skip to main content

Faktor-faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian ISPA di Permukiman Sekitar Bandara

Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes RI Bandung, Jalan Babakan Loa No.10A, Gunung Batu, Cimahi Utara, Kota Cimahi 40514, Indonesia

Open Access Copyright 2024 Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Latar Belakang : Bandara udara merupakan salah satu fasilitas umum. Fungsi bandara adalah sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi. Wilayah bandara idealnya harus bersih, aman, nyaman, dan sehat. Kondisi ini berlaku untuk komunitas pekerja dan masyarakat bandara dalam melaksanakan aktivitasnya. Penyelengaaraan kesehatan lingkungan di bandara merupakan tanggung jawab setiap intansi atau badan usaha yang berada di lingkungan bandara. Apabila penyelengaarann kesehatan bandara tidak dilaksanakan dengan baik, maka bandara dapat menjadi tempat yang menimbulkan risiko kesehatan masyarakat. 

Tujuan : Mengetahui gambaran kejadian ISPA di wilayah buffer Bandara X dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Metode : Penelitian ini adalah deskriptif dengan desain crosssectional. Responden adalah kepala keluarga atau anggota keluarga yang sudah dewasa ± 17 tahun atau sudah menikah, dan tinggal di wilayah buffer Bandara X. Analisis yang dilakukan adalah secara univariat dan bivariat.  

Hasil : Uji statistik menunjukkan bahwa kondisi lingkungan seperti suhu, kelembaban, pencahayaan alami, kepadatan hunian, dan ventilasi tidak berhubungan dengan kejadian ISPA penduduk sekitar bandara (p.value > 0,05). Sebanyak 65% responden termasuk katagori kurang tingkat pengetahuannya terkait ISPA. Sebanyak 25% responden termasuk katagori kurang baik perilakunya dalam upaya pencegahan faktor risiko. Sebanyak 44% responden termasuk katagori kurang dalam hal sarana-prasarana yang dapat menjadi faktor protektif.

Simpulan : Kejadian ISPA di wilayah buffer Bandara X sebesar 26,7%. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya adalah lingkungan, tingkat pengetahuan, perilaku, dan sarana prasarana. 

 

ABSTRACT:

Title: Risk Factors Associated with Acute Respiratory Infections in Residents Around The Airport


Background: Airports are essential public facilities. Airports serve various functions, such as facilitating the landing and takeoff of aircraft, passenger embarkation and disembarkation, cargo handling, and transfer points serving intra- and intermodal transportation. An ideal airport environment should be clean, safe, comfortable, and healthy, serving the needs of both airport employees and the surrounding community. Environmental health management at airports is the responsibility of the relevant authorities and businesses operating within the airport's vicinity. Failure to adequately manage airport environmental health can result in health risks for the community.

Objective: To provide an overview of Acute Respiratory Infection (ARI) occurrences in the buffer zone of Airport X and identify influencing factors.

Methods: This study employs a descriptive cross-sectional design. The respondents consist of household heads or adult family members aged approximately a minimum of 17 years old who reside in the buffer zone of Airport X. Data analysis includes both univariate and bivariate methods.

Results: Statistical tests indicate that environmental conditions such as temperature, humidity, natural lighting, housing density, and ventilation are not significantly associated with ARI occurrences among the population residing around the airport (p-value > 0.05). Approximately 65% of respondents fall into the category of having limited knowledge about ARI. Additionally, 25% of respondents exhibit suboptimal behavior in preventing risk factors. Around 44% of respondents categorized as lacking inadequate access to facilities and infrastructure that could serve as protective factors.

Conclusion: The ARI occurrence in the buffer zone of Airport X is approximately 26.7%. Its influencing factors include environmental conditions, knowledge level, behavior, and access to facilities and infrastructure.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Turnitin
Turnitin
Subject
Type Turnitin
  Download (2MB)    Indexing metadata
 CTA
Copyright Transfer Agreement
Subject
Type CTA
  Download (457KB)    Indexing metadata
 ES
Etichal Statement
Subject
Type ES
  Download (556KB)    Indexing metadata
Keywords: ISPA; Bandara; faktor protektif

Article Metrics:

