skip to main content

Hubungan Pengetahuan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan

Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Indonesia

Open Access Copyright 2024 Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Latar Belakang: Masalah demam berdarah dengue ini menjadi perhatian khusus karena termasuk ke dalam penyakit menular yang berada di dalam 10 ancaman kesehatan masyarakat di dunia. Negara Indonesia setiap provinsi mengalami endemik sekaligus epidemisi DBD setiap 4 hingga 5 tahun. Pada 2020, kasus DBD di Indonesia  Incidence Rate (IR) sebanyak 40/100.000 jiwa dan Case Fatality Rate (CFR)  sebesar 0,7% ini  masuk kegolongan tinggi. Dinkes Provinsi Sumatera Selatan mencatat kasus DBD masih tinggi pada tahun 2020 terdapat 2.359 kasus DBD (IR= 27,8/100.000 Penduduk), 2021 terdapat 1.135 kasus DBD (IR= 13,7/100.000 Penduduk) dan 2022 terdapat 2.854 kasus DBD (IR= 32,9/100.000 Penduduk). Menurut Dinkes Kota Lubuklinggau pada 2020 terdapat 145 kasus dengan DBD (IR= 61,7/100.000 penduduk), Tahun 2021 terdapat 91 kasus DBD (IR= 30,4/100.000 penduduk) dan di Tahun 2022 terdapat 182 kasus DBD  (IR= 75,7/100.000 penduduk).

Metode: Tujuan penelitian ialah Menganalisis Hubungan Pengetahuan dengan Kejadian DBD di Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan, penelitian ini dijalankan di kota Lubuklinggau, Sumsel dengan 140 responden 70 case dan 70 control, Penelitian berjenis analitik observasional dan berdesain studi Case Control.

Hasil: Pengetahuan DBD sebanyak 50% responden pada kelompok kasus memiliki pengetahuan baik sementara pada kelompok kontrol 70% responden berpengetahuan baik berdasar padahasil dari uji Chi-Square didapati nilai (p-value 0,01 dan OR 2.472) yang bermakna ada hubungan segnifikan pengetahuan DBD dengan kasus DBD di Kota Lubuklinggau. Pengetahuan PSN sebanyak 42,9%  responden pada kelompek kasus memiliki pengetahuan baik sedangkan pada kelompok kontrol 60% mempunyai pengetahuan baik menurut hasil dari uji Chi-Squere didapat nilai ( p-value 0,04 dan OR 2.136) ini berarti terdapat hubungan segnifikan pengetahuan PSN dengan DBD di Kota Lubuklinggau.

Simpulan: Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Pengetahuan DBD dan Pengetahuan PSN berhubungan dengan kejadian DBD

 

ABSTRACT

Title: The Relationship between DHF Knowledge and PSN Knowledge on Dengue Hemorrhagic Fever Incidence in Lubuklinggau City, South Sumatra

Background: The problem of dengue hemorrhagic fever is of particular concern because it is an infectious disease that is among the 10 public health threats in the world. Every province in Indonesia experiences endemic dengue fever and experiences a dengue fever epidemic every 4-5 years. In 2020, the DHF incidence rate (IR) in Indonesia was 40/100,000 people and the Case Fatality Rate (CFR) was 0.7%, which is considered high. The South Sumatra Provincial Health Office noted that dengue cases were still high in 2020, there were 2,359 dengue cases (IR= 27.8/100,000 population), in 2021 there were 1,135 dengue cases (IR= 13.7/100,000 population) and in 2022 there were 2,854 dengue cases (IR = 32.9/100,000 Population). According to the Lubuklinggau City Health Service, in 2020 there were 145 cases of dengue fever (IR= 61.7/100,000 population), in 2021 there were 91 cases of dengue fever (IR= 30.4/100,000 population) and in 2022 there were 182 cases of dengue fever (IR = 75.7/100,000 population) .

Method: The research aim is to Analyze the Relationship between Knowledge and the Incidence of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in Lubuklinggau City, South Sumatra Province. This study was conducted in Lubuklinggau City, South Sumatra, with 140 respondents consisting of 70 cases and 70 controls. The research is of an observational analytical type and adopts a Case-Control study design.

Results: 50% of respondents in the case group had good knowledge of dengue fever, while in the control group 70% of respondents had good knowledge. Based on the results of the Chi-Square test, the value was found (p-value 0.01 and OR 2,472) which means there is a significant relationship. between knowledge of dengue fever and the incidence of dengue fever in Lubuklinggau City. PSN knowledge of 42.9% of respondents in the case group had good knowledge while in the control group 60% had good knowledge according to the results of the Chi-Squere test which was found to have a value (p-value 0.04 and OR 2.136) this means there is a significant relationship between PSN knowledge and the incidence of dengue fever in Lubuklinggau City.

