skip to main content

Terutangnya Bea Perolehan Hak Atas Tanggungan pada Perjanjian Jual Beli Tanah dan Bangunan

Fakultas Hukum, Universitas Brawijaya, Indonesia

Open Access Copyright (c) 2025 NOTARIUS
Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

ABSTRACT

Batu City Regional Regulation Number 4 of 2023, Article 17 paragraph (1) letter (a), stipulates that the debt of Land and Building Acquisition Fee (BPHTB) arises at the signing of the sale and purchase agreement. Sale and purchase agreement is only a preliminary contract and does not constitute the legal transfer of land and building rights. This study examines the validity of determining the time of BPHTB debt in relation to the sale and purchase agreement. Using a normative legal method, this research analyzes the regulation in the context of the concept of transfer of land and building rights. The findings show that setting the BPHTB debt at the signing of the agreement is inconsistent with the legal principle of rights transfer in property transactions.

Keywords: Taxes; Agreement; Buy and Sell

ABSTRAK

Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah pada Pasal 17 ayat (1) huruf (a) mengatur terutangnya Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) saat tanggal dibuat dan ditandatanganinya perjanjian pengikatan jual beli. Perjanjian pengikatan jual beli adalah perjanjian pendahuluan yang belum mengakibatkan peralihan hak atas tanah dan bangunan. Penelitian ini bertujuan menganalisa keabsahan saat terutangnya BPHTB ditinjau perjanjian jual beli tanah dan bangunan. Metode yang digunakan adalah normatif untuk mengkaji pasal 17 ayat (1) huruf (a) dengan konsep peralihan hak atas tanah dan bangunan.  Hasil penelitian ini adalah saat terutangnya Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan tidak sesuai dengan saat  peralihan hak atas tanah dan bangunan dalam perjanjian jual beli.

Kata Kunci: Pajak; Perjanjian; Jual Beli
Fulltext View|Download
Keywords: Taxes; Agreement; Buy and Sell

Article Metrics:

  1. Adhi. D. (2020). Penyelesaian Sengketa Pajak Daerah atas Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan di Kabupaten Sidoarjo. Jurist-Diction, Vol. 3, (No. 6), p.2124-2133. https://doi.org/10.20473/jd.v3i6.22960
  2. Adriani. (2011). Penagihan Pajak: Pajak Pusat dan Pajak Daerah. Jakarta: Ghalia Indonesia
  3. Alfiyati, M., et.al. (2024). Peran Kebijakan Fiskal dalam Menstabilkan Ekonomi Selama Krisis Ekonomi Global: Studi Kasus di Indonesia Pasca Covid-19. JEKP (Jurnal Ekonomi dan Keuangan Publik), Vol. 11, (No. 1), p.49-56. https://doi.org/10.33701/jekp.v11i1.4479
  4. Astutik, E.W. (2013). Saat Terutang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Tinjauan atas Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Legality: Jurnal Ilmiah Hukum, Vol. 20, (No. 2). Retrieved from https://ejournal.umm.ac.id/index.php/legality/article/view/1545
  5. Atamimi, A.H.S. (1990). Peranan Keputusan Presiden Republik Indonesia dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Negara: Suatu Studi Analisis Mengenai Keputusan Presiden yang Berfungsi Pengaturan dalam Kurun Waktu Pelita I-Pelita IV. Universitas Indonesia
  6. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia. (2016). KBBI VI Daring. Retrieved from https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/peralihan
  7. Bonita, S. B. (2022). Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Indonesia Journal of Business Law, Vol. 1, (No. 1), p.1-6. https://doi.org/10.47709/ijbl.v1i1.1283
  8. Hadjon, Philipus M. & Djatmiati, Tatiek Sri. (2024). Argumentasi Hukum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
  9. Hamja. (2018). Dampak Pungutan Pajak Dilihat dari Segi Hukum, Ekonomi dan Sosiologi. Jurnal Yustisia, Vol. 4, (No. 1). p.49-53. https://doi.org/https://doi.org/10.31943/yustitia.v4i1.33
  10. Hidayah, Nurul., Masriani, Yulies Tiena., & Suroto. (2021). Pemungutan Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) terhadap Transaksi Jual Beli Tanah dan/atau Bangunan. Notary Law Research, Vol. 2, (No. 2) p.93. https://doi.org/10.56444/nlr.v2i2.2570
  11. Hikmiyah, Ayatul., Nabilla, D. Tialurra Della., & Fatimah, Siti. (2023). Pajak Pusat dan Pajak Daerah atas Pemakaian Listrik Rumah Tangga pada PT. PLN (PERSERO) UP3 Mataram. JAP: Jurnal Aplikasi Perpajakan, Vol. 4, (No. 1), p.22-32. https://doi.org/https://doi.org/10.29303/jap.v4i1.55
  12. Huda, N. (2005). Otonomi Daerah: Filosofi, Sejarah Perkembangan dan Problematika. Yogjakarta: Pustaka Pelajar
  13. Ibrahim, J. (2007). Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif. Yogjakarta: Bayumedia
  14. Jimly, Asshidiqie., & Safa’at, Ali. (2006). Teori Hans Kelsen tentang Hukum. Jakarta Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
  15. Julyano, Maria., & Sulistyawan, Aditya Yuli. (2019). Pemahaman terhadap Asas Kepastian Hukum melalui Konstruksi Penalaran Positivisme Hukum. Jurnal Crepido, Vol. 1, (No. 1), p.13–22. http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
  16. Klappstein, Verena., & Dybowski, Maciej. (2018). Ratio legis: Philosophical and Theoretical Perspectives. in Ratio Legis: Philosophical and Theoretical Perspectives. Springer International Publishing. https://doi.org/10.1007/978-3-319-74271-7
  17. Maulana, Koko Sandro Okto., Ispriyarso, Budi., & Prasetyo, Mujiono Hafidh. (2021). Kebijakan Validasi Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan. Notarius, Vol. 14, (No. 2), p.877–891. https://doi.org/10.14710/nts.v14i2.43757
  18. Maziyah, Dania Shofi., & Nugraha, Xavier. (2020). Komparasi Kewenangan Eksekutif dalam Pembentukan Undang-Undang pada Sistem Pemerintahan Presidensil: antara Indonesia dengan Amerika. Jurnal Selat, Vol. 8, (No. 1), p.42–66. https://doi.org/10.31629/selat.v8i1.2781
  19. Miskiyah, Z. et.all. (2022). Kebijakan Fiskal dalam Perspektif Ekonomi Makro Islam. Istithmar: Jurnal Studi Ekonomi Syariah, Vol. 6, (No. 1), p.69–83. https://doi.org/10.30762/istithmar.v6i1.33
  20. Permadi, I. (2023). Konstitusionalias Keberadaan Bank Tanah dalam Pengelolaan dan Penguasaan atas Tanah oleh Negara. Jurnal USM Law Review, Vol. 6, (No. 1), p.1–19. https://doi.org/10.26623/jic.v7i1.4390
  21. Said, A.R.A. (2015). Pembagian Kewenangan Pemerintah Pusat-Pemerintah Daerah dalam Otonomi Seluas-Luasnya Menurut UUD 1945. FIAT JUSTISIA:Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 9, (No. 4). https://doi.org/10.25041/fiatjustisia.v9no4.613
  22. Sakilah, A. (2018). Implementasi Kebijakan Sistem Pemungutan Pajak Self Assessment (Studi Kasus pada Pajak Restoran di Kota Probolinggo Provinsi Jawa Timur). Jurnal Kebijakan Pemerintahan, Vol. 1, (No. 1), p. 27. https://doi.org/10.33701/jkp.v1i1.1094
  23. Sianturi, A. (2020). Problematika Yuridis Pemungutan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dan Keterkaitannya dengan Fungsi Pejabat Pembuat Akta Tanah (Studi Di Kota Medan). Ilmu Hukum Prima (IHP), Vol. 3, (No. 1). p.1-16. https://doi.org/10.34012/jihap.v3i1.931
  24. Silalahi, E. (2019). Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) atas Warisan, Apakah Warisan (dalam Garis Keturunan Sedarah) Harus Dikenai BPHTB? Jurnal Hukum & Pembangunan, Vol. 49, (No. 4). p. 880-893 https://doi.org/10.21143/jhp.vol49.no4.2346
  25. Said, A.R.A. (2015). Pembagian Kewenangan Pemerintah Pusatpemerintah daerah dalam Otonomi Seluas-luasnya Menurut UUD 1945. Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 9, (No. 4), p.577-600. https://doi.org/10.25041/fiatjustisia.v9no4.613
  26. Suryanto., Hermanto, Bambang., & Rasmini, Mas. (2018). Analisis Potensi Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan sebagai Salah Satu Pajak Daerah. AdBispreneur: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan, Vol. 3, (No. 3), p.273-281. https://doi.org/10.24198/adbispreneur.v3i3.19205
  27. Susanti, B. (2017). Menyoal Jenis dan Hierarki Peraturan Perundang-undangan di Indonesia. Jentera: Jurnal Hukum, Vol. 1, (No. 2), p.120-142. Retrived from https://jurnal.jentera.ac.id/index.php/jentera/article/view/10
  28. Tony, P. (2016). Penerapan Asas Kepastian Hukum dalam Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2011 tentang Hak Uji Materiil dan dalam Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 06/Pmk/2005 tentang Pedoman Beracara dalam Pengujian Undang-Undang. Jurnal Legislasi Indonesia, Vol. 13, (No. 2). p.191-200. https://doi.org/10.54629/jli.v13i2.151
  29. Undang-Undang 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
  30. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
  31. Wahyuni, Yuyun Sri., Pulungan, Muhammad Sofyan., & Lukman, Arsin. (2021). Kekuatan Hukum Pembuktian Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah (Ppjb) Dalam Kasus Sengketa Perdata (Analisa Putusan Mahkamah Agung Nomor : 994/K/PDT/2020 JO Putusan Pengadilan Negeri Batam Nomor : 218/PDT.G/2017/PN BTM). Indonesia Notary, Vol. 4, (No. 3). p.132-151. Retrieved from https://m.hukumonline.com/pusatdata
  32. Wiryani, F. (2009). Reformasi Hak Ulayat (Pengaturan Hak-hak Masyarakat Adat dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam). Malang: Setara Press

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-06-30 06:43:42

No citation recorded.