skip to main content

Analysis of Irrigation Water Balance in Garum and Jatisari Irrigation Area, Ngajum, Malang Regency

Dhea Nur Qomariyah  -  Universitas Negeri Malang, Indonesia
*Ferryati Masitoh orcid scopus publons  -  Universitas Negeri Malang, Indonesia

Citation Format:
Abstract

The irrigation water requirement must be balanced with the available water to support plant growth and increase agricultural production. Therefore, information regarding the amount of water needed and its availability is essential for irrigation activities. This research analyzed the water flow availability at the Garum DAM intake using the Weibull method, irrigation water requirement in the Garum and Jatisari irrigation areas using Cropwat 8.0 software (Penman-Monteith Method), and water balance between water availability and the irrigation water requirement of the Garum and Jatisari irrigation areas using a comparative method. The data used included intake flow, climate, rainfall, soil, and plant data. The results of this study show that the water flow available at the Garum DAM intake tends to be high in the rainy season and will tend to be lower in the dry season. Furthermore, the water requirement in the Garum and Jatisari irrigation areas tends to be high during the dry season and decreases during the rainy season. The water balance shows that the water available at the Garum DAM intake cannot fulfill the irrigation water requirement of the Garum and Jatisari irrigation areas. This is because of the lack of a water deficit in certain months.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  common.other
ANALYSIS OF IRRIGATION WATER BALANCE IN GARUM AND JATISARI IRRIGATION AREA, NGAJUM, MALANG REGENCY
Subject
Type Other
  Download (91KB)    Indexing metadata
Keywords: Water balance; Garum Irrigation area; Jatisari Irrigation area

Article Metrics:

