skip to main content

Status Keberlanjutan Taman Wisata Alam Lembah Harau di Kabupaten Lima Puluh Kota

1Sekolah Pascasarjana Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor, Indonesia

2Departemen Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata, Institut Pertanian Bogor, Indonesia

3Direktorat Jendral Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indonesia

Received: 11 Jun 2023; Revised: 21 May 2024; Accepted: 21 May 2024; Available online: 7 Aug 2024; Published: 12 Aug 2024.
Editor(s): Budi Warsito

Citation Format:
Abstract

Taman Wisata Alam (TWA) Lembah Harau merupakan salah satu destinasi wisata alam di Kabupaten Lima Puluh Kota dengan luas 27,5 Ha. Berdasarkan data statisik tahun 2022 terjadi peningkatan wisatawan TWA Lembah Harau di Kabupaten Lima Puluh Kota, tercatat kenaikan wisatawan mencapai 14% dengan jumlah kunjungan tahun 2022 sebesar 270.790 pengunjung. Peningkatan kunjungan TWA Lembah Harau dapat menimbulkan dampak positif bagi peningkatan pendapatan baik masyarakat maupun pemerintah, namun apabila telah melampaui daya dukung kawasan dapat menyebabkan terjadinya dampak negatif terhadap aspek ekologi kawasan sekitar. Penelitian ini dilakukan dari bulan November hingga Desember 2022, Adapun tujuan penelitian ini adalah menganalisis status keberlanjutan TWALH. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei yaitu observasi lapangan dan studi literatur, kemudian di analisis menggunakan MDS (Multi Dimensional Scaling). Hasil analisis keberlanjutan menggunakan analisis MDS secara multidimensi mengindikasikan bahwa TWA Lembah Harau masuk kategori cukup berlanjutan. Dalam analisis leverage dari empat dimensi, dimensi ekologi dari atribut daya dukung tampaknya merupakan atribut yang paling sensitif. Karakteristik daya dukung dapat diartikan memiliki dampak yang sangat besar terhadap dimensi ekologi. Sementara itu, analisis Monte Carlo merupakan rangkaian pengujian berkelanjutan untuk menguji dampak dari berbagai kesalahan (ketidakpastian) baik terkait penilaian maupun dalam proses penentuan status keberlanjutan TWA Lembah Harau.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Research Instrument
template dimensi ekonomi
Subject
Type Research Instrument
  Download (183KB)    Indexing metadata
 Research Instrument
Template dimensi ekologi
Subject
Type Research Instrument
  Download (179KB)    Indexing metadata
 Research Instrument
Template dimensi sarana prasarana
Subject
Type Research Instrument
  Download (189KB)    Indexing metadata
 Research Instrument
Template dimensi kelembagaan
Subject
Type Research Instrument
  Download (187KB)    Indexing metadata
 Research Instrument
Template dimensi sosial budaya
Subject
Type Research Instrument
  Download (186KB)    Indexing metadata
Keywords: Kunjungan wisatawan; MDS (Multi Dimensional Scaling); TWA Lembah Harau

Article Metrics:

  1. Agustin, Mauli Sofi., Hasan F. 2021. Analisis Keberlanjutan Usaha Budidaya Bandeng. AGROINFO GALUH. 8(3):737–751
  2. Andri KB. 2014. Profil dan Karakteristik Sosial Ekonomi Petani Tanaman Pangan di Bojonegoro. Agriekonomika. 3(2):167–179
  3. Aziz, Rizki . Mahmuda. 2022. Pengembangan Sistem Pengelolaan Sampah Kawasan Wisata Lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota , Propinsi Sumatera Barat. J Pengelolaan dan Teknol Lingkung. 1(2):29–35
  4. BKSDA. 2012. Informasi Kawasan Konservasi Balai KSDA Sumatera Barat. Padang (ID): BKSDA Sumatera Barat
  5. BPS. 2015. Kabupaten Lima Puluh Kota Dalam Angka 2015. Lima Puluh Kota: BPS Kabupaten Lima Puluh Kota
  6. BPS. 2022. Kunjungan Wisata per Bulan pada Objek Wisata Lembah Harau di Kabupaten Lima Puluh Kota (Jiwa), 2019-2021. [diakses 2022 Sep 21]. https://limapuluhkotakab.bps.go.id/indicator/16/179/1/kunjungan-wisata-per-bulan-pada-objek-wisata-lembah-harau-di-kabupaten-lima-puluh-kota.html
  7. BPS. 2023. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota (Jiwa), 2019-2021. [diakses 2023 Mar 25]. https://limapuluhkotakab.bps.go.id/indicator/12/43/1/jumlah-penduduk-menurut-jenis-kelamin-dan-kecamatan-di-kabupaten-lima-puluh-kota.html
  8. Dalay-Clayton, B,. S B. 2002. Sustainable Development Strategies, A Resource Book. Organization For Economic Co-operation and Development, United Nation Development Programme. London: Earthscan Publications
  9. Dephut. 2008. Kawasan Konservasi. Jakarta: Departemen Kehutanan
  10. Dwikorawati S. 2012. Model Kebijakan Pengelolaan Pariwisata yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan di Kawasan Puncak Kabupaten Bogor. Disertasi. Bogor: Institut Pertanian Bogor
  11. Fandeli C. 2012. Bisnis Konservasi, Pendekatan Baru dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
  12. Fauzi, Akhmad., Anna S. 2005. Pemodelan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan untuk Analisis Kebijakan. Jakarta: Gramedia Pustaka
  13. Fauzi A. 2019. Teknik Analisis Keberlanjutan. Jakarta: Gramedia
  14. Hernawati, Satria R, Lee CC. 2022. Nepenthes Harauensis, a New Species of Nepenthaceae From West Sumatra. Reinwardtia. 21(1):19–23. doi: 10.14203/reinwardtia.v21i1.4306
  15. Ismet Y. 2011. Konsep Pengembangan Lanskap Berbasis Ekowisata di Kawasan Taman Wisata Alam Lembah Harau, Sumatera Barat. Bogor: Departemen Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
  16. Junarsa E. 2022. Strategi Pengelolaan Dampak Wisata di Taman Wisata Alam Lembah Harau Sumatera Barat. Tesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor
  17. Lekaota L. 2015. The Importance of Rural Communities’ Participation in the Management of Tourism Management: A Case Study from Lesotho. Worldw Hosp Tour Themes. 7:453–462. doi: https://doi.org/10.1108/WHATT-06-2015-0029
  18. Maryani E. 2015. Geografi Pariwisata. Bandung: Ombak
  19. Mubarok A. 2021. Analisis Keberlanjutan Taman Hutan Raya Sultan Thaha Syaifuddin Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi Ahmad Mubarok. Tesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor
  20. Muhanna E. 2006. Sustainable Tourism Development and Environmental Management for Developing Countries. Probl Perspect Manag. 4(2):14–30
  21. Pitcher, T.J. DP. 2001. RAPFISH: A Rapid Appraisal Technique to Evaluate the Sustainability Status of Fisheries. Fish Res. 49(3):255–270. doi: https://doi.org/10.1016/S0165-7836(00)00205-8
  22. Pitcher TJ, Lam ME, Ainsworth C, Martindale A, Nakamura K, Perry RI, Ward T. 2013. Improvements to Rapfish: A rapid evaluation technique for fisheries integrating ecological and human dimensionsa. J Fish Biol. 83(4):865–889. doi: 10.1111/jfb.12122
  23. Priono Y. 2012. Identifikasi Produk Wisata Pariwisata Kota (Urban Torism) Kota Pangkalan Bun Sebagai Urban Heritage Tourism. J Perspekt Arsit. 7(2):72–84
  24. Robert, Christian P. Casella G. 2004. Monte Carlo Statistical Methods. Second edition. New York: Springer
  25. Santoso N. 2012. Arahan Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Kawasan Mangrove Berkelanjutan di Muara Angke Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Tesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor
  26. Sukwika T, Darusman D, Kusmana C, Nurrochmat DR. 2018. Skenario Kebijakan Pengelolaan Hutan Rakyat Berkelanjutan Di Kabupaten Bogor. J Pengelolaan Sumberd Alam dan Lingkung (Journal Nat Resour Environ Manag. 8(2):207–215. doi: 10.29244/jpsl.8.2.207-215
  27. Theresia. 2016. Pengelolaan Ekosistem Mangrove di Taman Nasional Sembilang Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Tesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor
  28. Widiatmaka W, Munibah K, Sitorus SRP, Ambarwulan W, Firmansyah I. 2015. Appraisal Keberlanjutan Multidimensi Penggunaan Lahan Untuk Sawah Di Karawang - Jawa Barat. J Kawistara. 5(2):113–131. doi: 10.22146/kawistara.7591

Last update:

No citation recorded.

Last update: 2024-11-20 03:24:23

No citation recorded.