skip to main content

Kemandirian Perempuan Pedesaan dalam Menentukan Pilihan Politik di Ranah Pemilihan Kepala Desa: Studi Perilaku Memilih dari Dimensi Sosiologi dan Psikologi

Departemen Politik dan Ilmu Pemerintahan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Open Access Copyright (c) 2023 Politika: Jurnal Ilmu Politik under https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.

Citation Format:
Abstract

Suara pemilih perempuan pedesaan jumlahnya cukup signifikan, tetapi dipertanyakan kualitas. Riset ini dilakukan dalam rangka menjawab pertanyaan seberapa mandiri perempuan perdesaan dalam menentukan pilihan politiknya, melalui dimensi sosiologi dan psikologi. Teori perilaku memilih dari dua dimensi tersebut diterapkan untuk menjelaskan perilaku pemilih perempuan dalam konteks pemilihan kepada desa.  Riset ini menggunakan dimensi sosiologi yang berisi variabel kondisi sosial ekonomi, agama, dan afiliasi sosial politik serta serta pengaruh keluarga/lingkungan. Adapun dimensi psikologis mencakup variabel sikap, persepsi, emosi, dan perilaku yang ditujukan kepada kandidat kepala desa perempuan. Penggunaan metode kuantitatif dirasa tepat karena bertujuan mengukur tingkat persepsi pemilih perempuan dalam menentukan pilihan di ranah pemilihan kepala desa. Hasil riset menunjukkan perilaku politik perempuan dalam pilkades tidak diputuskannya secara mandiri, melainkan menggunakan referensi  panutannya yakni figur laki-laki yang menjadi rujukan baik dalam keluarga maupun lingkungan sosio-kultural. Ketergantungan ini berimplikasi pada batasan psikologis pemilih perempuan kepada kandidat kepala desa  perempuan.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  common.other
DIMENSI SOSIOLOGI DAN PSIKOLOGI PEMILIH PEREMPUAN DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA
Subject File Revisi
Type Other
  Download (125KB)    Indexing metadata
Keywords: perilaku memilih; pemilih perempuan perdesaan; pemilihan kepala desa; dimensi sosiologi; dimensi psikologi

Article Metrics:

