Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Tanjungpura, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JIL44856, author = {Ajeng Apriani and Aji Akbar and Jumiati Jumiati}, title = {Valuasi Ekosistem Mangrove di Pesisir Kayong Utara, Kalimantan Barat}, journal = {Jurnal Ilmu Lingkungan}, volume = {20}, number = {3}, year = {2022}, keywords = {abrasi pantai, mangrove, pariwisata, perikanan, valuasi}, abstract = { Ekosistem mangrove di pesisir Kayong Utara yang termasuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Sukadana memiliki luas 1277,5 ha. Ekosistem mangrove sendiri memiliki berbagai fungsi dan manfaat, beberapa diantaranya yaitu manfaat dalam sektor perikanan, pariwisata dan sebagai mitigasi bencana seperti abrasi pantai. Keberadaan mangrove ini dasarnya memiliki nilai yang bisa dinilai dengan mata uang atas dasar manfaat yang diberikan oleh ekosistem ini. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persepsi masyarakat terhadap keberadaan mangrove dan pemanfaatan mangrove oleh masyarakat serta mengestimasikan nilai ekonomi total atas dasar penggunaan ekosistem mangrove. Lokasi penelitian diambil di 7 Desa yang terdapat di pesisir Kayong Utara wilayah administrasi Kecamatan Sukadana. Teknik pengambilan data dilakukan dengan metode observasi lapangan, wawancara dengan kuesioner, pengambilan data instasional dan studi literatur. Metode analisis data yang digunakan yaitu Market Price (MP) untuk mengetahui nilai manfaat langsung ekosistem mangrove dalam perikanan, Travel Cost Method (TCM) untuk mengetahui manfaat langsung dalam sektor pariwisata dan Replacement Cost (RC) untuk mengetahui manfaat tidak langsung sebagai penahan abrasi pantai. Masyarakat memandang pengertian mangrove dalam tiga hal yaitu mangrove adalah tumbuhan bakau, mangrove adalah tempat wisata dan mangrove adalah tumbuhan yang berada di pesisir pantai. Sedangkan untuk manfaat mangrove dalam sudut pandang masyarakat terbagi atas yaitu mangrove untuk memperindah pantai, rumah tinggal ikan, benteng pertahanan pantai dan sisanya tidak atau kurang mengetahui manfaat mangrove. Terdapat sepuluh jenis vegetasi mangrove dan tiga diantaranya umum dimanfaatkan oleh msyarakat setempat yaitu Nypa fruticans, Rhizophora sp . dan Xylocarpus granatum . Kemudian hasil valuasi dengan tiga variabel yang dihitung yaitu nilai manfaat langsung hasil perikanan yaitu sebesar Rp32.573.365.665,00/tahun, nilai manfaat langsung parisiwata Rp8.704.000,00/tahun, nilai manfaat tidak langsung penahan abrasi pantai Rp42.104.162.362,50/tahun. Sehingga nilai ekonomi total ekosistem mangrove di Pesisir Kayong Utara yaitu sebesar Rp74.686.232.027,50/tahun. ABSTRACT The mangrove ecosystem on the coast of Kayong Utara which is included in the administrative area of Sukadana District has an area of 1277.5 ha. The mangrove ecosystem itself has various functions and benefits, some of which are benefits in the fisheries sector, tourism and as disaster mitigation such as coastal abrasion. The existence of this mangrove basically has a value that can be assessed in currency on the basis of the benefits provided by this ecosystem. So, this study aims to analyze and assess the benefits of mangroves to the community and to estimate the total economic value of the use of mangrove ecosystems. The research locations were taken in 7 villages located on the coast of Kayong Utara the administrative area of Sukadana District. Data collection techniques were carried out using field observations, interviews with questionnaires, institutional data collection and literature studies. The data analysis method used is Market Price (MP) to determine the value of direct benefits of mangrove ecosystems in fisheries, Travel Cost Method (TCM) to determine direct benefits in the tourism sector and Replacement Cost (RC) to determine indirect benefits as a barrier to coastal abrasion. The community views the understanding of mangroves in three ways, namely mangroves are mangrove plants, mangroves are tourist attractions and mangroves are plants that are on the coast. Meanwhile, the benefits of mangroves in the community's point of view are divided into mangroves to beautify the beach, fish houses, coastal fortifications and the rest do not or do not know the benefits of mangroves. There are 10 mangrove vegetation and 3 of them are commonly used by local people, namely Nypa fruticans, Rhizophora sp. and Xylocarpus granatum. Then the results of the valuation with three variables calculated, namely the value of direct benefits of fishery products, which is IDR32,573,365,665.00/year, the value of direct benefits to tourism is IDR8,704,000.00/year and the value of barrier to coastal abrasion is IDR42,104,162,362.50/year. So, the total economic value of the mangrove ecosystem in the Kayong Utara Coast is IDR74,686,232,027.50/year. }, pages = {553--562} doi = {10.14710/jil.20.3.553-562}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/44856} }