  1. Nurlatun NB, Suhardi D, Sudarsono. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Kejadian Ispa Pada Balita 1-5 Tahun Di Puskesmas Sentani Kabupaten Jayapura. STIKES Jayapura, 2020
  2. Abdillah MR, Hayati R, Ilmi MB. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Ispa Pada Balita Di Wilayah Kerja Upt. Puskesmas Rawat Inap Berangas Kabupaten Barito Kuala Tahun 2020. Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari, 2020
  3. Yunus M, Raharjo W, Fitriangga A. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada pekerja PT.X. J Cerebellum 2020; 5: 21. https://doi.org/10.26418/jc.v6i1.43349
  4. Slamet L. Potensi dan Dampak Polusi Udara dari Sektor Penerbangan. Lapan 2006; 7, No. 2: 31–36
  5. Riskesdas. Laporan Riskesdas Provinsi Jawa Barat. 2018
  6. Hermiyanti P, Sari E. Faktor Risiko Sanitasi Rumah Terjadinya Penyakit Ispa Di Desa Modopuro Kabupaten Mojokerto Tahun 2021. J Hyg Sanitasi 2021; 1: 1–7
  7. Bungsu AR, Indah MF, Ishak NI. Hubungan Kondisi Lingkungan Fisik Rumah Dan Kebiasaan Merokok Keluarga Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Desa Terantang Kecamatan Mandastana Kabupaten Barito Kuala. Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari, 2020
  8. Pasaribu RK, Santosa H, Nurmaini. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pada Balita Di Daerah Pesisir Kota Sibolga Tahun 2020. Syntax Idea 2021; 3: 1442–1454. https://doi.org/10.46799/syntax-idea.v3i6.1232
  9. Sabrina F. Hubungan Konsentrasi Pariculat Matter (PM10) Udara Ambien Dan Cuaca Dengan Angka Kejadian ISPA Pada Balita Di Kecamatan Kemayoran Tahun 2018-2020. Universitas Diponegoro, 2022
  10. Salma, Fauzan A, Anggraeni S. Hubungan Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Wilayah Kerja UPT.Puskesmas Rawat Inap Berangas Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala Tahun 2020. Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari, 2020
  11. Ernawati, Dwimawati E, Parinduri SK. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian ISPA pada Anak Usia Dibawah Lima Tahun di Puskesmas Lebakwangi Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor. Promot J Mhs Kesehat Masy 2022; 5: 385–388. https://doi.org/10.32832/pro.v5i5.8484
  12. Junilantivo F, Priyadi, Noviadi P. Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Penyakit Ispa Pada Balita Di Kota Palembang. J Sanitasi Lingkung 2022; 2: 93–100. https://doi.org/10.36086/jsl.v2i2.1416
  13. Zaman MK, Muhamadiah, Septiani W. Toodler ISPA in a Brick Environment. J Kesehat Komunitas 2022; 8: 86–90. https://doi.org/10.25311/keskom.Vol8.Iss1.1069
  14. Ariano A, Bashirah AR, Lorenza D, et al. Hubungan Faktor Lingkungan dan Perilaku Terhadap Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Desa Talok Kecamatan Kresek. J Kedokt Yars 2019; 27: 076–083. https://doi.org/10.33476/jky.v27i2.1119
  15. Ahmad H, Wulandari RA, Zakianis, et al. The Determinant Factors of Acute Respiratory Infections (ARI) among Housewives in Allakuang Village, South Sulawesi, Indonesia. KnE Life Sci 2018; 4: 502. https://doi.org/10.18502/kls.v4i4.2312
  16. Noor AN, Hansen. Hubungan Lingkungan Fisik dan Status Gizi dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sidoumylo Kota Samarinda. Borneo Student Res 2020; 1: 1960–1965
  17. Menteri Kesehatan Republik Indonesia Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia No 1077/Menkes/PER/2011. NOMOR 1077/MENKES/PER/V/2011, Indonesia, 2011
  18. Nurhaiza, Lisa NP. Optimalisasi Pencahayaan Alami pada Ruang. J Arsitekno 2016; 7: 32. https://doi.org/10.29103/arj.v7i7.1234
  19. Medhyna V. Hubungan Lingkungan Fisik Rumah dengan Kejadian ISPA Pada Bayi. Matern Child Heal Care J 2019; 1: 83–86. https://doi.org/10.32883/mchc.v1i2.589
  20. Zebblon PC. Kondisi Udara Ambien dan Tingkat Kebisingan di Kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung. Agrisosioekonomi J Transdisiplin Pertan 2021; 17: 719–728
  21. Ilmaskal R, Wati L, Hamdanesti R, et al. Insiden Infeksi Saluran Pernafasan Akut ( ISPA ) Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pauh dan Faktor Determinannya. J Ilmu dan Teknol Kesehat Terpadu 2023; 3: 31–37. https://doi.org/10.53579/jitkt.v3i1.83
  22. Sari EN, Tinambunan ESL, Tinambunan L, et al. The Relationship between Parents’ Knowledge and Behaviors with The Acute Respiratory Infection Incidence of Children Under Five in Tangerang. Str J Ilmu Kesehat 2021; 10: 1403–1411
  23. Ibrahim IA, Nadimin N, Salsabilah M. Immunization Status Related to Acute Respiratory Infections in Toddlers in Takallar District, Indonesia. Al-Sihah Public Heal Sci J 2021; 13: 207. https://doi.org/10.24252/al-sihah.v13i2.24847
  24. Tunny IS, Soamole I, Wibowo SA, et al. Effect of Health Education on Mothers’ Knowledge in the Prevention of Acute Respiratory Infection in Toddlers in Waimital Village, Maluku. J Ners 2020; 15: 188–192. https://doi.org/10.20473/jn.v15i1Sp.18968
  25. Fitriani A, Hansen. Hubungan Sikap dan Perilaku dengan Kejadian Ispa pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo. Borneo Student Res 2019; 1: 69–72
  26. Hasan M, The F. Analisis Deskriptif ISPA pada Anak dan Balita di Pulau Moti. Techno J Penelit 2020; 9: 382. https://doi.org/10.33387/tjp.v9i1.1654
  27. Astuti ND. Relationship Between Santri’s Behaviors and Physical Environment with Ari Incidence in Assalafi Al Fithrah Islamic Boarding School Surabaya. J Kesehat Lingkung 2018; 10: 201. https://doi.org/10.20473/jkl.v10i2.2018.201-210

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-12-02 16:53:19

No citation recorded.