1Bagian Anestesi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana/ RSUP Sanglah, Indonesia
2Denpasar, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JAI6651, author = {Tomas Kurniawan and I Sinardja}, title = {Manajemen Anestesi pada Pasien dengan Chiari Malformation dan Syringomyelia}, journal = {JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)}, volume = {6}, number = {1}, year = {2014}, keywords = {chiari malformation; syringomyelia}, abstract = { Latar belakang: Chiari malformation merupakan kelainan anatomi dari otak kecil dimana tonsil cerebellum turun ke arah Foramen magnum dan menimbulkan serangkaian gejala klinis. Secara umum kelainan ini memiliki 4 tipe klasifikasi berdasarkan derajat beratnya kelainan anatomi dari cerebellum. Pada beberapa kasus dijumpai kelainan juga disertai dengan syringomyelia. Tindakan yang bisa dikerjakan untuk mengurangi gejala klinis antara lain dengan melakukan dekompresi pada tulang cranium bagian occipital, sehingga dapat mengurangi gejala penekanan pada bagian cerebellum yang turun. Kasus: Pasien kami mengalami Chiari malformation tipe 2 dengan adanya syringomyelia. Gejala klinis yang muncul berupa nyeri kepala dan leher bagian belakang, disertai dengan kelemahan pada tangan kiri. Melalui tindakan operatif, dikerjakan dekompresi foramen magnum dan duroplasty. Anestesi dikerjakan dengan anestesi umum intravena, diberikan induksi dengan propofol dan fentanyl, pemeliharaan dengan propofol intravena dosis 100 mcg/kg/menit. Nyeri paska operasi pasien dikelola dengan epidural analgesia yang dipasang pada daerah setinggi vertebra cervical 3, dengan regimen bupivakain 0,1% dan morfin 0,5 mg dalam volume 5 ml. Ringkasan: Chiari malformation adalah kelainan anatomi cerebellum yang memiliki potensi berbahaya. Kompresi yang terjadi pada foramen magnum dapat menyebabkan terjadinya bulbar palsy dan menyebabkan apnea. Tindakan dekompresi dikerjakan untuk mencegah terjadinya kelumpuhan tersebut. Pasien dengan Chiari malformation seringkali disertai dengan syringomyelia dan hidrosefalus. Manajemen anestesi yang direncanakan sebaiknya tidak menimbulkan peningkatan tekanan intra kranial. }, issn = {2089-970X}, pages = {65--70} doi = {10.14710/jai.v6i1.6651}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/6651} }
Refworks Citation Data :
Kasus: Pasien kami mengalami Chiari malformation tipe 2 dengan adanya syringomyelia. Gejala klinis yang muncul berupa nyeri kepala dan leher bagian belakang, disertai dengan kelemahan pada tangan kiri. Melalui tindakan operatif, dikerjakan dekompresi foramen magnum dan duroplasty. Anestesi dikerjakan dengan anestesi umum intravena, diberikan induksi dengan propofol dan fentanyl, pemeliharaan dengan propofol intravena dosis 100 mcg/kg/menit. Nyeri paska operasi pasien dikelola dengan epidural analgesia yang dipasang pada daerah setinggi vertebra cervical 3, dengan regimen bupivakain 0,1% dan morfin 0,5 mg dalam volume 5 ml.
Ringkasan: Chiari malformation adalah kelainan anatomi cerebellum yang memiliki potensi berbahaya. Kompresi yang terjadi pada foramen magnum dapat menyebabkan terjadinya bulbar palsy dan menyebabkan apnea. Tindakan dekompresi dikerjakan untuk mencegah terjadinya kelumpuhan tersebut. Pasien dengan Chiari malformation seringkali disertai dengan syringomyelia dan hidrosefalus. Manajemen anestesi yang direncanakan sebaiknya tidak menimbulkan peningkatan tekanan intra kranial.
Article Metrics:
Last update:
Last update: 2024-11-13 18:33:24
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University as publisher of the journal. Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) and Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here:[Copyright Transfer Form JAI]. The copyright form should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail, scanned document:
Mochamat (Editor-in-Chief)
Editorial Office of JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)
Department of Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Diponegoro University/ Dr. Kariadi General Hospital Medical Center (RSUP Dr. Kariadi)
Jl. Dr. Soetomo No. 16 Semarang, Central Java, Indonesia, 50231
Telp. : (024) 8444346
Email : janestesiologi@gmail.com
View My Stats
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License