  1. Bauer, N. M. (2015a). Who stereotypes female candidates? Identifying individual differences in feminine stereotype reliance, Politics, Groups, and Identities. Jan 2; 3(1), 94-110
  2. Bauer N. M. (2015b). Emotional, sensitive, and unfit for office? Gender stereotype activation and support female candidates. Political Psychology, Dec; 36(6), 691-708
  3. Bayyurt, N., & Çaha, H. (2020). Determination of women’s voting behavior; A machine learning approach in the Turkish political arena. RIMCIS: Revista Internacionaly Multidisciplinar en Ciencias Sociales, 9(3), 260-288
  4. Berelson, B. R., Lazarsfeld, P. F., & Mcphee, W. N. (1954) Voting: A Study of Opinion Formation in a Presidential Campaign. University of Chicago Press, Chicago
  5. Blackman, A., & Jackson, M. (2019). Gender Stereotypes, Political Leadership, and Voting Behavior in Tunisia, Political Behavior , Vol. 43, 1037–1066, DOI: 10.1007/s11109-019-09582-5
  6. Coffé, H., & Bolzendahl, C. (2010). Same game, different rules? Gender differences in political participation. Sex roles, 62(5), 318-333
  7. Coleman. (2013). Dasar-dasar Teori Sosial Foundation of Sosial Theory ,Bandung: Nusa Media
  8. Cooper, D. R., & Emory, W. (1999). Metode Penelitian Bisnis, alih bahasa Widyono Soecipto dan Uka Wikarya, Jilid 11, Jakarta: Erlangga
  9. Dahl, M., & Nyrup, J. (2020). Confident and cautious candidates: Explaining under‐representation of women in Danish municipal politics, European Journal of Political Research, DOI: 10.1111/1475-6765.12396
  10. Eriyanto. (2007). “Parpol dan Peta Studi Perilaku Pemilih di Indonesia”, Kajian Bulanan LSI, Edisi 06 , 13-23
  11. Evans, J. A. J. (2004). Voters and Voting, London: SAGE Publication
  12. Gawronski, B., Galdi, S., & Arcuri, L. (2015). What can political psychology learn from implicit measures? Empirical evidence and new directions. Political Psychology, Feb;36(1), 1-7
  13. Hanna, Mark G., and Buddy Robinson. (1994). Strategis for Community Empo¬wer¬ment: Direct-Action and Transformation Approaches to Social Change Pratice. New York, The Edwin Mellen Press
  14. Haryanto. (2017). Elit, Massa, dan Kekuasaan: Suatu Bahasan Pengantar. Yogyakarta: PolGov
  15. Kushandajani. (2015). Implikasi UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa terhadap Kewenangan Desa. Yustisia, 4(2), 369–396. Retrieved from https://jurnal.uns.ac.id/yustisia/article/viewFile/8656/7744
  16. Kushandajani. (2018). Bekerjanya Hukum tentang Desa di Ranah Pemberdayaan Politik, Sosial, dan Ekonomi Perempuan Desa. Masalah-Masalah Hukum, 47(4) , 413-429
  17. Kushandajani., & Alfirdaus, L. K. (2019). Women’s empowerment in village governance transformation in Indonesia: Between hope and criticism. International Journal of Rural Management, Apr, 15(1), 137-57
  18. Muhtadi, B. (2011). “Strategi Pemetaan Dan Perilaku Pemilih Dalam Pilkada”, Slide (diunduh dari rakornas.demokrat.or.id/wp.../Materi-Burhanuddin-Muhtadi-1.pdf
  19. Mujani, S., Liddle, R. W., & Ambardi, K. (2012). Kuasa Rakyat, Analisis tentang Perilaku Memilih dalam Pemilihan Legislatif dan Presiden Indonesia, Pasca-Orde Baru, Bandung: Mizan
  20. Ono, Y., & Yamada, M. (2018). Do Voters Prefer Gender Stereotypic Candidates? Evidence From A Conjoint Survey Experiment. in Japan Political Science Research and Methods, DOI: 10.1017/psrm.2018.41
  21. Pang, X., Zeng, J., & Rozelle, S. (2013). Does Women's Knowledge of Voting Rights Affect their Voting Behaviour in Village Elections? Evidence from a Randomized Controlled Trial in China. The China Quarterly, 213, 39-59
  22. Radarsemarang.id, Demak, 18 Oktober (2022). https://radarsemarang.jawapos.com/berita/jateng/demak/2022/10/18/hasil-lengkap-pilkades-serentak-di-kabupaten-demak-76-petahana-tumbang-43-terpilih-lagi/
  23. Romli, L., dkk. (2005). Pemilihan Presiden Langsung 2004 dan Masalah Konsolidasi Demokrasi di Indonesia, Jakarta: P2P-LIPI
  24. Schwarz, S., & Coppock, A. (2021). Meta-Analysis of Sixty-Seven Factorial Survey Experiments, The Journal of Politics, 84 (2)
  25. Surbakti, R. (1992). Memahami Ilmu Politik, Jakarta: Grasindo
  26. Taddicken, M. (2015). The People a Choice. How the Voter Makes Up His Mind in a Presidential Campaign- von Paul Felix Lazarsfeld, Bernard Berelson und Hazel Gaudet (1944), Schlüsselwerke der Medienwirkungsforschung, 06 November 2015, 25-35
  27. Wahjudi, S. (2008), “Menakar Perilaku Voter dan Demokratisasi Media Dalam Pemilu”, Jurnal Semiotika, Juni 2008, vol.2, 34-44
  28. Windari, T., & Suryadi, B. (2022). Women, Do We Support One Another? Voting Behavior of Indonesian Female College Students for a Female Candidate amidst Covid-19 Pandemic, Journal of International Women's Studies, 24 (3)
  29. Yuningsih, N. Y., & Subekti, V. S. (2016). “Demokrasi dalam Pemilihan Kepala Desa? Studi Kasus Desa Dengan Tipologi Tradisional, Transisional, dan Modern di Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013”. Jurnal Politik, 1(2). https://doi.org/10.7454/jp.v1i2.21
  30. Yanti, M., Malinda, M., & Tamsyah, I. (2023), “Why does female voters prefer vote buying in local head elections ?”, Politika: Jurnal Ilmu Politik, 14(1). DOI: 10.14710/politika.14.1.2023.107-122

Last update:

  1. PERILAKU POLITIK PEREMPUAN TANI DALAM PILKADA LANGSUNG: Studi di Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan

    Syaifudin Suhri Kasim. Journal Publicuho, 7 (4), 2024. doi: 10.35817/publicuho.v7i4.578

Last update: 2024-12-25 19:33:58

No citation recorded.