skip to main content

Perbedaan Pemberian Deksametason Antara Teknik Premedikasi dan Priming Terhadap Jumlah Neutrofil Pasien Bedah Jantung yang Menggunakan Mesin

1Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro/ RSUP Dr. Kariadi, Indonesia

2Semarang, Indonesia

Published: 1 Jul 2017.

Citation Format:
Abstract

Latar belakang: Bedah jantung terbuka merupakan salah satu jenis operasi dengan trauma yang cukup besar, dalam pelaksanaannya menggunakan mesin jantung paru. Penggunaan mesin jantung paru menyebabkan respon inflamasi yang besar dan ditandai dengan leukositosis (neutrophil). Salah satu cara untuk mengurangi produksi neutrophil ini dengan menggunakan dexamethason, ada beberapa teknik pemberian deksametason diantaranya cara premedikasi dan priming.

Tujuan: Membandingkan  dexamethason 1 mg/kgBB sebagai premedikasi dan dexamethason 1 mg/kgBB saat priming terhadap jumlah neutrofil post CPB pada operasi jantung.

Metode: Penelitian ini merupakan percobaan klinik secara acak yang mengikut sertakan 18 pasien bedah jantung ganti katup dengan general anestesi  dan menggunakan mesin jantung paru. Sampel dibagi 2, antara pemberian deksametason teknik premedikasi dan teknik priming. Kelompok premedikasi mendapatkan deksametason 1 mg/kgbb setelah induksi, kelompok priming mendapatkan deksametason 1 mg/kgbb pada mesin jantung paru. Dengan membandingkan jumlah neutrophil pada masing-masing teknik antara preoperasi dan postoperasi.

Hasil: pada penelitian ini didapatkan penurunan produksi neutrophil batang untuk teknik premedikasi dengan (p = 0,048) dan terjadi peningkatan neutrophil batang pada teknik priming (p = 0,012). Namun pada pemeriksaan neutrophil segmen terjadi peningkatan yang tidak bermakna untuk teknik premedikasi (p = 0,086) dan peningkatan yang bermakna untuk neutrophil segmen untung teknik priming (p = 0,012).

Simpulan: Pemberian dexamethasone 1 mg/kgbb dengan teknik premedikasi terbukti menurunkan jumlah neutrophil batang pada pemeriksaan paska operasi bila dibandingkan pemberian dengan teknik priming. Namun tidak terbukti pada jumlah neutrophil segmen.

Fulltext View|Download
Keywords: CPB; deksametason; neutrophil; premedikasi; priming

Article Metrics:

  1. Buisson BC. The epidemiology of systemic inflammatory response. Intensive are Med. 2000;26(1):S64-74
  2. Laffey JG, Boylan JF, Cheng DC. The systemic inflamantory response to cardiac surgery: implications for the anesthesiologist. Anesthesiology. 2002; 97(1):215-252
  3. Cytokines in the systemic inflammatory response syndrome: A review [Internet]. [cited 2012 Aug 14]. Available from: http://www.hsrproceedings.org/?pag=sezioni&id_sezione =143&id_supersezione=13
  4. Burdette SD. Systemic inflammatory response syndrome . [cited 2012 Aug 14]. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/168943-overview
  5. Mangano D. Biventricular function after myocardial revascularization in humans: Deterioration and recovery patterns during the first 24 hours. Anesthesiology. 1985; 62(5): 571-577
  6. Djillali A, Sebille C, Charpentier PE, Bollaert B. Effect of treatment with low dose of hydrocortisone and fludrocortisone on mortality in patients with septic shock. JAMA. 2002; 288:862-871
  7. Annane D, Bellissant E, Bollaert PE, Briegel J, Confalonieri M, De Gaudio R et al. Corticosteroids in the treatment of severe sepsis and septic shock in adults: a systematic review. JAMA. 2009; 301: 2362-2375
  8. Goodman S, Charles LS. The international sepsis forum,s controversies in sepsis: corticosteroids should be used to treat Septic Shock. Crit care. 2002; 6(5): 381-383
  9. Jansen NJ, Van OW, Gu YJ. Endotoxin release and tumor nekrosis factor formation during cardioplumonary bypass. Ann thorac Surg 1992; 54 :744-748
  10. Ho KM, Tan JA. Benefits and risks of corticosteroid prophylaxis in adult cardiac surgery: a dose-response meta-analysis. Circulation. 2009;199:1853-66

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-04-27 08:01:32

No citation recorded.