Refworks Citation Data :
Ekosistem mangrove di pesisir Kayong Utara yang termasuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Sukadana memiliki luas 1277,5 ha. Ekosistem mangrove sendiri memiliki berbagai fungsi dan manfaat, beberapa diantaranya yaitu manfaat dalam sektor perikanan, pariwisata dan sebagai mitigasi bencana seperti abrasi pantai. Keberadaan mangrove ini dasarnya memiliki nilai yang bisa dinilai dengan mata uang atas dasar manfaat yang diberikan oleh ekosistem ini. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persepsi masyarakat terhadap keberadaan mangrove dan pemanfaatan mangrove oleh masyarakat serta mengestimasikan nilai ekonomi total atas dasar penggunaan ekosistem mangrove. Lokasi penelitian diambil di 7 Desa yang terdapat di pesisir Kayong Utara wilayah administrasi Kecamatan Sukadana. Teknik pengambilan data dilakukan dengan metode observasi lapangan, wawancara dengan kuesioner, pengambilan data instasional dan studi literatur. Metode analisis data yang digunakan yaitu Market Price (MP) untuk mengetahui nilai manfaat langsung ekosistem mangrove dalam perikanan, Travel Cost Method (TCM) untuk mengetahui manfaat langsung dalam sektor pariwisata dan Replacement Cost (RC) untuk mengetahui manfaat tidak langsung sebagai penahan abrasi pantai. Masyarakat memandang pengertian mangrove dalam tiga hal yaitu mangrove adalah tumbuhan bakau, mangrove adalah tempat wisata dan mangrove adalah tumbuhan yang berada di pesisir pantai. Sedangkan untuk manfaat mangrove dalam sudut pandang masyarakat terbagi atas yaitu mangrove untuk memperindah pantai, rumah tinggal ikan, benteng pertahanan pantai dan sisanya tidak atau kurang mengetahui manfaat mangrove. Terdapat sepuluh jenis vegetasi mangrove dan tiga diantaranya umum dimanfaatkan oleh msyarakat setempat yaitu Nypa fruticans, Rhizophora sp. dan Xylocarpus granatum. Kemudian hasil valuasi dengan tiga variabel yang dihitung yaitu nilai manfaat langsung hasil perikanan yaitu sebesar Rp32.573.365.665,00/tahun, nilai manfaat langsung parisiwata Rp8.704.000,00/tahun, nilai manfaat tidak langsung penahan abrasi pantai Rp42.104.162.362,50/tahun. Sehingga nilai ekonomi total ekosistem mangrove di Pesisir Kayong Utara yaitu sebesar Rp74.686.232.027,50/tahun.
ABSTRACT
The mangrove ecosystem on the coast of Kayong Utara which is included in the administrative area of Sukadana District has an area of 1277.5 ha. The mangrove ecosystem itself has various functions and benefits, some of which are benefits in the fisheries sector, tourism and as disaster mitigation such as coastal abrasion. The existence of this mangrove basically has a value that can be assessed in currency on the basis of the benefits provided by this ecosystem. So, this study aims to analyze and assess the benefits of mangroves to the community and to estimate the total economic value of the use of mangrove ecosystems. The research locations were taken in 7 villages located on the coast of Kayong Utara the administrative area of Sukadana District. Data collection techniques were carried out using field observations, interviews with questionnaires, institutional data collection and literature studies. The data analysis method used is Market Price (MP) to determine the value of direct benefits of mangrove ecosystems in fisheries, Travel Cost Method (TCM) to determine direct benefits in the tourism sector and Replacement Cost (RC) to determine indirect benefits as a barrier to coastal abrasion. The community views the understanding of mangroves in three ways, namely mangroves are mangrove plants, mangroves are tourist attractions and mangroves are plants that are on the coast. Meanwhile, the benefits of mangroves in the community's point of view are divided into mangroves to beautify the beach, fish houses, coastal fortifications and the rest do not or do not know the benefits of mangroves. There are 10 mangrove vegetation and 3 of them are commonly used by local people, namely Nypa fruticans, Rhizophora sp. and Xylocarpus granatum. Then the results of the valuation with three variables calculated, namely the value of direct benefits of fishery products, which is IDR32,573,365,665.00/year, the value of direct benefits to tourism is IDR8,704,000.00/year and the value of barrier to coastal abrasion is IDR42,104,162,362.50/year. So, the total economic value of the mangrove ecosystem in the Kayong Utara Coast is IDR74,686,232,027.50/year.
Note: This article has supplementary file(s).
Article Metrics:
Last update:
Peran Pariwisata Berbasis Industri dalam Pengembangan Bisnis di Indonesia
Inventarisasi Jenis Mangrove di Wilayah Pesisir Desa Sungai Nibung, Kalimantan Barat
Last update: 2024-11-20 16:08:18
View My Stats
JURNAL ILMU LINGKUNGAN ISSN:1829-8907 by Graduate Program of Environmental Studies, School of Postgraduate Studies is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Based on a work at www.undip.ac.id.