Conclusion: The results of this study conclude that DHF knowledge and PSN knowledge are related to the incidence of dengue hemorrhagic fever

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Turnitin
Turnitin
Subject
Type Turnitin
  Download (1MB)    Indexing metadata
 CTA
Copyrigh Transfer Agreement
Subject
Type CTA
  Download (3MB)    Indexing metadata
 ES
Etichal Statement
Subject
Type ES
  Download (621KB)    Indexing metadata
Keywords: DBD; Aedes aegypti; Pengetahuan DBD; PSN

Article Metrics:

  1. Sufiani , Hayatie Lisda , Djalalluddin. Hubungan Suhu Dan Kelembaban Ruangan Dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes Aegypti. Jurnal Homeostasis. 2021;4 (2), 461-472. Https://Doi.Org/10.20527/Ht.v4i2.4039
  2. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan. Profil Demam Berdarah provinsi Sumatera Selatan . 2021
  3. Rahim R., et al. Temperatur dan kelembaban relatif udara outdoor. Prosiding Temu Ilmiah IPLBI. 2015; 45-50
  4. Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi Kementrian Kesehatan RI. Diagnosis Dini Demam Berdarah Dengue (DBD) Dewasa. Jakarta. 2023
  5. Kemenkes Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia 2021
  6. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan. Profil Demam Berdarah provinsi Sumatera Selatan tahun 2022
  7. Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau.. Profil Kesehatan Kota Lubuklinggau. 2022
  8. Kastari, S., Prasetyo, R. D. Hubungan Perilaku 3M-Plus Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Kabupaten Sintang. Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan. 2022; 16(3), 129-137. https://doi.org/10.26630/rj.v16i3.3571
  9. Wulandari, R., Hamidy, R. and Bayhakki, B. Pengaruh sanitasi lingkungan dan perilaku keluarga terhadap kejadian penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi. SEHATI: Jurnal Kesehatan. 2021; 1.(2); 57–62. https://doi.org/10.52364/sehati.v1i2.9
  10. Novrita, B., Mutahar, R. and Purnamasari, I. the Analysis of Incidence of Dengue Hemorrhagic Fever in Public Health Center of Celikah Ogan Komering Ilir Regency Year 2016. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2017 ,8(1);19 –27. https://doi.org/10.26553/jikm.2017.8.1.19-27
  11. Novitasari, L., Yuliawati, S., Wuryanto, M. A. Hubungan Faktor Host, Faktor Lingkungan, Dan Status Gizi Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Wilayah Kerja Puskesmas Kayen Kabupaten Pati. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip).2018; 6(5), 277-283
  12. Baitanu, J. Z. et al. Hubungan Antara Usia, Jenis Kelamin, Mobilitas, Dan Pengetahuan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Wulauan, Kabupaten Minahasa: Malahayati Nursing Journal. 2022;4(5); 1230–1241. https://doi.org/10.33024/mnj.v4i5.6348
  13. Notoatmodjo, Soekidjo. Metodologi penelitian kesehatan/Soekidjo Notoatmodjo. Koleksi Buku UPT Perpustakaan Universitas Negeri Malang. 2018
  14. PERDA kota Lubuklinggau no 18 tahun 2004 tentang pemekaran Kota Lubuklinggau. 2004
  15. Kemenkes RI . Profil Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta .2016
  16. Pemerintah Kota Lubuklinggau. Profil Kota Lubuklinggau. 2023
  17. BPS Kota Lubuklinggau. Data Penduduk . 2022
  18. Undang- undang Nomor 7 Tahun 2001 Tentang pembentukan Kota Lubuklinggau
  19. Feldman, S. Understanding Psychology. Fourth edition, McGraw-Hill, Inc. United State of America.In: Desmita.Psikologi Perkembangan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2015
  20. Azrul, A. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta, Penerbit Mutiara Jakarta, 1983; In: Utomo, M. Amaliah., S., Suryati, F.A. Daya Bunuh Bahan Nabati Serbuk Biji Papaya Terhadap Kematian Larva Aedes aegypti Isolat Labolatorium B2P2VRP Salatiga, Prosiding Seminar Nasional Unimus, 2010
  21. Kharisna, D, Febtrina, R, Yanti, S, Arfina, A, Dyna, F. Pembuatan Larvitrap dengan Atraktan Cabe Merah untuk Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Jurnal Peduli Masyarakat. 2022.4(4); 643-650
  22. Yunita, J, Mitra, M, Susmaneli, H. Pengaruh Perilaku Masyarakat dan Kondisi Lingkungan Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue. Jurnal Kesehatan Komunitas. 2012;1(4);193-198. https://doi.org/10.25311/keskom.Vol1.Iss4.28
  23. Gultom, Dameria S. K. A. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Dengan Tindakan Penyakit Demam Berdarah Dengue Di Lingkungan Iii Kelurahan Mangga Medan Tuntungan Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Masyarakat Dan Lingkungan Hidup. 2018;3(1);9-19. https://doi.org/10.51544/jkmlh.v7i1
  24. Kementrian Kesehatan RI. Implementasi PSN 3M-Plus Dengan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik. Petunjuk Teknis Implementasi PSN 3M-Plus Dengan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik.2016
  25. Setiawan, Allicia Ellini Benyamin, Naomi Nisari , Suwarto . Hubungan Perilaku 3M Plus dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Puskesmas Umbulharjo 1 Kota Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2022/2023. Jurnal Forum Ilmiah KesMas Respati. 2023;8;(3). 255-267
  26. Khairunisa Ummi . Kepadatan Jentik Nyamuk Aedes sp. (House Index) sebagai Indikator Surveilans Vektor Demam Berdarah Denguedi Kota Semarang, Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2017;5(5);906-910
  27. Joharina, Arum Sih. Kepadatan Larva Nyamuk Vektor sebagai Indikator Penularan Demam Berdarah Dengue di Daerah Endemis di Jawa Timur. Jurnal Medicine, Environmental Science. 2014;8 (2);33-40
  28. Hubungan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kumelembuai. Epidemia: Jurnal Kesehatan Masyarakat Unima. 2021;02(01). 14–20

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-11-19 16:55:28

No citation recorded.