Department of Anesthesiology and Intensive Theraphy, Faculty of Medicine, Diponegoro University Semarang, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JAI27379, author = {Adhi Baskoro and Widya Nurcahyo and Satrio Wicaksono}, title = {Pengaruh Penggunaan Sevofluran dan Isofluran terhadap Postoperative Cognitive Dysfunction pada Pasien yang Menjalani Operasi Laparotomi Salpingo Ooforektomi}, journal = {JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)}, volume = {14}, number = {2}, year = {2022}, keywords = {agen inhalasi; isofluran; MOCA-INA; POCD; sevofluran}, abstract = { Latar Belakang: Postoperative cognitive dysfunction (POCD) merupakan penurunan kemampuan kognitif seseorang pascaoperasi yang berhubungan erat dengan kesehatan pasien, lama perawatan, tingkat morbiditas, mortalitas, keterlambatan penyembuhan, dan penurunan kualitas hidup. POCD dapat terjadi pada 15-25% pasien yang menjalani operasi, umumnya pada operasi dengan pembiusan umum. POCD dapat didiagnosa menggunakan instrumen skrining disfungsi kognitif ringan, diantaranya adalah menggunakan tes MOCA-INA yang memiliki nilai spesifisitas dan sensitivitas yang tinggi. Agen anestesi inhalasi sering disebut sebagai salah satu faktor pemicu POCD karena perannya dalam peningkatan agregasi Aβ dan kemampuannya dalam mencegah transmisi kolinergik. Secara teoritis, isofluran lebih unggul daripada sevofluran karena memiliki sifat neuroprotektif. Tujuan: Mengetahui perbedaan pengaruh penggunaan sevofluran dan isofluran terhadap kejadian POCD pada pasien yang menjalani operasi laparotomi salpingo ooforektomi. Metode: Sebanyak 20 pasien yang menjalani operasi laparotomi salpingo ooforektomi dimasukkan dalam penelitian randomized clinical trial . Pasien dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang menggunakan agen anestesi inhalasi sevofluran (kel. 1 dan isofluran (kel. 2) untuk pemeliharaan anestesi. Kedua kelompok dilakukan wawancara menggunakan kuesioner MOCA-INA satu hari sebelum dan tiga hari sesudah operasi untuk menilai tingkat kognitifnya. Kejadian POCD ditandai dengan penurunan nilai MOCA-INA minimal sebesar 20% dari nilai awal. Hasil: Dari kedua kelompok tidak didapatkan subjek yang mengalami POCD, dan tidak ada perbedaan perubahan nilai kognitif yang bermakna antara kelompok 1 dan kelompok 2. Kesimpulan: Tidak ada perbedaan pengaruh penggunaan sevofluran dan isofluran yang bermakna secara statistik terhadap kejadian POCD pada pasien yang menjalani operasi laparotomi salpingo ooforektomi. }, issn = {2089-970X}, pages = {78--85} doi = {10.14710/jai.v0i0.27379}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/27379} }
Refworks Citation Data :
Latar Belakang: Postoperative cognitive dysfunction (POCD) merupakan penurunan kemampuan kognitif seseorang pascaoperasi yang berhubungan erat dengan kesehatan pasien, lama perawatan, tingkat morbiditas, mortalitas, keterlambatan penyembuhan, dan penurunan kualitas hidup. POCD dapat terjadi pada 15-25% pasien yang menjalani operasi, umumnya pada operasi dengan pembiusan umum. POCD dapat didiagnosa menggunakan instrumen skrining disfungsi kognitif ringan, diantaranya adalah menggunakan tes MOCA-INA yang memiliki nilai spesifisitas dan sensitivitas yang tinggi. Agen anestesi inhalasi sering disebut sebagai salah satu faktor pemicu POCD karena perannya dalam peningkatan agregasi Aβ dan kemampuannya dalam mencegah transmisi kolinergik. Secara teoritis, isofluran lebih unggul daripada sevofluran karena memiliki sifat neuroprotektif.
Tujuan: Mengetahui perbedaan pengaruh penggunaan sevofluran dan isofluran terhadap kejadian POCD pada pasien yang menjalani operasi laparotomi salpingo ooforektomi.
Metode: Sebanyak 20 pasien yang menjalani operasi laparotomi salpingo ooforektomi dimasukkan dalam penelitian randomized clinical trial. Pasien dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang menggunakan agen anestesi inhalasi sevofluran (kel. 1 dan isofluran (kel. 2) untuk pemeliharaan anestesi. Kedua kelompok dilakukan wawancara menggunakan kuesioner MOCA-INA satu hari sebelum dan tiga hari sesudah operasi untuk menilai tingkat kognitifnya. Kejadian POCD ditandai dengan penurunan nilai MOCA-INA minimal sebesar 20% dari nilai awal.
Hasil: Dari kedua kelompok tidak didapatkan subjek yang mengalami POCD, dan tidak ada perbedaan perubahan nilai kognitif yang bermakna antara kelompok 1 dan kelompok 2.
Kesimpulan: Tidak ada perbedaan pengaruh penggunaan sevofluran dan isofluran yang bermakna secara statistik terhadap kejadian POCD pada pasien yang menjalani operasi laparotomi salpingo ooforektomi.
Note: This article has supplementary file(s).
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-04 02:10:06
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University as publisher of the journal. Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here:[Copyright Transfer Form JAI]. The copyright form should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail, scanned document:
Mochamat (Editor-in-Chief)
Editorial Office of JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)
Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University/ Dr. Kariadi General Hospital Medical Center (RSUP Dr. Kariadi)
Jl. Dr. Soetomo No. 16 Semarang, Central Java, Indonesia, 50231
Telp. : (024) 8444346
Email : janestesiologi@gmail.com
View My Stats
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License