Article Info
Section: Regional Case Study
Language : EN
  1. Allen, R.G., Pereira, L.S., Raes, D., Smith, M., 1998. FAO irrigation and drainage. Paper No. 56
  2. Anisarida, A.A., Hafudiansyah, E., 2022. Kajian neraca air daerah irigasi Ciherang Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat. Jurnal Teknik Sipil Cendekia, 3, 60–73
  3. Anton, P., 2014. Analisis kebutuhan air irigasi (Studi kasus pada daerah irigasi Sungai Air Keban daerah Kabupaten Empat Lawang). Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan, 2, 1–14
  4. Atika, Y., Wahyuni, S., Limantara, L.M., 2022. Rasionalisasi kerapatan stasiun hujan di Sub DAS Ngasinan Hulu menggunakan data hujan pengukuran dan satelit. Jurnal Teknik Pengairan, 13, 232–244
  5. Bunganaen, W., Karbeka, N.S., Hangge, E.E., 2020. Analisis ketersediaan air terhadap pola tanam dan luas areal irigasi daerah irigasi Siafu. Jurnal Teknik Sipil, 9, 15–26
  6. Dairi, R.H., 2021. Analisa efisiensi pengolahan air irigasi pada saluran sekunder dan tersier di Bendung Wonco II Ngkari-Ngkari Kota Baubau. Jurnal Media Inovasi Teknik Sipil UNIDAYAN, 10, 13–19
  7. Dasril, D., Istijono, B., Nurhamidah, N., 2021. Evaluasi kebutuhan air irigasi dengan aplikasi Cropwat 8.0 daerah irigasi Amping Parak. Rang Teknik Jurnal, 4, 374–382
  8. Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Kabupaten Malang, 2018. Mutasi baku sawah Kabupaten Malang periode tahun 2017-2018
  9. Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, 2013. Standar perencanaan irigasi. Jurnal Kimia dan Informasi Model, 53, 1689–1699
  10. Faishal, A., 2013. Evaluasi ketersediaan dan kebutuhan air untuk pertanian daerah irigasi Boro Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Bumi Indonesia, 1, 1–13
  11. Fanmira, W., Soebagio, S., 2024. Studi ketersediaan air irigasi di daerah irigasi Manumuti, Kabupaten Kupang. Axial Jurnal Rekayasa dan Manajemen Konstruksi, 12
  12. FAO, F. and A.O., 2009. Cropwat 8.0 for Windows
  13. Fatchan, A., Purwanto, E., 1990. Geografi pertanian. Malang
  14. Felania, C., 2017. Pengaruh ketersediaan air terhadap pertumbuhan kacang hijau (Phaseolus radiatus). Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Biologi, 5, 131–138
  15. Gulo, D.K., Nurhayati, N., 2022. Proses fisiologis pembentukan protein kedelai pada kondisi tanaman mengalami cekaman kekeringan. Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan, 1, 15–18
  16. Hariz, A., Sadi, R.D., Sari, F.A., 2020. Analisis kebutuhan air irigasi sawah padi pada daerah irigasi Ciujung Kecamatan Ciruas. Jurnal Keberlanjutan Teknik Sipil, 2, 138–146
  17. Intara, Y.I., Sapei, A., Erizal, Sembiring, N., Djoefrie, M.H.B., 2011. Pengaruh pemberian bahan organik pada tanah liat dan lempung berliat terhadap kemampuan mengikat air. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 16, 130–135
  18. Krisnayanti, D.S., 2020. Simulasi pola tata tanam daerah irigasi Raknamo. Jurnal Teknik Sipil, 9, 165–177
  19. Maulana, I.F., 2017. Analisis potensi mata air Semeru untuk kebutuhan air bersih penduduk dan irigasi pertanian Desa Nguter, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang. Media Komunikasi Geografi, 18, 24–39
  20. Muhtadi, M.I., Yusri, M., Ikhsan, M., Indriyani, D.W.I., 2017. Efisiensi pemberian air di daerah irigasi Delta Brantas (Jaringan irigasi Mangetan Kanal) guna mendapat pola tanam optimum menggunakan program Efficiency of Water Distribution in Delta Irrigation (Mangetan Kanal Irrigation Network). Institut Teknologi Sepuluh Nopember
  21. Musdalipa, A., 2019. Pengaruh sifat fisik tanah dan sistem perakaran. Laporan Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar
  22. Mutmainnah, D., Ayu, I.W., Oklima, A.M., 2021. Analisis tanah untuk indikator tingkat ketersediaan lengas tanah di lahan kering Kecamatan Empang. Jurnal Agroteknologi, 1, 27–38
  23. Norhadi, A., 2022. Efisiensi penyaluran air pada saluran tersier daerah irigasi Rawa Terantang Kabupaten Barito Kuala. Jurnal Sains Terapan, 8, 42–48
  24. Nur, M., Farid, F., Sayekti, R.W., Janu, M., 2021. Studi evaluasi kebutuhan air irigasi dan penyusunan jadwal pembagian air pada daerah irigasi Nglirip Kabupaten Tuban. Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air, 2, 105–115
  25. Peraturan Pemerintah RI, 2006. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2006 tentang Irigasi
  26. Permana, S., Gunawan, T.A., 2022. Analisis pengelolaan air irigasi Desa Panyindangan Kabupaten Garut. Jurnal Konstruksi, 19, 263–273
  27. Purba, J.H., 2011. Kebutuhan dan cara pemberian air irigasi untuk tanaman padi sawah (Oryza sativa L.). Jurnal Sains dan Teknologi, 10, 145–155
  28. Puspitaningrum, W., 2018. Evaluasi pola tanam daerah irigasi Air Nipis berdasarkan ketersediaan dan kebutuhan air irigasi. Universitas Islam Indonesia
  29. Soewarno, 2013. Hidrometri dan aplikasi teknosabo dalam pengelolaan sumber daya air. Graha Ilmu, Yogyakarta
  30. Tampubolon, S.B., Suprayogi, S., 2017. Analisis kebutuhan air untuk pertanian di daerah irigasi Karangploso Kabupaten Bantul. Jurnal Bumi Indonesia, 6, 1–10
  31. Wardani, L., Setyono, P., 2019. Kajian kebutuhan air irigasi di daerah irigasi Kedung Ombo, Kabupaten Boyolali. Jurnal Teknik Sumber Daya Air, 8, 57–68
  32. Wardoyo, T., Sugiarto, M., 2020. Evaluasi ketersediaan dan kebutuhan air irigasi pada daerah irigasi Citanduy, Jawa Barat. Jurnal Ilmu Teknik Sipil, 9, 89–101
  33. Widodo, S., Widyastuti, N., 2018. Efisiensi irigasi dan produktivitas air pada sistem irigasi teknis daerah irigasi Widas, Jawa Timur. Jurnal Teknik Pengairan, 12, 147–158
  34. Widyastuti, N., 2017. Evaluasi efisiensi penggunaan air irigasi di daerah irigasi Way Sekampung, Lampung. Jurnal Pengelolaan Sumber Daya Air, 6, 34–46
  35. Yulianto, A., 2016. Kajian optimasi pola tanam daerah irigasi menggunakan pendekatan simulasi hidrologi. Jurnal Teknik Pertanian, 21, 75–87
  36. Zainuddin, M., 2021. Studi potensi air tanah sebagai alternatif sumber irigasi di lahan pertanian tadah hujan. Jurnal Hidrologi Indonesia, 10, 56–68

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2025-07-30 11:46:40

No citation recorded.