010 1.1 billion dollars, and in 2020 1.9 billion dollars. }, pages = {65--75} doi = {10.14710/jil.20.1.65-75}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/42313} }
Refworks Citation Data :
Banjir merupakan becana yang kerap sekali terjadi pada musim hujan, banjir dapat menyebabkan kehilangan harta benda maupun korban jiwa. Valuasi ekonomi akibat terjadinya banjir adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghitung kerugian akibat terjadinya bencana banjir. Tidak adanya kajian mengenai kerentanan dan kerugian ekonomi akibat banjir pada tiga desa di Kecamatan Ngabang yaitu Desa Raja, Hilir Tengah dan Hilir Kantor adalah alasan dilakukannya penelitian ini. Tujuan dilakakukan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menginventarisasi besarnya tingkat kerentanan terhadap banjir yang terjadi dan menghitung valuasi kerugian ekonomi akibat terjadinya bencana banjir. Metode yang digunakan dalam menganalisis kerentanan banjir menggunakan software ArcMap 10.3 adalah Analisa atribut meliputi pemberian skor kelas curah hujan, pemberian skor kelas tutupan lahan, pemberian skor kelas kemiringan lahan, pembobotan dan Analisa AHP. Metode yang digunakan untuk menghitung estimasi kerugian akibat banjir menggunakan metode ECLAC. Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah perubahan tutupan lahan mengalami penurunan dan peningkatan luasan permukiman, pertanian/sawah, dan lahan terbuka/semak, Curah hujan yang tinggi dan kelerengan daerah yang landai menjadi parameter penyebab terjadinya banjir. Pada estimasi nilai kerugian akibat banjir dengan nilai kerugian menggunakan USD dan Emas pada tahun yang ditentukan dengan hasil total kerugian pada tahun 1973 adalah 73,7 Juta dollar, tahun 1989 180 juta dollar, tahun 1994 261 juta dollar, tahun 2000 261juta dollar, tahun 2010 1,1 miliar dollar, dan tahun 2020 1,9 miliar dollar.
ABSTRACT
Flood is a plan that often occurs in the rainy season, floods can cause loss of property and fatalities. Economic valuation due to flooding is one way that can be used to calculate losses due to flood disasters. The absence of studies on vulnerability and economic losses due to flooding in three villages in Ngabang Subdistrict namely Desa Raja, Hilir Tengah and Hilir Kantor is the reason for this research. The purpose of this study is to identify and inventory the level of vulnerability to floods that occur and calculate the valuation of economic losses due to flood disasters. The methods used in analyzing flood vulnerabilities using ArcMap 10.3 software are attribute analysis including rainfall class scoring, giving land cover class scores, awarding land slope class scores, weighting and AHP Analysis. The method used to calculate the estimated loss due to flooding uses the ECLAC method. The results obtained in this study are changes in land cover experiencing a decrease and increase in the area of settlements, agriculture / rice fields, and open land / bush, high rainfall and marbles of sloping areas become parameters of the cause of flooding. In the estimated value of losses due to floods with the value of losses using USD and Gold in the specified year with the total loss in 1973 was 73.7 million dollars, in 1989 180 million dollars, in 1994 261 million dollars, in 2000 261 million dollars, in 2010 1.1 billion dollars, and in 2020 1.9 billion dollars.
Article Metrics:
Last update:
Estimation of loss of rice farmers due to flood at Krueng Kluet Watershed (with the eclac method approach)
Last update: 2024-12-26 13:02:19
View My Stats
JURNAL ILMU LINGKUNGAN ISSN:1829-8907 by Graduate Program of Environmental Studies, School of Postgraduate Studies is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Based on a work at www.undip.ac.id.